Perantara Jalan

1.8K 257 15
                                    

“kalau temen lagi kesusahan dikasih solusi, bukan nambahin polusi —Hanindia Fiona Rheawati”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kalau temen lagi kesusahan dikasih solusi, bukan nambahin polusiHanindia Fiona Rheawati

. . .

Jam menunjukan pukul 05:00 pagi, hari ini adalah hari Sabtu pagi yang merupakan hari di minggu pertengahan bulan Juli, bunyi kendaraan mendominasi disekitaran area yang  nantinya akan menjadi tempat mereka untuk berpindah ke kota lain, yaitu statiun kereta api.

Raut wajah Dira senang sekali, nampak senyum manis mendominasi- membuatnya makin cantik berseri, setiap jalan ia tak ada henti-hentinya memberikan senyuman manisnya ke orang-orang yang sedang menunggu keberangkatan dan para perkerja yang ada disekitaran area statiun.

"tumben senyum-senyum, Dir! Lagi ada apa tuh?" tegor Rezi yang kondisinya sudah distatiun lebih awal bersama Abi ketua daripada posko mereka

Ya, anggota pertama yang datang setelah mereka berdua itu Adira Tasya Cantika, yang merupakan mahasiswa jurusan teknik yang lemotnya bukan main, sampai-sampai gemes pangen ceburin kalau kata Ajeng sih gitu.

Dira menoleh ke sumber suara, dan menyapa mereka dengan ramah, "hahaha apasih, Zi! Engga kok- kan emang biasanya juga Aku suka senyum-senyum, lupa ya?"

"Iya sih, yaudah diem disitu duduk." suruh Rezi sambil menunjuk salah satu bangku yang ada dihadapan mereka

Abi pun ikut duduk disebelahnya, "Dir, udah sarapan belum? Mau gak?" tanya-nya sambil memberikan roti yang ingin ia buka

Dira menggeleng, "enggak ah, Bi! Aku udah makan tadi dirumah dimasakin bunda tumisan, enak deh. Mau gak? Dira bawa loh!" imbuhnya

"Hahaha gak usah, Dir!"

"seriusan- gak apa-apa loh, Bi!" Ucapnya sambil menunjukan tupperwar* berwarna birunya ke hadapan Abi.

Abi sekali lagi menggeleng dan melanjutkan atensinya dengan roti yang tengah ingin ia santap, "oh yaudah, gini aja- nanti kalau mau bilang aja ya?" tambah Dira.

Ia pun mengangguk mengiyakan perkataan gadis dihadapannya ini, dan melanjutkan kegiatannya yaitu memakan roti rasa coklat yang ia bawa dari rumahnya pagi ini.

Atensi dira kini ke arah Rezi yang tengah menghabiskan satu batang rokok-nya, Dira pun kembali menawarkan bekalnya, "gimana, kalau Rezi mau gak bekalnya Aku? Enak loh masakan bunda!"

Rezi menggeleng, "Ngga- dir, Gue udah makan. Tawarin ke yang lain aja" sambil melanjutkan kegiatan merokoknya.

Ya sebetulnya baru kali ini Rezi menunjukan aktifitas merokoknya dihadapan teman-temannya.

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang