16. Kebenaran

296 98 3
                                    

"Oh, majikan kalian semua mimpi buruk juga?" tanya Mamo sambil menunjuk semua teman-teman robotnya satu persatu.

Mereka menganggukkan kepalanya. "Kemana tuanmu? Dia tak ikut?" tanya Danny.

Mamo menggeleng, "Tidak. Noah tak menyuruhku membawa Keita kesini. Keita malah disuruh untuk tetap diam di rumah. Noah menyuruh kalian membawa para tuan kalian?"

Semua robot menganggukkan kepalanya.

"Gue kan nyuruh lo bawa gue ke RT sebelah. Ngapain bawa gue ke pinggir hutan anjir?" Suara Inhong membuat atensi mereka teralihkan padanya. "Kau mau aman?" tanya Justin dingin.

Robot itu sudah cukup sabar mendengar ocehan palsu Inhong. Belum lagi membawanya ke rumah yang bentuknya terbalik, atap dibawah lantai di atas. Apakah Inhong berpikir kalau Justin kelelawar yang hidup terbalik?!

Darimana mereka akan masuk ke rumah itu?! Pintu ada di atas dan jendela di dekat atap sangat tinggi. Mana bisa mereka masuk. Entah rumah siapa itu. Inhong bilang rumah tantenya.

Tapi Justin tak percaya.

Setelah sampai, Inhong menutup mulutnya, ia melihat banyak sekali robot dan manusia yang berbaur. Diantara mereka semua, hanya 2 perempuan remaja dan 1 anak perempuan.

Sekarang Inhong duduk dan memalingkan tatapannya dari Justin. Inhong benar-benar marah padanya. Belum Inhong menjelaskan cara masuk ke rumah itu, sudah main seret saja. Menyebalkan.

Kebisingan yang ada berubah menjadi gelap kala seorang laki-laki dewasa dan seorang Kakek keluar dari rumah yang besarnya tak seberapa itu.

"Itu orang yang ngasih kita barang-barang aneh itu, kan?" tanya Winter berbisik pada Yuna.

Robot dan tuannya dipisahkan. Kecuali Nayun. Ia duduk dengan anteng di pangkuan John. Alasannya Nayun menangis saat lepas dari orang terdekat dan duduk bersama mereka yang tak dikenalnya.

"Biar aku mengungkapkan rahasia ini," ucap Kakek.

Tongkat yang ia pegang kemudian dihentakkan ke tanah dan muncul sebuah lingkaran, lalu keluar dinding pelindung. "Kalian lahir dan tumbuh tidak dengan orang tua kalian." Kakek mulai membuka pembicaraan.

"Kalian adalah anak-anak yang lahir di keluarga penting untuk melindungi dunia dari kehancuran— ah tidak. Dari tidak seimbangnya antara air dan api. John, Nayun mungkin memerlukan bantuan mu untuk menyerang mereka." lanjut Kakek.

"Pembagian tugas. Kalian sebagai robot harus melindungi Tuan kalian dari serangan lawan, sedangkan tuan akan melawan." finalnya.

Winter mengacungkan tangan, "Bagaimana bisa pembuat robot itu memberikan benda-benda ajaib ini pada kami semua?"

Noah tersenyum mendengar pertanyaan itu. Ia mulai bercerita.

Saat Noah masih kecil dulu, ia ikut dengan ayahnya pergi ke sebuah tempat. Noah sendiri tak ingat letaknya ada dimana. Ayahnya Noah bertemu dengan seorang laki-laki yang badannya kekar, kuat, dan berotot.

Noah langsung berjalan ke depan dan merentangkan tangannya untuk melindungi ayahnya. Karena pikiran buruknya berkata kalau orang itu akan memukul Tuan Song.

Baik Tuan Song dan laki-laki itu terkekeh. Mereka berdua secara bersamaan mengelus rambut Noah kecil. Kalau tak salah, namanya adalah Tuan Holland. Ia adalah pemimpin dari dunia keajaiban. Semua anak-anaknya hilang diambil banyak orang. Tuan Holland tak bisa menggunakan sihirnya karena semua anaknya dibawa ke bumi.

Ke dunia asli.

Tertawa saja kalian membacanya.

Lalu, Tuan Holland memberikan gambaran semua anak-anaknya pada Tuan Song dan Noah. Kenapa Tuan Holland memberikan gambarannya pada Noah juga? Tuan Holland juga manusia, ia tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Mungkin saja Tuan Song sakit, jadi Noah akan menggantikannya.

Tuan Holland memberikan sekantong benda-benda ajaib. Isinya ada 10 buah. Ya meski bentuknya biasa saja, tapi kekuatannya luar biasa seperti cintamu padanya.

Yh kalau aku sih sebesar cintaku pada inisial M dilanjut A, S, H, I, H, dan O.

Lalu Tuan Holland memberikan sebuah benda yang katanya itu pantas untuk diberikan pada Noah. Diantara 10 benda ajaib itu, benda inilah yang paling berharga. Nama Holland yang terukir di sana berubah menjadi nama Song Yunhyeong.

Tuan Holland bilang, jangan sampai ada orang lain yang mengetahui kalau benda ini benar-benar ada. Jika ada yang bertanya dari siapa Noah mendapatkannya, jawab saja dari kakeknya.

4 tahun kemudian Tuan Song meninggal karena keracunan. Saat itulah ibu tirinya, Yujin, dan Yoonbin mulai membuka sifat asli mereka. Mereka terus memaksa Noah untuk berbicara, padahal mereka sendiri tahu kalau Noah bisu.

Suatu malam, Noah pergi dari rumah. Tak lupa ia mengambil benda-benda ajaib dan barang berharga itu. Ketika mereka menyadari Noah hilang, mereka terus mencarinya. Namun nihil, Noah tak ditemukan sama sekali. Hingga mereka berpikir kalau Noah sudah mati dimakan hewan buas di hutan.

Oh ya, CL, Yujin, dan Yoonbin waktu itu tak saling mengenal. Hanya saja di waktu yang sama mereka melakukan kekerasan pada Noah.

Hu, gak sopan sama yang lebih tua.

Selesai bercerita, semua orang menganggukkan kepalanya. "Tunggu, lalu tombol di rumah Keita itu apa?" tanya Mamo.

"Itu tak dijelaskan oleh Tuan Holland. Tapi menurut pemikiranku, jika tombol merah itu dipasang di dinding lalu di tekan, dinding itu akan melebar membentuk sebuah ruangan. Orang lain tak bisa melihatnya dan memencet tombol itu, hanya Keita yang bisa," jelas Noah.

"Besok aku dan Kakek akan mengajarkan kalian cara menggunakan benda itu. Sebenarnya aku sendiri tak tahu kegunaannya apa. Mungkin Kakek tahu. Aku hanya akan membantunya, hehehe," final Noah.

Tiba-tiba Kakek mendorong Jaden ke belakang, membuat robot itu keluar dari zona perlindungan dan hampir tersambar petir. Padahal cuaca cerah, kenapa ada petir? Tak ada tanda-tanda hujan.

Jaden mendongakkan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi.


Woosh!


Benda berharga yang melayang itu mulai turun dan jatuh ke tangan Jaden yang mengadah. Ia telah menemukan tuannya kembali.

"Lalu.. kenapa benda itu bisa di tangan Jaden? Kau kan belum meninggal," tanya John.

Noah terkekeh, "Bertahun-tahun aku memilikinya, aku tak pernah mempelajarinya. Mungkin benda itu kesal, marah, dan benci padaku hingga memilih orang lain."

"Tidak. Benda itu akan berpindah tangan bila sudah 10 tahun lebih tak digunakan. Sebelum benda itu memilih tuan barunya, biasanya ia akan mencari seseorang. Benda itu bisa merasakan aura yang dipancarkan dan mengetahui sifat asli orang itu, Jaden telah memenuhi kriteria untuk menjadi pemilik benda berharga itu. Alhasil, benda itu milik Jaden," jelas Kakek.











_____
Part 20 mulai, ya? Ok.

Sebelas Robot PelindungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang