Pengajian

1K 147 7
                                    

“Buat apa sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat apa sayang... Kalau beda keyakinan? Sedih banget gueBagas Adji Prasetiyo”


.   .  .

Maret 2019,
Hari dimana gue dengannya berpisah secara tidak direncanakan. Mungkin sebagian orang berpikir karena kami sama-sama sibuk kan?

Sejujurnya alasan utama yang membuat kami berpisah bukanlah kesibukan antara gue ataupun seorang puan si pemilik senyum manis dan kulit putih seputih susu beruang.

Takdir tuhan terkadang emang tak sesuai kemauan umatnya, begitulah yang gue rasakan saat bersamanya. Gue jatuh... Jatuh dengan akan pesonanya yang indah, baik, serta mempesona.

Senyumnya yang manis serta sapaannya kepadaku merupakan hal favorite buatku, tapi lagi-lagi gue tak menyangka harus bertemunya kembali bersamanya di kegiatan kkn ini.

Sungguh,

Semesta mau bercanda ya?

"Woy!" teriak Naufal kepadaku, dengan perasaan sebal Bagas menoleh dan menanggapi panggilannya.

"Kenapa?" kata Bagas dengan ketus, "Galak amat lo kayak bu kos baru?" ledeknya.

Bagas gak memperdulikannya langsung menoleh ke sembarang arah, "Ngapain lo kesini?" tanyanya to the point.

"Gabut" sahutnya singkat sambil menunjukan cenggirannya, "Pal..." suara lirih keluar dari pemuda disampingnya.

Naufal menoleh dan merenyitkan kedua alisnya, "Ngapa lo?"

Bagas hanya tersenyum dan menggeleng, "Gak jadi dah" pemuda disampingnya sebel, "Lo kalo mau ngetes kesabaran gue jangan begini caranya!"

"Cepeeet dah apaan?" celetuk Naufal sedikit menaikan oktaf suaranya.

"Kalo putus beda agama, menurut lo gimana?" tanya bagas tiba-tiba.

Naufal tanpa berpikir panjang ia langsung menjawabnya, "Ya bagus dong? Kan cinta enggak harus memiliki, apalagi kalo beda agama gitu. Susah dapet restunya. Kalo orang tua ga restuin— apalagi tuhan yang disana? Kan katanya restu orang tua itu jalan sukses dari tuhan juga. Tapi saling mendoakan aja sih buat kedepannya, berarti jodoh lo bukan itu."

Bagas cuma mengangguk sambil menelaah kata-kata yang terucap dari teman disampingnya, "Ngapa lo? Abis putus?"

"Apaan dah, kagak anjit...." tepisnya sambil menunjukan senyumnya, "Ya terus ngapa nanya gitu?"

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang