28. Hilang Kekuatan

245 78 0
                                    

Noah melihat ke sumber suara. Dimana seorang anak kecil mengenakan baju formal seperti akan menghadiri sebuah acara. Sedangkan ia mengenakan pakaian seperti pangeran.

Matanya menatap dalam kearah anaknya. "Yoshi? Bagaimana bisa kamu disini? Tuan, ini Yoshi, kan? Anak saya?" tanya Noah mendekat pada anak kecil itu.

Mata Noah berair dan wajahnya menjelaskan kalau ia benar-benar rindu pada anaknya yang tiga tahun lalu meninggal bersama sang ibu karena kecelakaan.

"Aku tak menyangka, ternyata mantra ku berhasil membuatmu kembali meski dalam bentuk baru. Aku melakukan hal yang sama, tapi aku tak mengerti kenapa Yoshi sama seperti sebelumnya. Padahal, ketika aku menggunakan mantra itu dan ia hidup kembali, biasanya ia berubah menjadi wujud baru." ucap Holland.

"Kenapa istriku tak kau kembalikan? Aku sangat merindukan ibunya Yoshi," tanya Noah kemudian memeluk anak kandungnya.

Yang telah hilang dari pelukannya selama tiga tahun. Yang tak pernah mendengar suaranya sendiri karena bisunya hilang dua tahun yang lalu, itu artinya, kematian Yoshi ke satu tahun, ia baru sembuh.

"Di video, ayahku gak bisa bicara. Di video, rambut ayahku warna hitam, kulitnya gak seputih Paman Holland, dan warna bola matanya coklat gelap. Kenapa di sini, rupa ayah berbeda jauh?" tanya Yoshi.

Noah melepas pelukannya dan menatap Yoshi, "Tapi, apakah kau yakin aku adalah Noah, ayahmu?"

Yoshi menggeleng ragu, "Meski rupa kalian mirip. Tapi, aku tak cukup yakin. Kalian berbeda jauh."

"Aku tetap ayahmu. Tapi wujudnya berbeda karena pengobatan dari Paman Holland," ujar Noah.

Anaknya langsung meloncat padanya, "Ayah! Yoshi rindu ayah! Akhirnya ayah pulang! Nanti ayah baca buku cerita, ya?!"

"Gue jadi kangen ayah gue yang palsu. Dia juga sama kayak Noah, sayangnya ternyata dia orang jahat." ucap Jisung dengan suara pelan, ia memeluk Kyle. Dan Kyle mengelus tangannya.

"Anaknya gemes bapaknya ganteng, mau dong jadi ibunya." celetuk Yuna menatap Yoshi dan Noah.

Mereka berdua terlihat tampan.

Bayangkan saja, Noah benar-benar terlihat seperti pangeran. Mengenakan sarung tangan dan celana putih, sabuk hitam dan sepatu hitam, baju merah disertai hiasan seperti baju pangeran. Benar-benar tampan.

Awalnya mereka kira Noah anak tertua Tuan Holland. Tapi ternyata ini Noah dengan wujud baru.

"Jaden.. mana?" tanya Noah ketika menyadari kalau Jaden tak ada disini.

"Jaden sedang membersihkan dirinya. Ini aneh, sisi hitam terus menyerangnya. Seharusnya dari lima belas menit yang lalu, dia sudah bersih." jawab Holland.

"Kalian makan lah dulu, aku akan mengecek keadaan Jaden. Noah, kau temani anakmu." titah Holland kemudian pergi.

"Semoga Jaden tak kenapa-kenapa," celetuk Travis.

Mereka semua mengangguk mengamini.

Tuan Holland sekarang berada di depan tempat Jaden membersihkan dirinya dari sisi hitam. Asap itu terus keluar dari tubuhnya dan lampu pun masih berwarna merah, yang artinya tidak aman untuk disentuh.

Holland harus mengecek sistem robot ini, tapi kalau dimatikan, Jaden akan merasa sakit seperti tadi. Dan kalau tak dicek, bisa-bisa seharian Jaden diam disini.

Bahaya yang terjadi ketika menyentuh Jaden saat lampunya masih merah, dia bisa melukai orang yang menyentuhnya dan asap itu kembali mengepul.

"Siapa saja yang Jaden bunuh? Bukannya hanya Yujin?" gumam Holland.

Ada beberapa alasan kenapa masih belum bersih sampai sekarang. Alasan terkuatnya adalah membunuh lebih dari satu orang, alasan kedua adalah ada orang yang sengaja memberikan asap hitam pada Jaden.

Tak mungkin, dunia Holland benar-benar aman.

Ia kembali ke tempat makan dan berucap, "Siapa lagi yang Jaden bunuh melalui raksasa kristalnya?"

"Yujin dan Yoonbin," jawab Jun. Ia sama sekali tak terkena serangan raksasa itu karena berhasil bersembunyi.

"Pantas saja. Jantungku hampir turun dari tempatnya." ucap Holland, ia pun duduk di tempatnya.

Melihat Nayun yang makan sendiri dan belepotan membuat sang ayah gemas, ia menghampiri Nayun dan mencium pipinya. "Makannya jangan belepotan dong, anak bungsuku!" ucapnya.

×××

"Terus kirim asap hitamnya pada Jaden. Jangan biarkan dia bersih. Dengan begitu, dia takkan pernah bisa pergi dari tempat itu dan memudahkan ku membalaskan dendam." ucap Arnius.

Ia menelpon seseorang dari dunia Holland, Goro, yang merupakan adik bungsu dari Holland. Membenci kakaknya karena merebut kekayaan sang ayah yang harusnya diberikan padanya, bukan pada Holland.

Kalau saja lelaki itu tak mengungkapkan keburukan Goro, tak mungkin Holland menjadi pemilik dunia ini.

Goro mengangguk, ia membuka tangannya. Asap hitam keluar dari sana dan datang pada Jaden. Ini takkan sembuh dalam waktu sehari dua hari, bahkan mantra Holland tak bisa mengalahkan asap hitam ini.

"Kita sama-sama saling memanfaaatkan. Aku benar-benar ingin melihat kakakku menangis dan memohon padaku untuk mengeluarkan asap hitam itu dari robot buatan orang barunya. Oh, kalau tak memintanya, robot itu akan rusak. Kemudian kau berhasil membalaskan dendam mu, begitupula aku. Kakak pasti akan sangat sedih, hahaha," ujar Goro menatap tangannya yang masih ada kepulan asap hitam.

Tangannya mengepal, asap itu kemudian menghilang. Asal kalian tahu, orang yang membawa anak-anak Holland ke dunia manusia biasa adalah Goro. Goro adik Holland, memiliki ikatan darah dengan Holland, itu alasan mengapa dia bisa seenaknya masuk dan keluar dunia Holland.

Keburukan yang diungkapkan oleh Holland pad ayahnya adalah Goro yang bermain dengan banyak perempuan di dunia manusia. Akan gawat kalau perempuan itu hamil, anaknya akan menjadi malapetaka untuk dunia Holland.

"Tunggu keadaan Jaden semakin melemah. Ketika berada di titik terendah, buka pintu menuju dunia Holland dan aku akan menghancurkan dunia itu."

Goro menghela nafas, "Kalau aku bisa membuka pintu dunia Holland, sudah ku bawa kau kesini. Sayangnya keahlian itu hilang beberapa tahun yang lalu. Sejak Yoshi datang kesini."

"Yoshi? Siapa itu?"

"Anak dari orang yang diandalkan oleh Holland untuk memberi benda-benda ajaib pada anak-anaknya."

"Noah maksudmu? Bagaimana bisa?"

"Aku pun tak tahu. Ayah berkata padaku kalau ia akan membuang ku ke dunia manusia, membiarkan ku hidup sengsara di sana. Nyatanya aku masih disini. Keputusan ayah di rubah, ia tetap membiarkan ku disini tanpa memberi kekuatan apapun. Dan yang tersisa adalah asap hitam ini."

"Itu namanya kebetulan, aku pikir Yoshi memiliki hal istimewa lainnya seperti Noah dan Jaden."









_______
Istirahat dulu sampai part 30💗

Sebelas Robot PelindungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang