Noah masih memandang heran remote itu, mau minta tolong Kakek, tapi ia sudah pergi bersama Jaden untuk belajar menggunakan benda berharga itu lagi.
"Ah akhirnya aku ingat!" ucap Noah seolah-olah ada lampu menyala di samping kepalanya— yang biasa digambarkan sebagai adanya sebuah ide, tapi disini digambarkan sebagai ingatnya kegunaan sebuah benda.
"Nah tombol merah ini kalau dipencet, remote nya bakal berubah. Perlindungan kau adalah waktu. Kau bisa memperlambat waktu saat lawan menyerang, kau membutuhkan kerja sama dengan teman yang punya senjata dan tak punya perlindungan. Contohnya Yuna," ucap Noah.
Ia pun pergi ke sebelah dan menjelaskan fungsi benda milik Mahiro, "Wah ini adalah benda ajaib yang kegunaannya selalu ku baca di buku! Nanti tutup botol ini kau buka dan botolnya akan mengeluarkan asap dimana lawan akan pingsan selama beberapa jam."
Mahiro memandang botol itu dengan tatapan bahagia, "Botol kesayangan ku ternyata fungsinya bagus sekali. Aku semakin menyayangimu," ucapnya dramatis.
Noah terkekeh. Lagi, ia pergi ke sebelah. "Siapa nama adik kecil ini?" tanya Noah.
"Nayun." jawab John. Nayun malah berpaling ke belakang dan menaruh kepalanya di pundak John.
"Hei, dia orang baik. Kau juga pernah melihatnya," ucap John. Nayun menggeleng.
"Tidak apa-apa. Ekhm, John, karena majikan mu masih kecil, tampaknya kau yang harus melawan mereka. Benda rahasia Nayun kalau tak salah itu ikat rambut berwarna merah, kau membawanya?" tanya Noah.
John mengangguk dan mengeluarkan ikat rambut itu dari celananya, "Tadinya aku membawa ikat rambut itu untuk mengikat rambut Nayun saat sudah kering nanti," jawabnya.
"Kalau tak salah, kegunaan ikat rambut ini adalah ketika kau menyentaknya ke tanah yang ada di bawah kaki lawan, nanti tanah itu akan meledak dan membuat lawan mati seketika. Karena itu, kau harus pandai menggunakan ikat rambut ini."
John mengangguk. Ikat rambut anak kecil ini ternyata memiliki kekuatan yang membahayakan.
"Musim dingin, ya?" tanya Noah sambil menghampiri Winter. Gadis itu menatap Noah datar, "Bukan, nama saya musim panas."
Noah sedikit tertawa mendengar itu. "Putar terus gagang lipstik ini, nanti saat lipstiknya sudah sangat panjang, akan berubah bukan jadi lipstik lagi. Melainkan jadi aliran listrik kalau kau menggunakannya pada lawan."
Singkat cerita, kini Noah ada di orang terakhir. Orang itu tertidur di kursi yang sudah disediakan dengan Travis yang menjaga tidurnya. "Ini benda berharganya," ucap Travis.
"Pecahkan cangkir ini di hadapan lawan, nanti akan ada semacam penjara mengelilingi lawan dengan ujung yang lancip. Dalamnya juga akan lancip. Kalau lawan berusaha keluar, nanti ketajaman cangkir ini akan menusuknya hingga lawan itu mati."
Selesai semua, Noah berjalan mundur dan memberi tahu kalau menggunakan benda ini harus belajar pada Kakek dulu. Intinya mereka harus tenang, kalau tak tenang, nanti benda ajaib itu tak terkendali.
×××
"Kakek melupakan satu jurus untukmu. Jurus ini akan sangat diperlukan nanti diakhir penyerangan. Dan jurus ini digunakan dalam sebulan sekali. Butuh waktu lama untuk mengumpulkan tenaga agar benda yang diinginkan keluar," ucap Kakek.
Jaden menganggukkan kepalanya. Akhirnya benda berharga itu kembali padanya dengan selamat dan tak lecet sesenti pun. Sekarang Jaden sedang belajar agar lebih cepat menyerang lawan dan melindungi kawan.
×××
"Mereka cepat sekali bergerak. Noah dan si tua bangka itu sudah memberi tahu kegunaan dan cara menggunakan benda itu." ucap Yujin sambil menatap layar yang ada di hadapannya.
Kemudian layar itu ditutup dengan kain dan ia langsung menggebrak meja. "Sekarang kita siapkan orang-orang untuk menyerang dan merebut benda-benda itu." titahnya.
Yoonbin masih membeku. Ia tak sempat membuat Yoonbin mencair karena benda itu langsung menyerangnya. Bahkan sekarang lengan bagian bawahnya diperban.
CL tersenyum miring. "Persiapan kita jauh lebih matang dari mereka." Tangannya terangkat memperlihatkan sebuah remote.
Mata Yujin membelalak, "Kau memasang bom di tempat mereka?!" tanyanya kaget.
CL menganggukkan kepalanya. "Malam hari beberapa yang lalu, aku datang ke rumah si tua itu dan memasang bom lalu dikubur dibawah tanah agar mereka tak melihatnya. Sekarang kau pantau mereka, kalau mereka ada di dalam rumah, aku akan memencet tombol ini dan mereka akan mati sebelum ramalan itu terjadi."
"Bodoh, kalau kau mengebom tempat itu, benda-benda nya juga akan hancur!" Yujin menatap CL. Wanita dihadapannya ini bertindak seakan-akan dialah yang paling pintar, tapi dia tak tahu apa-apa.
"Beberapa benda ajaib yang mereka miliki juga ada bagian pelindung. Apalagi pelindung benda berharga itu, kau tak bisa menghancurkannya begitu saja. Sekalipun menggunakan pedang, pistol, dan panah bersamaan." lanjutnya.
Gadis itu berdiri dan merebut remote yang ada di tangan CL. "Jangan pikir aku bodoh meninggalkan mu dengan remote ini. Karena emosimu itu akan membuatmu berpikir mengebom rumah si tua bangka tanpa sepengetahuan ku."
Mereka sedang dalam mode bekerja, kata-kata yang digunakan pun sudah berbeda. Disini, Yujin adalah pemimpinnya. Dia mengatur semua strategi dan rencana, terlalu muda untuk mengatur semua itu, tapi ini demi ayahnya.
Yujin kemudian keluar dari ruangan gelap itu dan menutup pintu. Tangan CL mengepal, kukunya hampir menusuk telapak tangannya. "Gadis yang sombong, kau pikir kau siapa bisa memarahiku seperti tadi? Aku bisa mengambil benda-benda itu termasuk benda berharga." monolognya.
Tatapannya mengarah ke layar yang ada di meja Yujin dan membuka kain itu. Kemudian ia mengeluarkan remote yang lain. Ia memang memiliki dua remote control. Ia tahu Yujin takkan menyetujuinya, dan yang tadi adalah palsu.
Ya, bertindaklah seperti itu. Kau takkan mendapatkan apapun setelah membuat rumah kakek hancur.
Klak!
Tik
Tik
TikBOM!
Dari layar itu, CL tersenyum miring. Merasa berhasil karena telah membuat rumah si tua hancur berkeping-keping. Sekarang, tak ada lagi tempat mereka berteduh.
Ia merasa menang akan hal ini.
"Lihat, bahkan aku bisa melakukan ini sendirian tanpa ketahuan. Gadis itu yang bodoh, bukan aku," desisnya.
Tapi kemudian matanya membelalak saat melihat orang-orang datang ke dekat rumah kakek yang hancur.
Sekarang dia merutuki dirinya sendiri. "Bodoh, kenapa aku bisa lupa kalau tak ada siapapun di dalam rumah kakek siang ini?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelas Robot Pelindung
Fanfiction[COMPLETED] -TREASURE (트레저) Awalnya jumlah mereka adalah dua belas, namun salah satu diantara mereka berubah. Start: 17 Maret 2021 End: 31 Juli 2021