13. Saatnya

334 122 2
                                    

"Kau sedang memikirkan apa, Sam?" tanya Yuna. Sam yang sedang melihat bintang di langit pun menoleh kearahnya. "Tidak ada. Aku hanya merasa kalau beberapa hari ini kita semua tak hidup di zona aman."

Mendengar itu, Yuna tersenyum. "Sebenarnya aku ingin mengungkapkan kebenarannya dari dulu. Kau mau mendengarnya?"

Sam mengangguk. Yuna berjalan ke sisi lain untuk duduk dan mulai bercerita. "Benda yang dirahasiakan olehku bukanlah benda biasa. Aku mendapatkannya dari seorang lelaki yang tak aku kenal. Dalam bahasa isyarat, aku harus menjaga benda itu baik-baik."

"Anak ceria sepertiku tak mungkin merasa kesepian. Temanku banyak dan kegiatan ku sedikit padat, aku sendiri sering berinteraksi dengan dunia luar. Lalu saat sampai rumahku, kau berkata kalau kau ingin jadi temanku. Kemudian kau bertanya apakah aku adalah orang kesepian, aku menjawab ya.

Lelaki itu pun memberiku isyarat agar ketika ada yang bertanya seperti itu, jawab saja iya. Aku pikir takkan ada yang bertanya, tapi ternyata ada.

Dan.. lelaki itu bilang sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Aku yang diberikan benda itu diharap bisa melindungi diri. Aku bingung kenapa aku mendapatkannya? Apakah orang lain mendapatkannya juga?

Aku menanyakan hal itu pada lelaki itu. Kemudian ia menjawab kalau aku tak berasal dari keluarga biasa. Sampai sekarang aku tak tahu fungsi benda itu. Tapi mungkin cukup untuk melindungiku." jelas Yuna.

Sam yang mendengar itu mengangguk paham. Bukan hanya Yuna yang mendapat benda berharga itu, tapi yang lain juga. Dan Sam yakin, lelaki itu adalah Noah saat ia masih bisu.

"Ah, lelaki itu pun bilang untuk tak menceritakan kejadian ini pada siapapun. Setelah kau mengetahuinya, jangan sampai orang lain tahu juga, jaga rahasia ini baik-baik." ujar Yuna.

Sam kembali menganggukkan kepalanya, "Menjaga rahasia bukanlah hal yang sulit. Aku yakin hanya aku yang mengetahui kejadian ini."

Yuna mengembangkan senyumnya lagi. "Sudah malam, kalau begitu aku tidur dulu. Kau jangan lupa mengisi daya, robot tampan."

Gadis itu pun pergi dari samping Sam dan masuk ke kamarnya. "Aku harus membicarakannya pada Noah besok." monolognya.

×××

"Mereka sangat patuh dan setia pada Noah. Kita harus memikirkan cara lain agar mereka mau di pihak kita." ucap seorang wanita berambut panjang, sebut saja ia CL.

Seorang gadis menganggukkan kepalanya, "Aku pun dikirim robot oleh Noah. Aku pikir aku bisa membuatnya ada di pihak Noah." Yujin.

"Oh, aku pun dikirim robot. Aku akan mencoba untuk menghasut robot itu dan ketika robot itu ada di pihak kita, aku akan memaksanya mengatakan apa yang sedang Noah rencanakan." Yoonbin.

"Kapan kita akan memulainya?" tanya CL. "Kita bisa memulainya sekarang, tapi lebih baik jangan. Ini bukan waktu yang tepat," jawab Yujin.

"Lelaki bernama asli Song Yunhyeong itu benar-benar sombong, aku sangat membencinya dan aku ingin ia lenyap dari dunia," kata CL.

"Menurutku Noah itu baik, hanya saja ia bodoh dulu mempercayaiku. Padahal aku sedang menipunya saat itu." ucap Yujin, kemudian gadis itu tersenyum miring.

"Ah, dia sangat baik. Saking baiknya, ia membiarkan robotnya datang pada kami dan membuat kami mudah untuk menghasutnya," ujar Yoonbin.

"Aku tak yakin robot-robot itu dengan mudah dihasut oleh kalian. Kalian tahu kan robot itu sangat setia dan patuh pada Noah?" tanya CL tak yakin.

Sebelas Robot PelindungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang