27. Tak Yakin

226 85 0
                                    

Holland masuk ke ruangannya dan melihat Noah yang sudah menutup mata. Dadanya tak naik turun karena ia sudah tak lagi menghirup oksigen.

"Yunhyeong, apakah kau tahu? Anakmu tak mati. Anakmu hanya menghilang dan aku membawanya ke duniaku. Aku tak menyangka kau membuat robot yang mirip sepertinya. Ketika kau merindukan anakmu, kau pasti selalu menatap Jaden." ucap Holland.

Tangannya terangkat, keluar sebuah cahaya dari bawah tangannya. "Aku tak yakin ini akan berhasil, ini tak bisa digunakan sembarangan. Tapi, demi anakmu, aku akan mencobanya."

Mantra yang hanya bisa digunakan sekali saja. Ketika tak berhasil, kau takkan bisa kembali mencobanya pada orang itu.

Holland menaruh tangannya pada dada Noah yang terluka. "Terlahir lah kau menjadi Noah yang baru, tapi tetap sama seperti dulu."

Lelaki berambut pirang itu membuka matanya, berharap Noah membuka mata. Tapi, sayangnya tidak. Tak ada tarikan nafas, tak ada jari yang bergerak, dan tak ada mata yang terbuka.

Ia menghela nafasnya, sudah tahu kalau hal ini kemungkinan besar akan terjadi. Tapi ia benar-benar sedih karena ini.

Apakah anaknya takkan pernah bertemu dengannya lagi?

×××

Dugh!

Kakek menoleh ke bawah saat merasakan seseorang menabrak kakinya, "Lho? Ini anak Holland? Seumuran dengan Nayun? Bagaimana bisa tak diculik?"

Menurut takdir, seluruh anak Holland akan diculik semua dan orang yang menculiknya akan memberikan anak Holland pada orang lain. Orang yang menculik anak Holland adalah orang disini, tak mungkin dunia lain datang ke dunianya.

Sudah dikatakan, tak ada pintu masuk ke dunia Holland. Tak ada pula pintu keluar dari dunia Holland. Hanya pemilik dunianya sendiri yang bisa.

"Sejak kapan ada kakek yang cungkring disini? Kakek kurang makan ya? Kata paman, kalau habis mandi langsung makan dan minum! Mau ku suruhkan pelayan membawa mu ke tempat makan?" tawar anak itu.

"Kau.. kenapa kau mirip dengan Jaden?" tanya Kakek.

Anak kecil didepannya mengernyit, "Oooh! Jadi kakak ini namanya Jaden? Bukan! Aku bukan Jaden! Aku Yoshi, anak dari Song Yunhyeong. Paman Holland bukan ayahku!"

"Noah punya anak? Kenapa ia tak mengatakannya padaku?"

"Kakek dekat dengan ayah? Wah! Apakah ayah baik pada Kakek? Kalau ayah jahat, katakan saja. Nanti akan ku injak jempol kakinya sampai bengkak!"

Kakek berjongkok dan tersenyum pada anak itu, "Aku menganggap Noah sebagai anakku sendiri. Karena kau adalah anak Noah, aku akan menganggapmu sebagai cucuku."

"Aku memiliki Kakek! Nanti aku akan bilang pada Paman Holland kalau aku memiliki Kakek! Wah!" ucap Yoshi riang.

Anak ini sangat lucu, dengan baret putih, dasi merah, kemeja putih, dan celana, jas, kaos kaki, dan sepatu berwarna hitam. Senyumnya juga terlihat begitu polos dan lugu.

Kakek jadi bingung. Ia tak mau menghilangkan senyum polos anak ini, tapi ia juga tak bisa menutupi kenyataan kalau ayahnya sudah meninggal di tangan orang-orang jahat.

Yoshi menoleh ke belakang Kakek dan melihat banyak orang. "WAH ADA KAKAK CANTIK! Eh, ada anak seumuran aku juga! Ayo kalian semua aku antar ke tempat makan!" ujar Yoshi sambil menarik jari Kakek.

"Kakak tampan tak disebut? Hei anak muda!" teriak Felix.

"Tak ada yang tampan disini. Hanya aku yang tampan, menawan, baik hati, dan rajin menabung. Sekarang, ayo makan! Habis itu kalian tidur. Kata Paman, kalian tak makan, minum, tidur, dan mandi selama dua hari, kan? Pasti sangat lelah. Waktunya kalian beristirahat."

"Mirip Jaden, ya?" tanya Kyle pada Jisung. Yang ditanya menganggukkan kepalanya. "Seumuran sama Nayun tapi bukan kembarannya, terus dia siapa?" tanya John dengan suara pelan.

Tiba-tiba kaki Yoshi tak menginjak tanah alias terbang. Sontak anak itu berteriak seperti seorang perempuan, semua orang menahan tawanya.

"Paman! Mengagetkan ku saja! Oh, apakah luka ayah sudah sembuh?" tanya Yoshi memeluk leher Holland.

Holland tersenyum dan mencium pipi gembul anak itu, "Masih proses penyembuhan."

"Ayah?" tanya semua robot dan sepuluh manusia itu.

"Ayah Noah!" teriak Yoshi dengan suara bahagia.

"NOAH PUNYA ANAK?! HOT NYUS SEKALI SEMUANYA!" teriak Winter dengan suara melengking. Mereka semua menutup telinga dan memejamkan matanya.

Tak disangka, Winter berwajah kalem ini memiliki sifat yang agak.. bobrok.

Mata Holland beralih pada seorang anak gadis yang memegang tangan robot buatan Noah. Rambutnya dikuncir satu, matanya menatap penuh tanya padanya. "Anak bungsu ku, dia tumbuh jadi gadis cantik." Holland berjongkok.

Yoshi turun dari gendongannya dan berjalan ke arah Nayun, "Oh ini anak bungsu paman? Cantik ya! Mau dong jadi pacarnya Nayun!"

"KAK JOHN!"

John kaget mendengar Nayun yang tiba-tiba berteriak memanggil namanya. "Yoshi, baru ketemu tuh diajak kenalan. Bukan malah diajak pacaran. Dasar bocah." ujar John.

Tangannya ditaruh ke kepala Nayun dan kemudian ia mengelusnya, "Ini ayah asli Nayun. Tampan, kan?"

"Terus ayahku yang satu lagi?"

"Dia bukan ayahmu, Cantik. Ini ayahmu. Lihat wajahnya. Ayah aslimu lebih tampan dari dia," jawab John.

Nayun melangkah dengan pelan mendekat pada Holland. Tangannya terulur ke depan, Holland yang gemas langsung membawa Nayun ke pelukannya. "Anak bungsu ayah sangat wangi."

"Iya dong! Kak Yuna yang mandiin! Kak Winter jambakin rambut aku doang!" adu Nayun.

Mata Winter membelalak, "Gak boleh nuduh tanpa bukti. Emangnya mau diterkam harimau?"

Holland tertawa, "Nayun gak boleh bohong, ya. Kata Kak Winter nanti diterkam harimau."

Tak lama kemudian, langkah seseorang terdengar. Mengenakan pakaian layaknya seorang pangeran dan tersenyum lebar. Lelaki itu tak berbeda jauh dengan Holland. Rambut pirang, kulit putih dan mata berwarna biru.

Semua orang menoleh padanya, mereka semua diam kala melihat lelaki yang sangat mirip dengan Noah. Seingat mereka, Noah meninggal di tempat.

"Kenapa diam? Kalian semua tak merindukan ku?" tanya lelaki yang mirip dengan Noah itu.

"Kau.. siapa?" tanya Kakek.

"Song Yunhyeong, yang biasa kalian panggil Noah. Tak mungkin kalian melupakan ku, kan?"

Anaknya sendiri memegang dagunya dan menatap Noah dengan seksama. Di video, Noah itu wujudnya rambut hitam, warna bola mata coklat gelap, dan kulitnya tak seputih paman Holland.

"Ini ayahnya Yoshi, paman?"










______
CHIFU-YUU teorinya kepake nih🤩💗

Sebelas Robot PelindungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang