Malam itu cuaca cukup buruk, angin bersemilir begitu kencang dan cukup membuat bulu kuduk berdiri dan merasakan hawa dingin yang mencekat bagi tubuh.
Menggunakan pakaian biasa sepertinya akan mengorbankan diri kita kepada untuk diukir tato macan, kamu tau kan maksudnya?
Mataku tak ada henti-hentinya menatap layar ponsel karena sedaritadi tidak ada perbincangan atau pembahasan yang dibahas oleh diriku maupun anak renjana.
Seketika helaan nafas keluar dari mulutku begitu terdengar jelas membuat seseorang disampingku menoleh dan bertanya kepadaku, "Kenapa?"
Vanya sambil menatapku penuh heran, diriku hanya menatapnya sebentar dan menggeleng, "Gue.. Bosen. Ngapain kek gitu?" kataku sambil menaruh ponselku didekat kakiku.
"Dengerin podcast horror yuk?" Bagas sambil mengajak mereka.
Mereka semua setuju dengan ajakan Bagas, podcast pun mulai di setel— terdengar suara pria yang sedang bercerita.
Backsound horror sudah mengisi ruangan mereka, membuat mereka semua mendadak diam dan saling menatap satu sama lainnya secara canggung.
"Bangkeeee.. Serem banget dah beksonnya!" jerit Vanya sambil menutup kupingnya menggunakan bantal
Hai selamat malam, Perkenalkan gue iko sebagai pembaca podcast malam hari ini. Jadi, dicerita kali ini gue— mau membahas cerita perjalanan gue ketika gue KKN bersama temen-temen gue ditahun 2015.
Mereka semua mendengarkan dengan seksama, "Eh matiin kek! Serem anjir" perintah Ezra sambil mengambil paksa ponsel milik Bagas.
"Apaan sih? Cemen amat lo!" bantah Anjani sambil merebut kembali ponsel tersebut.
Podcast disetel kembali oleh Anjani.
Gue KKN bersama 10 orang teman gue, kita dari universitas xxx waktu itu gue sama mereka kesebuah desa. Desa yang kita datangi itu adalah desa rimbun yang bertepatan di pulau jawa.
Waktu itu kami berangkat sabtu pagi untuk KKN menggunakan kereta, seketika sampai disana kita langsung menuju tempat kepala desa, berberes rumah, ya... Melakukan hal yang wajar pada umumnya.
