Bonafide

1.2K 169 21
                                    

"kenapa ya kalau diciein kadang suka salting? -Bagas Adji Prasetiyo"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa ya kalau diciein kadang suka salting? -Bagas Adji Prasetiyo"

. . .

"Dir, mau gambar apa?" tanya Bagas sambil melihat gadis itu mengambil pensil yang tergeletak dikardus bawaan mereka.

Gadis itu menoleh, dan tersenyum sambil mengayunkan dan mengambarkan sesuatu disana, "Mau gambar pemandangan!"

Bagas mengangguk paham dalam penuturan gadis dihadapannya ini, ia berjongkok sambil memandangi gadis itu.

Gadis itu, Adira Tasya Cantika yang sedang menggambarkan imajinasinya pada tembok yang menjadi kanvas untuk menuang idenya.

Meskipun ia notabennya sebagai mahasiswa arsitek, ya untuk urusan mengambar sepertinya tidak ada masalah, apalagi didalam jurusannya ia sering mendapati tugas untuk mengambar sebuah bangunan dan sejenisnya.

Dira hanya medelik kaget ketika mendapati temannya Bagas tidak berpindah tempat dan masih diam memperhatikan, membuatnya sedikit merasa merinding.

"Ka-ka-kamu ngapain?" Dira terbata-bata sambil ikut berjongkok lalu menunjuk Bagas pakai pensil ditangannya, Bagas hanya tertawa sambil mengacak-ngacak rambut Dira, gadis itu cuma diem dan bingung ada apa dengan pria tersebut, "Aneh banget...." imbuh Dira.

Bagas bangkit dan meninggalkan Dira dengan aksi menggambarnya, "Kenapa dir? Kok bengong?" imbuh seseorang disampingnya yang fokus mengambar.

Dira menoleh dan terkekeh kaget, "eh- gapapa kok, zi!" Pria disampingnya ini mengangguk dan melanjutkan gambarnya, "nanti kamu bikin pemandangan yang kaya perdesaan gitu ya? Oke Rezi?" Dira sambil tersenyum dan memberikan jempolnya. Pria itu mengangguk dan melanjutkan aksinya tanpa memperhatikan Dira disampingnya, "Ohia kalau digambar ada hewannya gimana, keren gak sih?" tanya Maudy yang ikut membantu mereka berdua menggambar.

"Boleh tuh, bagus!" Anjani sambil meracik warna cat bersama Kirana, biarpun jurusannya enggak ada nuansa gambar dan warna.

"Lo ngapain, Jani?" tanya Rezi, gadis itu menoleh, "Ya... Mau ngecat zii! Biar gece- itu kan udah disketsa tembok satunya, jd Gue warnain deh!" Rezi mendelik tidak peduli.

"Awas Lo kalo jelek, jan" ini bukan Rezi tapi Ajeng yang protes.

Anjani cuma menghela nafasnya panjang, "Tenang atuh, aing mah jago soal cat-mengecat ceunah, pro eta ini mah. Yangga Kir?" sambil menyenggol partner ngecatnya, Kirana mengangguk sebagai tanda setuju atas perkataan temannya Anjani sambil memamerkan gaya-gaya tengil pro mengecatnya.

Sambil Anjani dan Kirana mengecat, mereka tidak ada hentinya menggosip, hampir rasanya berasa multitalent- ngechat sambil gosip.

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang