“Pusing kebanyakan mikir, tapi kalo gak mikir entar dibilang gak punya pikiran lagi —Reifan Fakhri Arfiansya”
. . .
"Woi bantuin gue anying!" celetuk Gilang sambil menimpuk Bagas dengan sampah plastik yang ia temukan dihadapannya ketika ia berjalan menenteng sebuah karung bekas beras sambil melihat kearah Bagas yang asyik minum es bareng Maudy.
"Enak ye... Minum es sama cewek? Oh gitu... Kelakuan elu?" tambah Gilang sambil menggulung kerah bajunya dan menaruh kedua tangannya dipinggang.
Pemuda itu memicingkan matanya sinis, "kaga liat tuh temen-temen pada sibuk, elu beduaan aje dimari. Buru kerja kaga lo? Gak kerja... Gue sambit? Mau?" sambil mengangkat sapu lidi yang ada didalam karung.
Maudy yang memperhatikan Gilang marah-marah hanya bisa tertawa, "cocok kamu lang jadi emak-emak di sinetron azab" ledeknya.
"Ehehehe bercanda lang, nih buat kamu!" sambil memberikan es krim poendeng rasa stoberi ke pemuda dihadapannya.
Gilang langsung tersenyum sumringah menatap es krim dihadapannya, "Emang dah Maudy doang yang baik, yang lain engga. Makasih ya dy?"
Maudy mengangguk dan langsung pergi meninggalkan dirinya disana.
Selang ia menikmati es pemberian dari Maudy dari kejauhan ada yang datang dan langsung menyenggol pundaknya, "Eh bagi dong?" sambil mengambil dan memakannya.
Gilang kaget plus panik, nih orang main serabat-serobot aja— udah kayak pembalap motogp, "Et nin.. Kalo mau bilang entar gue beliin. Daripada lu makan bekasan gue?"
Hanin menatap ia heran, dan melanjutkan menyantap es krim milik pria dihadapannya ini, "Yaelah sama temen ini sih— nih tuh udahan gue mintanya"
Gilang mengambil kembali es krimnya, "Et elu kalo gue kasih tau ya..."
"bodo ah lang, kerjaan tuh sampah banyak banget. Makan aje lo!" cibir Hanin.
"Perasaan gue baru dah istirahat udah di sensiin aja" pikir Gilang
. . .
Sebuah daerah yang jauh dari bisingnya kota dan ramainya kendaraan. Sebuah Desa yang berada di pulau jawa ini yang tak jauh dari Desa tempat mereka menekuni Kuliah Kerja Nyata atau lebih dikenal dengan istilah KKN, Desa yang sangat sederhana itu hanya memiliki penduduk yang jumlahnya sedikit.
Suasananya sih asri, tenang, dan tidak penuh hiruk pikuk. Namun kondisi jalan yang rusak, dan akses kendaraan yang sulit dijangkau membuat Desa Sekar Sari ini jarang memiliki akses listrik dan akses kendaraan seperti Desa tempat mereka ber-KKN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 Line
Teen FictionKatanya sih KKN tuh kuliah kerja ngebaper, tapi baper beneran gak ya? ©Indomeiseleraku.