Kakek terduduk dengan tenang, ia membiarkan orang-orang berusaha menyerangnya. Ia menggunakan pelindung tenaga yang tak mudah dihancurkan. Itu alasannya ia begitu tenang.
Arnius, orang yang paling kuat di dunia sihir saja tak bisa dengan mudah menghancurkan pelindung ini.
Jaden memundurkan langkahnya, ia mendekat ke arah Kakek sambil menyingkirkan orang-orang yang berusaha melawan. "Kapan aku bisa menggunakan kekuatan terkuat? Kau tak lihat keadaan mereka semua, Kakek?" tanya Jaden.
Kakek tentu saja melihatnya. Baju yang kotor, lengan baju yang sobek dan darah mengotori mereka semua. "Aku benar-benar minta maaf karena tak bisa membiarkan kalian masuk ke dinding tenaga ini. Ini semua akan berakhir ketika orang-orang suruhan Yujin semuanya mati."
Dan yang bisa menggunakan benda itu adalah tuan-tuan nya. Karena Nayun masih kecil, Holland pun memperbolehkan John menggunakan benda itu untuk melindungi anak bungsunya.
Dari ratusan tahun yang lalu, Holland sudah memperkirakan ini semua akan terjadi. Anak-anaknya yang diculik, dan penyerangan saat anak bungsunya masih kecil. Makanya ia membuat sepuluh benda ajaib padahal waktu itu anaknya baru lahir enam orang.
Nayun jadi anak terakhir untuk Holland, pria itu takkan membuat anak lagi. Nanti anaknya akan kembali diculik.
"Sedikit lagi, Jaden. Terus lukai mereka semua dan fokus untuk mengeluarkan kekuatan terkuat mu," ucap Kakek.
Beralih ke Winter, gadis itu menatap lipstiknya yang tiba-tiba berubah menjadi tongkat yang bisa menyengat siapapun. Gadis itu mengarahkannya pada lawan, dan lawan langsung gosong. "Dagingnya matang gak nih? Bisa dimakan gak?" tanya Winter.
Arthur berdecak, "Makan aja. Nanti lo gak bisa pulang ke dunia Tuan Holland, gue ketawa paling kenceng."
"Kampret lo ah. Gak seru."
Kakek melihat keadaan. Penjara benda tajam sudah, orang-orang sudah diikat sampai mereka pingsan, orang-orang yang beku akibat panah benda berharga, gagal menyerang Inhong— ya. Semua senjata sudah digunakan.
Dan Noah, lelaki itu bajunya basah karena keringat, kening dan lengan kirinya berdarah, ia terus menyerang orang-orang agar mereka semua mati. Noah terus berpikir darimana datangnya orang-orang ini? Semua orang tua palsu sudah tak terlihat. Tapi mereka terus bermunculan tak habis-habis.
Matanya melirik David dan Yoonbin. Tampaknya mereka berdua adalah kunci munculnya manusia-manusia aneh ini. Hologram yang bisa disentuh, membunuh orang, dan mati, bagaimana bisa Yoonbin menciptakan teknik secanggih ini? Seperti manusia asli.
Tidak, wajah mereka semua aneh. Nayun menangis ketakutan karenanya.
"Tak bisakah pindahkan Nayun ke dunia Tuan Holland? Aku kasihan melihatnya terus menangis dan John terlihat begitu kelelahan." tanya Jaden.
"Tidak, tak ada pintu masuk menuju dunia Holland. Hanya bisa masuk ke dunianya kalau Holland membuka pintu tersebut." sahut Kakek.
Jaden menghela nafas, jangan menyerah. Terus berjuang membunuh orang-orang ini.
Matanya menangkap Noah yang berjalan ke arah Yoonbin dan David. Ketika seseorang menyerangnya dari belakang, Jaden langsung mengeluarkan panah dan menembak orang-orang itu. Kemudian mereka semua langsung membeku.
Robot tersebut berlari ke arah Noah untuk melindunginya dari belakang. "Kuncinya ada pada David dan Yoonbin, buat David rusak dan bunuh Yoonbin."
"Cepat! Aku sudah kehabisan tenaga, aku benar-benar lelah. Aku ingin beristirahat." titah Noah.
"Kau menyuruhku merusak temanku sendiri. Tapi, bagaimana cara membuatnya rusak?" tanya Jaden.
"Buat dia jadi beku dan belah dia menjadi dua, lakukan hal yang sama pada Yoonbin. Lalu mereka berdua akan menghilang," jawab Noah sambil menahan semua serangan. Ia sudah tak mampu menyerang.
Jaden langsung menembak David dengan panahnya, dan robot itu membeku. Ia berlari dan langsung membelah David menjadi dua dari kepala sampai kakinya. Tinggal Yoonbin.
Saat ia akan membunuh Yoonbin, Noah tiba-tiba berteriak. Semuanya terhenti, menatap ke arah Noah yang sudah memejamkan matanya, terjatuh lemas, dan memegang dadanya. Jaden membelalak melihat darah keluar dari tangan Noah yang menutupi dadanya.
Detik berikutnya lelaki itu terjatuh ke tanah. Sontak Jaden menghampiri Noah dan mengangkat tubuhnya, "Noah! Bagaimana bisa kau ditusuk kayu oleh orang itu?! Noah! Kau mendengarku?!"
Kakek langsung berdiri dan pelindung tenaga itu menghilang, sementara yang lain masih melindungi dirinya. Ia melihat Noah dan mulutnya menganga, kini bajunya bukan dibasahi keringat, tapi dikotori oleh darah juga.
Jaden merasa sedih akan hal itu, ia berdiri dan membiarkan Noah ada di tanah. Tangan robot itu mengepal dengan kuat.
Matanya memandang tajam ke arah Yujin, gadis yang tersenyum lebar melihat kematian Noah. "Matilah kau Yujin!" teriak Jaden kemudian menancapkan pedangnya ke tanah hingga yang terlihat adalah gagangnya.
"Raksasa Kristal!"
Tanah bergetar, retak, dan kemudian keluar dari bawah sana raksasa yang begitu besar. Terdiri dari kristal yang sangat cantik dengan mata berwarna biru cerah, namun detik berikutnya menjadi merah.
Kakek membelalak, "Jaden. Atur emosimu! Kau bisa membunuh semua orang!" tegurnya.
"Bunuh Yujin, hancurkan Yoonbin, dan bunuh mereka semua!"
"TIDAK! JADEN HENTIKAN!" teriak Kakek berteriak pada robot itu.
"Dengarkan aku, tugasmu adalah melindungi anak-anak Holland. Kalau kau membunuh mereka, Tuan Holland akan sangat marah. Kau harus tetap menjadi pribadi sebelumnya, jangan membiarkan amarah menguasaimu!" tegur Kakek sambil menggoyangkan bahu Jaden.
Robot itu masih memegang gagang pedangnya dengan kuat, kekuatan itu membuat raksasa kristal lepas kendali. Ia melukai semua orang, menghancurkan Yoonbin, dan memukul Yujin dengan tangan besar dan kerasnya. Dalam sekejap gadis itu mati.
"Berpikirlah, kalau mereka semua mati, apakah Noah akan kembali? Tenang, tenang, Jaden."
Bahu Jaden bergetar, ia menangis tanpa mengeluarkan air mata, raut wajahnya menandakan kemarahan besar, tapi matanya tidak. Kesedihan yang mendalam membuat emosinya membuncah, ia benar-benar ingin membunuh semua orang.
Jaden ingin Noah kembali.
Sekarang, semua orang sudah terbunuh dan raksasa kristal masih terus beraksi. Dunia Kakek hancur dan berantakan. Tapi, Kakek tak memedulikan itu. Pikirannya terpaku pada Jaden yang masih belum bergerak.
Robot itu membayangkan pertama kali melihat Noah, perintah pertama, pertemuan pertama setelah sekian lama hingga benda berharga ini ada di tangannya, sekarang orang terdekatnya mati.
Jaden benar-benar marah.
Namun, Jaden dan mereka semua belum tahu rahasia besar yang disembunyikan di dunia Holland.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelas Robot Pelindung
Fanfiction[COMPLETED] -TREASURE (트레저) Awalnya jumlah mereka adalah dua belas, namun salah satu diantara mereka berubah. Start: 17 Maret 2021 End: 31 Juli 2021