Setengah Hati

858 104 28
                                    

“Kalo serius bilang, gak usah bikin orang overthinking sih?!” —Pramudia Anjani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kalo serius bilang, gak usah bikin orang overthinking sih?!”Pramudia Anjani

. . .

Satu, dua, tiga, empat kata tak ada yang bisa menjelaskan mengapa itu terjadi.

Bahkan lima, enam, tujuh, delapan pun bingung ketika ditanya mengapa kamu seperti itu, bahkan semesta pun hanya bisa menyaksikan.

Dalam hati kecil bertanya "mengapa semesta sering kali membuat peristiwa yang tak pernah diharapkan dan diduga, dan selalu mempertemukan dengan hal yang mungkin pada akhirnya saling mengabaikan?”

Sambil mengambil tas kecil yang tergantung dibelakang pintu, dengan menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan pelan.

Anjani mengelus dadanya dengan getir, “Don't worry, dia gak akan menyadari hal itu kok"

Iya, hari ini hari dimana pertemuan mingguan para posko lain dan posko milik dirinya tanpa dosen pengampu mereka.

Hanya evaluasi biasa untuk mengutarakan apa saja hal yang ingin dikeluhkan atau dibutuhkan masukan dari masing-masing kelompok.

Untuk mengadakan evaluasi bersama, sebelum akhirnya melakukan surat-penyuratan untuk meninggalkan lokasi yang dihitung 10 hari lagi dari sekarang.

Pasti akan ada saatnya merindukan mereka bukan?

Sama, aku juga akan merindukan setiap tingkah dari yang unik sampai yang benar-benar tak bisa di sebutkan apakah itu benar-benar biasa aja?




. . .


"Janiiii!" Teriak seorang pemuda dengan suara khasnya yang tidak begitu berat tetapi merdu, karena cukup rindu aja yang berat, suara abang jangan hehe.

Gadis itu menoleh sambil terdiam, lalu karena pemuda ini di rasa kesal karena yang di sapanya tidak meresponnya.

Alhasil ia menghampiri Anjani, iya si gadis yang mengabaikannya itu, sambil menampilkan raut wajah yang cengegesan sambil membawa dua buah marimas jeruk.

"Lo kenapasih muka ditekuk banget? Karena panas ya— makanya bete banget?" tanyanya sambil berdiri disamping Anjani.

Anjani menggeleng, "Lalu??" tambahan pemuda yang menatapnya itu.

Anjani hanya terdiam sambil memegangi marimas jeruk yang semakin lama kian mencair digengamnya.

"Yaudah kalo gak mau cerita gapapa, minum tuh esnya keburu mencair. Abis ini kita kedalem ya? Kasian Abi repot sendirian"

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang