Kejutan

1.3K 174 19
                                    

"senja takan pernah lupa bahwa kamulah bintang yang paling bersinar disemesta ini -Adira Tasya Cantika"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"senja takan pernah lupa bahwa kamulah bintang yang paling bersinar disemesta ini -Adira Tasya Cantika"



. . .

Malam ini mereka semua berencana untuk melanjutkan menulis laporan kerja mereka, yang ditulis oleh sekertaris mereka yaitu Laras dan Kirana, untuk yang lain ngapain?

Tenang mereka engga mandorin atau cuma nontonin, mereka ikut membantu dan mengingatkan mereka setiap titik dan tempat serta waktu yang ada disetiap pergerakan kerja mereka

Padahal baru beberapa hari, terasa seperti udah tinggal bersama dengan mereka seperti udah puluhan tahun, terasa dekat banget.

"Ras, Bangun!" Gadis itu masih tertidur didepan ruang tamu dengan kertas-kertas dihadapannya, ia tertidur dengan kepala bersandar ditembok- kaki sedikit terangkat dan tidak beraturan yang menyebabkan tubuhnya akan sakit ketika bangun tidur nanti.

Hanin sedaritadi tidak ada henti-hentinya membangunkan temannya ini untuk pindah ke kamar tempat mereka tidur, karena malam ini Laras mendapati revisi laporan ditemani oleh Ajeng, Anjani dan Hanin tadinya cuma mereka berdua udah ko duluan, sedangkan Hanin masih terjaga dengan ponselnya sambil membangunkan temannya Laras.

"Ih ras, ayo pindah!" Hanin menghalalkan segala cara, mulai dari mengelitik, mencubit perut gadis itu hingga menutup hidungnya supaya sulit bernafas. Namun sangat disayangkan aksinya gatot alias gagal total

Srekk
Sreekk


Hanin menoleh ke arah sumber suara, ia merasa ada seseorang yang kini datang menghampirinya, jujur- ia takut sekali dengan gelap, apalagi kondisi sekarang hanya ia dengan handphonenya dan juga laras yang masih tertidur

Kaum laki-lakinya kemana? Ya sama mereka udah masuk ke kamar duluan sebelum duo bucin masuk ke kamar.


Srekkk
Sreekkkk

Suara itu makin dekat, degub jantung Hanin sudah tidak terkendali- rasa-rasanya detaknya berdegup kencang melebihi dirinya ketika bertemu dengan pujaan hatinya dulu

Ingin berteriak tapi mulutnya tidak bisa mengeluarkan suara, keringat mulai bercucuran dikeningnya, ia terus berdoa kepada tuhan yang maha esa untuk memberikannya pertolongan.





Suara itu semakin lama semakin dekat, dan...







"DORRR!!!" Hanin reflek nangis dan berteriak ketakutan

"AAAAAKKHH HIKSS....HIKS...."

"ih Hanin maaf jangan nangis" Laras kalang kabut kebingungan, "Nin maaf!" sambil memeluknya.

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang