"Karena engkaulah batas antara realitas dan imajinasi -Cahaya Kirana Utari"
Hari ini adalah hari Senin, dan pagi ini adalah hari pertama bagi mereka semua untuk terjun ke lapangan melakukan kegiatan mereka sebagai mahasiswa kuliah kerja nyata, dan hari senin ini adalah hari ketiga mereka tinggal bersama dalam rumah kontrakan petak yang berwarna putih dekat dengan sawah ini.
Adzan subuh telah berkumandang, dan terlihat sudah wajah-wajah tidak asing bagi mereka karena sudah melihatnya selama dua hari kebelakang yaitu wajah baru bangun tidur, meliputi rambut yang berantakan, belek dimana-mana, bekas iler mungkin ada kalau tidak kunjung buru-buru dibersihkan ketika bangun.
Mereka hampir lupa hari ini adalah hari pertama mereka untuk melakukan kegiatan, dan terjadilah pagi yang penuh teriakan dan keributan, ternyata pagi yang tenang hanya terjadi dalam dua hari kebelakang, telat bangun, telat subuhan, berebut kamar mandi, berebutan makan bubur, berebutan minjem sisir padahal sisir ada banyak kenapa satu diributin, heraaan.
Alasan mereka setelat ini karena pas malem-malem sibuk ngegibahin anaknya pak kades yang namanya jaka, bukan mereka semua sih- cuma ciwi-ciwi aja yang sibuk ngomongin anaknya pak kades, berbeda dengan cowo-cowo yang sibuk duel pubg sampai jam dua belas malam, ya makanya gak heran kalau sekarang gedubrak-gedubrak.
Beruntungnya semalam Anjani punya ide yang cemerlang, dia udah nyetting ponselnya untuk berdering tepat pukul lima pagi, berbeda dengan Vanya yang melakukan hal yang sama tapi masih pelor ditempat tidurnya bersama temannya yang lain.
Ohiya, rumah hunian mereka ini memiliki 2 kamar, satunya untuk perempuan yang satunya untuk pria. untuk tidur- ya mereka tumpuk-tumpukan kadang juga ada yang mengalah tidur pakai tikar bukan dikasur.
Karena Anjani yang baru bangun duluan akhirnya ia membangunkan teman-temannya sambil terteriak-teriak memukul panci yang ia ambil di dapur. Akhirnya setelah melakukan aksi tersebut kurang lebih lima menit teman-teman bangun dan langsung berebutan menuju ke kamar mandi untuk sholat berjamaah
''Maneh cepetan napa mandinya'' gedor-gedor Ezra dari luar kamar mandi sambil mondar-mandir gelisah. ''SABAR IH! TUHKAN SAMPO GUE JATOH SEMUA!'' teriak Ajeng dari dalam kamar mandi.
''Woi Ajeng cepetan, telat Gue tinggal Lo!'' ledek Anjani sambil makan sarapannya didepan teras kontrakan. ''IH BAWEL YA LO SEMUA'' sambil jebar-jebur kesetanan sampe-sampe suasana kontrakan mereka isinya bunyi air dan keributan kepengen dulu-duluan mandi.
''Mau kemana Lo, zra?'' tanya Laras yang disamping Anjani lagi menyantap buburnya, ''Mau kerumah tetangga sebelah mau numpang mandi, males Gue si Ajeng lama!'' protesnya sambil meninggalkan mereka.
''Eh bego jangan malu-maluin, udah sih tungguin aja!'' teriak Kirana sambil melemparkan sendal ke arah Ezra. ''Awwww... siapa nih yang lempar sendal ke Gue?'' pekik Ezra sambil mengambil kembali sendal yang terjatuh dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 Line
Teen FictionKatanya sih KKN tuh kuliah kerja ngebaper, tapi baper beneran gak ya? ©Indomeiseleraku.