Bangun pagi

964 150 23
                                    

“Waktu berjalan begitu cepat, hingga tak terasa perjumpaan kita semakin mendekat menuju usai, akankah nantinya kamu mengingatku kembali? —Abimanyu Narendra Prasetya”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berjalan begitu cepat, hingga tak terasa perjumpaan kita semakin mendekat menuju usai, akankah nantinya kamu mengingatku kembali? —Abimanyu Narendra Prasetya




Pagi telah tiba, ditandai dengan berkumandangnya Adzan subuh. Membuat seorang gadis terbangun dan sedikit meregangkan tubuhnya sambil membuka mulutnya lebar mengeluarkan suara nguapnya dengan puas.

Sambil mengucek kedua matanya ia menggoyang-goyangkan tubuh teman-temannya, dan tak sesekali juga ia menepuk-nepuk pipi temannya.

Tapi sayang, usahanya sia-sia.

Sekelompok kebo semua jadilah begini, seketika ia berpikir apakah menggunakan metode Anjani atau Hanin yang membawa panci atau menyalahkan sirine ambulan?

Tapi, untuk apa? Ia terlalu takut melakukan itu sendirian, tidak seperti kedua temannya yang biasanya melakukan itu.

Alhasil ia berteriak sekencang-kencangnya.

"BANGUUUUUN WOII UDAH SUBUH" sambil menepuk-nepuk kaleng tempat naro uang dikamarnya.

Mereka semua menggerakan tubuhnya, ada yang ngulet ke kanan, ada yang menutup dirinya kembali dengan selimut dan sebagainya.

Usahanya tidak kunjung berhasil. Oh tuhan, ternyata bangunin orang sesusah ini. Pantes Anjani dan Hanin sering mengeluh.

"Bangun ih kita kan ada janji sama Pak kades. Siapa tau ada posko lain juga, ayo bangun ihhh!" sambil menarik semua selimut dan menyalahkan flash dari ponsel.

Seseorang berhasil bangun dan terduduk disebelahnya, "E-hm.. Kenapasih berisik banget dir, gue kan masih ngantuk" imbuh Vanya.

Dira menggeleng, ia gadis yang bangun duluan itu Dira yang menggunakan segala cara untuk membuat kebo renjana terbangun.

"Gabisa tidur lagi, kita ada janji. Ayo kamu mandi terus sholat gih" Suruh Dira sambil menepuk bahu Vanya.

"Iyadeh, kamu beranikan sendiri disini?" tanya Vanya, gadis itu mengangguk sambil mengacungkan jempolnya.

"Yaudah gue ke kamar mandi dulu mau wudhu, lo bangunin aja tuh yang lain. Kalo butuh bantuan, entar gue ambil aer dari kamar mandi buat guyur dia semua" Vanya dengan nada meledek.

Dira mengangguk sambil ketawa, "Lucu kali ya kalo kita siram mereka?"

Vanya ikut ketawa, "Hahaha yaiyalah. Udah ah dir gue mau solat dulu"

Sambil menunggu Vanya selesai sholat Dira masih sibuk dengan aksinya yaitu membangunkan pada kebo betina renjana, kalau cowok-nya gimana? Ia tidak tahu. Ia tidak berani untuk melakukan itu, nanti saja kalo Vanya sudah kembali.

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang