tidak hanya satu

1K 164 25
                                    

"Semesta mengajarkanku bahwa tak selamanya yang terpikirkan akan kenyataan -Pramudia Anjani Putri"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semesta mengajarkanku bahwa tak selamanya yang terpikirkan akan kenyataan -Pramudia Anjani Putri"


. . .


"Aduh.. Cantik mama hari ini nambah usia ya?
Panjang umur ya sayang, makin cantik, rajin ibadahnya, pokoknya yang terbaik buat princessnya mama. Semoga kuliah dan kkn-nya lancar ya ndok" kata seorang wanita paruh baya lewat benda kotak berwarna hitam disana.

Gadis yang menatapnya tersenyum sampai terlihat seperti menghilangkan kedua matanya, tapi eh gak ilang guys cuma kayak menghilang gitu.

Ia tercekat dan seperti ingin menangis disana, namun ia harus menutupi rasa terharunya itu. Sambil tersenyum ia menanggapi ucapan yang terlontar dari lawan bicaranya lewat bendak kotak miliknya.

"Um... Makasih banyak mak, nanti pas kakak pulang kita makan-makan ya? Hehehe" sahutnya meledek.

"Ah kamu ini kak. Makan terus!"

"Gapapa dong ma, biar cepet gedeee gitu."

"Aish kamu ini, mama tutup dulu ya? Assalamualaikum"

Sambil tersenyum ia menjawab, "Waalaikum salam, ma!"


. . .

Vanya dari kejauhan berlari menuju kamar ciwi renjana sambil membantingkan dirinya menghadap Ajeng, "Pibidii sayangku ajeng" sambil memeluk dan mencium gadis itu.

Ajeng merasa geli-geli ambyar, "Et minggir lo- kita kaga lesbi, jangan deket-deket."

Vanya sedikit mengerucutkan bibirnya sambil melepaskan, "Iyadeh.. Bercanda kok"

Kedua teman didepannya saling lirik-melirik kebingungan dengan tutur kata dari gadis bernama Vanya dihadapannya ini, ia barusan bilang Ajeng berulang tahun dihari ini.

"bukannya kata Ajeng hari ini ultahnya Vanya ya?" Kata Maudy didalam hati sambil melirik Laras, nampaknya Laras seperti mengerti apa maksud dari Maudy, ia mengedikan bahunya tidak tahu saat Maudy menatapnya dengan raut penuh tanya.

Dari depan pintu kamar Hanin berlari dan langsung memberikan sebuah coklat payung yang ia beli dari warung langanan es marimas.

"Vanyaa- ini buat lo kado spesial dari gue. Bisa buat menangkal ujan, canggih nih!" sambil memberikan setoples coklat payung.

Vanya cekikikan dikasih gituan, "Hahahaha anjir lo nin, kocak dah! Makasih ya... Oiya buat Ajeng mana?" tanya nya sambil memperhatikan wajahnya.

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang