Berbeda dengan robot-robot yang lainnya, Arthur malah memandang seseorang yang ikut memandanginya juga. Mereka tampak sedang berperang tatapan, siapa yang mengedip duluan, maka ia kalah.
Tak peduli dengan tugas yang diberi.
"Gak usah sok-sokan mau ngehipnotis gue, lo." Sudah dikatakan Arthur ini memang berbeda dari robot lain, bahasanya seperti anak gaul jaman sekarang.
Orang didepannya pun tanpa sengaja berkedip, membuat Arthur bertepuk tangan bangga. "Jadi, lo kalah. Sekarang traktir gue es teh manis, haus nih."
Memang hanya Arthur yang tak takut kalau dirinya korslet jika terkena air. Orang itu pun memutar bola matanya malas dan berdiri meninggalkan Arthur, robot yang sendirian itu malah tertawa. "Arthur kok dilawan," ucapnya sombong.
Tak lama kemudian, orang yang membelikan Arthur es teh tersebut kembali dan memberikan airnya. Dengan senang hati Arthur menerima es teh tersebut, menyedotnya masuk melewati kerongkongannya dan mendarat di perutnya.
Arthur agak kaget, ia sedikit merasa kalau dirinya diluar kawalan. Tapi, robot itu mengendalikan diri.
Salah sendiri minum air. Korslet korslet aja lah lo.
"Thur," panggil orang itu.
"Uy."
"Balik yuk? Panas, gerah," ajak orang itu. Arthur menoleh dan melempar tatapan sinis padanya, "Lo kan tahu gue gak punya rumah. Kalau gue ke rumah lo aja gimana?"
"Boleh, ayo aja lah asal gak kepanasan gini. Gerah," ia mengelap keringat yang bercucuran melewati dahinya. Tadi ia berlari ke warung untuk membeli es teh, pantas dong kalau berkeringat.
"Di rumah lo ada siapa?" Arthur bertanya.
"Ada adik gue doang, ayo ah cepet. Panassss, mau mandi." Lelaki itu berjalan lebih dahulu. Arthur berdiri dan mengikutinya sambil meminum es tehnya.
Tambah korslet lo.
5 menit kemudian, mereka sampai di rumah seorang lelaki yang perang tatapan bersama Arthur tadi. Lelaki itu pun membuka pintunya, tampak seorang gadis yang sedang duduk di depan TV sambil mengemil.
Arthur berjalan melewatinya dan ia terkejut.
Pantas saja gadis itu fokus pada TV meski TV-nya mati, ternyata ia sedang menonton YouTube di ponselnya yang ditempelkan pada TV. Ada-ada aja emang.
"Kak, itu siapa?" tanya gadis itu.
"Arthur, temen baru gue. Thur, ini adik gue, namanya Winter." jawab lelaki itu sambil memperkenalkan Arthur dan Winter.
"Oh pasti nama lo Summer, ya?" Arthur menebak nama lelaki itu.
"Sembarangan, nama gue.. Hendery."
"Aheng," celetuk adiknya. Lelaki bernama Hendery itu menoleh ke arah adiknya sambil melayangkan tatapan sinis. Sementara Winter hanya tertawa.
"Aheng, roheng, HAHAHAHA." Arthur tertawa.
Hendery berkacak pinggang dan pergi meninggalkan Arthur dan Winter di ruang tengah, mending ia mandi sekarang daripada membuang-buang waktu dengan meladeni kedua oknum yang memiliki wajah hampir mirip.
"Lah iya, Arthur sama Winter wajahnya agak mirip." gumam Hendery.
Sesi tawa itu selesai.
"Arthur? Sini duduk, jangan di lantai," ucap Winter menunjuk sofa kosong disampingnya.
“Kim Minjeong
Adiknya Hendery
Perempuan”Arthur berjalan dan duduk di samping Winter. "Emmm, lo satu-satunya adik Hendery?" tanya Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelas Robot Pelindung
Fanfiction[COMPLETED] -TREASURE (트레저) Awalnya jumlah mereka adalah dua belas, namun salah satu diantara mereka berubah. Start: 17 Maret 2021 End: 31 Juli 2021