Sekolah dasar

1.4K 186 55
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


kemarin bubur, sekarang kalau yang makan gak pake tangan fiks jelek Gilang Lazuardi Ramadhan

. . .


Suara langkah kaki terus menghujani para mahasiswa KKN Desa Suka Maju dengan rupa tinggi selayaknya anak muda pada umumnya yang sedang asyik mendengar penuturan dari kepala sekolah yang mereka kunjungi di desa tersebut. Pagi itu, di gedung bernama SD Suka Maju ini, memiliki puluhan murid mulai dari kelas satu sampai kelas enam sd, dari berbagai gang yang ada di desa tempat mereka menekuni kerja nyata ini.

Pada kesempatan kali ini mereka ingin mengadakan acara yang akan diadakan sekali dalam seperjalanan kegiatan mereka, karena mereka harus ke jenjang yang lebih tinggi lagi setelah ini. Mata mereka tidak berkedip sedikitpun, senyum simpul manis mengitari wajah-wajah mereka ketika mereka melihat mahasiswa memasuki kelas mereka berdua-duan. Untuk sisanya? Tentu saja seksi dokumentasi tidak masuk menjadi bagian pengajar, karena mereka mendokumentasikan setiap sudut kelas.

Mereka semua mengangguk ketika pebagian kelas sudah diselesaikan, mereka masuk dengan skill yang mereka miliki sesuai jadwal pelajaran yang guru-guru sd tersebut sedang ajarkan, sekaligus mengenalkan bahwa mereka adalah mahasiswa dari universitas yang berada di kota jakarta datang ke desa mereka untuk mengajarkan sekaligus mendekatkan diri kepada masyarakat.

"Lo dikelas 1 ya, sama Gilang- gapapa kan, Nin?" Rezi sambil menanyakan hal tersebut kepada gadis dihadapannya ini, gadis itu hanya mengangguk pasrah, soalnya yang gadis itu inginkan bersekelompok dengan pujaan hati renjana 12 yaitu Rezi, tapi sayang nasipnya harus membantu Gilang sang spiker dangdut.

"Lo ya lang, yang akur- awas aja Gue denger Lo sama Hanin ribut" cibir Rezi sambil melanjutkan atensinya ke orang berikutnya, "Kalau kalian dikelas dua ya?" tunjuknya kepada Anjani dan Ezra, mereka berdua menggeleng dengan kompak, "Apa-apaan masa berdua sama orang onar!" pekik Ezra sambil dibalas jitakan oleh Anjani, "rasain Lo, kan sekarang pelajaran sunda, ya jelas-jelas mereka milih kita lah"

"ya tapi gausah jitak juga keleeuss" Ezra memutar matanya malas sambil meninggalkan Anjani yang masih sebal ditempatnya, "Ih tungguin, Lo mah partner macem apaan ninggalin"

Rezi dan Abi cuma bisa mengelah nafas sambil menggelengkan kepalanya bersamaan, "kalian dikelas 3 ya" suruh Rezi kepada Maudy dan Dira, mereka sih manut-manut aja.

"ohiya lo dikelas 4 sama Naufal" ucap Abi ke temannya Naufal dan Ajeng, mereka sih oke-oke aja soalnya kan sobat nobar dan tiktok

"Yang kelas 5 Lo nih berdua" Abi sambil menunjuk Bagas dan Laras, "berutung tuh ada Laras dia PGSD jago pasti jinakin anak kelas 5" tambah Abi, Laras udah siap-siap melayangkan tangannya si Abi menutup dirinya dengan kertas, "iya-iya ampun ndoro"

"Kelas 6 nih kita bertiga. gapapa kan, kir?" Kirana mengangguk, "Gapapa sih, lagian ngurus anak kelas 6 kan agak repot kalau berdua, ya bagus aja kita bertiga" Abi mengancungkan jempolnya, "udah yuk kekelas, ohiya buat Lo sama Vanya kan dokum nih, foto-fotoin ya kelas satu sampe enam" suruh Abi, mereka sih manggut-manggut aja orang udah tugasnya, "Njeh ndoro"

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang