08. Seorang Kakek

462 153 6
                                    

Malamnya, kesebelas robot itu berkumpul di kedai yang mereka gunakan beberapa waktu lalu.

"Ini aneh, dengan serempak majikan kita mengatakan kalau mereka memiliki rahasia." ucap Danny.

"Majikan ku tak memiliki rahasia, justru ia bertanya ada apa," sahut Arthur.

"Apa rahasia majikan mu, Dan?" tanya Jun.

"Kacamata yang ia pakai. Kemarin aku meminta izin padanya untuk meminjam kacamatanya, aku ingin tahu bagaimana rasanya menggunakan kacamata minus. Tapi, ia tak memberiku izin dan berkata kalau itu bukan kacamata minus, bukan pula kacamata untuk bergaya. Lalu kacamata apa?" kata Danny dengan begitu heran. "Jangan-jangan itu kacamata tembus pandang?" tuduh Travis. Setelahnya robot itu mengaduh karena dipukul oleh Justin.

"Kau pikir Hyunsuk lelaki mesum?!" tanyanya yang membuat Danny tertawa.

Travis tertawa canggung.

"Lalu apa fungsi kacamata itu?" tanya Jun, Danny menggelengkan kepala tanda tak tahu.

"Kalau Mahiro, rahasianya adalah botol. Botol yang terlihat seperti botol air biasa, tapi kata Mahiro botol itu istimewa," ujar Jaden.

Tanpa sebab Travis kemudian tertawa, "Mungkin itu kenangannya bersama para mantan pacarnya."

Lalu mereka semua menyebutkan rahasia-rahasia majikannya. Majikan Mamo rahasianya tombol, majikan Kevin rahasianya pensil, majikan Arthur tak memiliki rahasia, majikan Kyle rahasianya meja, majikan Sam rahasianya bantal, majikan Travis rahasianya cangkir tempatnya minum coklat panas, majikan Justin rahasianya remote tv.

"Yang paling mencurigakan itu rahasia majikan Mamo, tombol untuk apa?" tanya Travis. Yang lain menggeleng tak tahu.

"Jun dan David tak menyebutkan rahasianya," celetuk Kyle yang membuat Jun dan David membeku seketika.

Karena tak ada jawaban, Kevin mendesak mereka dengan menyahut, "Kalau tak ada rahasia, bilang saja majikan kalian tak memiliki rahasia sama seperti majikan Arthur."

"Betul tuh, ayo jawab." Arthur mengompori.

Saat Jun membuka mulutnya untuk berucap, Mamo memotong ucapan mereka. "Oh, kemana John? Robot itu tak mengatakan rahasia tuannya."

"Memangnya anak kecil memiliki rahasia? Mereka ditanya saja menjawab dengan jujur, memiliki kekhawatiran hati mereka bercerita, apa-apa cerita." jawab David. Mamo mengangguk mengerti.

"Kemana perginya robot itu?"

×××

"Nayun, adik manisku, jangan menangis ya. Nanti bunda sama papa kamu marah." John terus menepuk-nepuk punggung Nayun agar gadis kecil itu berhenti menangis.

Tapi nihil, gadis itu terus saja menangis. John bingung harus berbuat apa, saat ia akan meninggalkan Nayun untuk dibuatkan susu, gadis kecilnya malah menangis semakin kencang. "Kenapa, sayang, hm?"

Beberapa menit kemudian, Nayun berhenti menangis dan matanya terbuka sempurna. Tiba-tiba ia memeluk John dengan sangat erat, "Aku tadi mimpi buruk."

Ah, pantas.

John membalas pelukan gadis kecilnya dan mengelus rambutnya. "Kakak kaget tadi, kakak kira kamu kenapa, sekarang udah berani tidur?" tanya John. Biasanya orang yang bermimpi buruk akan takut tidur selama beberapa saat.

Nayun dan John kini berbaring. "Bagaimana kalau mimpiku nanti jadi kenyataan? Aku tak mau Mama dan Papa meninggalkanku, aku tak punya siapapun selain mereka." kata Nayun terdengar sedih.

Sebelas Robot PelindungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang