Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gak usah dipikirin apa kata orang. kamu kan yang ngejalanin, jadi cuman kamu yang tau jawabannya akan gimana!" — Adira Tasya Cantika.
"Tin"
"Tin"
Bunyi klakson motor yang mengelegar memecah keheningan pagi yang indah, tau aja emang kalau hari ini renjana lagi santai. Karena udah lelah dikejar projek terus-terusan.
Kirana dari bilik dapur keluar membawa sapu ijuk, "Buta ya mata lo! lo ga liat ini jam berapa—ha?!?" Katanya sambil menggulung setengah lengan bajunya.
Sorot pemuda diatas bajai itu tersenyum sambil menunjukan gigi-giginya yang tertata rapih ala senyum pepsodent tanpa berdosa.
Ya, siapalagi kalau bukan ulah Mamang Ezra dan Mamang Reifan. Dua bocah ini—maaf koreksi, dua pemuda ini memang seharusnya tidak boleh disatukan. ini perlu digaris bawahi dengan besar!
"Ada apa sih ribut-ribut masih pagi begini?" Laras keluar dari dalam hunian renjana, dikarenakan mendengar suara keributan dari luar.
"BIASA ITU KERJAAN ANAK SETAN. Pagi-pagi udah nyolong ntah odong-odong gakjelas siapa ini!" Dumel Kirana, sambil menekankan kata anak setan.
Ezra tak terima, kendaraan yang ia pinjam dari tukang sayur disebut odong-odong gakjelas, "Yeee lo brisiiik! belom aja lo, kalo gue udah ajak jalan pake ni bajaj— auto jatuh cinta lo sama gue asliii!" sambil meliriknya sinis.
"Idih" cibir Kirana, sambil menunjukan raut wajahnya yang geli.
Reifan yang disebelahnya hanya meraup wajah pemuda itu dengan kasar, "Tobat bego lo. lagian ngeri gila, kalo ditaksir nek lampir kayak dia zra. mangnya lo mau?" singgung Reifan.
"Ah lo ngapain si. Lagian juga gue gak mau ditaksir dia si. mending buat lo aje dah!" Dumel Ezra
"Demi sungokong naik turun gunung mampir ke warung nasi padang, gue juga ogah anjir'' Timpal Reifan
"Dah berisik lo berdua. Balikin tuh bajaj orang buruan. Jangan bikin onar dehh!" Kini Laras buka suara.
"Ya elah ras, kan gue mau ngajak lo pada jalan-jalan make ini bajaj" kata Ezra sambil memelas.
"Iya gue minta maaf— bikin lo merasa tersinggung, tapi jangan dengan kegaduhan ya! dimata tetangga juga ga enak nanti, kita kan tinggal juga gak sendiri. Apalagi kita pendatang yang cuman nebeng idup" Nasehat Laras.
Ezra ngangguk, "Iyadeh— tapi janji yaa sore ini kita nyobain ini. Gue udah susah payah nih sama Reifan buat minjem ini"
Kirana mendengus sebal ngeliat tingkahnya Ezra, "Iyadeh— sekarang mending lo mandi dulu. itu iler kemana-mana"
"Ok siap bos!"
Emang cuman Kirana aja yang bisa bikin cowok renjana nurut kayak bocil dibelikan permen sama ibunya.
