“Menerka arah tanpa tujuan- memangnya bisa menemukan titik temu, kalau begitu? —Sekar Widya Rahajeng”
. . .
Suara gebrakan meja terdengar jelas memasuki ruang telinga penghuni balai yang tengah diisi oleh beberapa mahasiswa yang sedang bersantai sambil mengobrol.
Aktifitas mereka terhenti ketika suara itu terdengar keras sekali dari meja yang dihadapannya kini.
"Maksud lo apa bilang kayak gitu?" Gadis itu sehabis mengebrak meja dengan kedua tangannya langsung mengeluarkan nada tingginya ke seorang pria dihadapannya.
Pria itu diam dan nampak kaget dengan perlakuan gadis dihadapannya kini, "Lo punya mulut kan?" kata Gadis itu bertubi-tubi menyerang.
"Jawab lo kalo lo cowok!" sambil menarik kerah bajunya.
Pria itu menepis tangannya sambil merapihkan kemeja yang ia pakai, "Maksud lo apasih nin, tiba-tiba kayak gini?" tanyanya.
"Alah gak usah belaga bego deh lo!"
Mahasiswa lain kebingungan harus berbuat apa atas pertengkaran secara tiba-tiba ini, "Eh udah ayo itu pisahin, kok lo pada nonton sih?" singgung Vanya.
Vanya akhirnya menarik tangan Hanin untuk duduk dan tidak melanjutkan aksinya itu, namun Hanin menepis ajakan Vanya, "LO DIEM GAK VAN?" celetuknya.
Vanya masih berusaha mengontrol emosinya, "Udah deh gak usah kayak anak kecil, ada apasih? Bisa kan diselesain baik-baik. Gak lucu nin, kalo lo berantem dibanyak orang begini?"
Hanin tidak mendengarkan omongan temannya ini, Lalu anak renjana lainnya menghampiri Vanya dan memeluknya, "Udah gapapa jangan masukin hati ya? Dia lagi kalut tuh!" kata Ajeng sambil mengelus pucuk rambutnya.
Vanya mengiyakan, "Aduh tuhkan dia majuin lagi. Ada apasih?"
Mereka semua kompak menggeleng, karena enggak tahu menahu permasalahan Hanin dan pria yang sedang di hadapi Hanin ini.
"Goblok dah si Hanin, kita jadi tontonan sama mahasiswa lain anjir" keluh Ezra sambil mengaruk kepalanya dengan frustasi.
"Udah lo semua diem dulu, entar gue ngobrol sama dia. Oke?" kata Abi sambil meyakinkan teman-temannya, mereka semua mengangguk.
"Lo tuh jahat ya, bim? Temen gue lo apain!" serang Hanin kembali, pria itu akhirnya ikut naik pitam.
"Gue masih sabar ya, karena lo cewe. Gak usah mancing-macing gue deh! Gue gatau apa-apa, nin!" Bima sambil mencengkram celananya dengan keras
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 Line
Teen FictionKatanya sih KKN tuh kuliah kerja ngebaper, tapi baper beneran gak ya? ©Indomeiseleraku.