Episode 41 [How are you dear?]

1.2K 246 22
                                    

Today//Tonight > written by : Cho_Kocho

[PURE IMAGINATION]
> play <
00:01 ●━━━━━━───────  1:00 
⇆ㅤㅤㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤㅤㅤ↻

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

● Sudut pandang orang ketiga ●

" ... "

"Sanemi, kuatkanlah dirimu.. (name) tidak ingin kau terlihat seperti ini, bukan?"
Tanya sang pemimpin ke lelaki surai putih yang masih membeku ditempatnya. Tak peduli bahwa dirinya telah mengalami kebutaan karena kutukan yang ia dapatkan, tetapi ia dapat merasakan bahwa kini anaknya tengah membeku ditempat.

Sanemi hanya mengangguk pelan dan mereka semua langsung mengingat kembali setiap perkataan mantan rekannya secara berkali kali di dalam pikiran masing masing

'Sayangilah dirinya seperti kalian menyayangiku...'

'Jangan sakiti tsuguko-ku walau dirinya bersalah ... karena dialah salah satunya harapan terakhirku, ya?'

'Kumohon. Kumohon. Kumohon.'

'Tolong jangan sakiti dia..'

'Dia salah satu harapan terakhirku juga...'

'Aku menyayanginya seperti adikku sendiri...'

'Kumohon...'

Kanae menggeleng kepalanya lalu menghela nafas dengan panjang setelah memikirkan perkataan (name) secara berkali kali

Sedangkan adiknya, shinobu, hanya terkekeh kecil dengan pasrah dan tersenyum sedih.

Mitsuri menganggukkan kepalanya sendiri sebagai respon untuk setiap perkataan itu di dalam pikirannya

Tomioka dan Muichiiro tetap diam tak bergeming sama sekali setelah mendengar permohonan dari (name).

Uzui mengerutkan keningnya lalu dengan terpaksa menerima permohonan tersebut karena tidak tega sama sekali dengan (name).

Himejima sama seperti Tomioka dan Muichiiro yaitu tetap diam di tempatnya. Diikuti dengan Obanai yang mengekspresikan kesedihannya ke bawah.

Dan yang terakhir, Sanemi, hanya mendecih dan duduk kembali ke tempatnya seperti ling lung.

"Mari kita lanjutkan rapatnya anak anakku..." Mulai sang pemimpin kembali hingga mendapatkan anggukan kepala dari para pilar yang hadir.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

(Name) terbangun dari tidurnya, lalu menemukan dirinya di ruangan yang tak ia kenal. Karena penasaran, ia pun langsung bangun dari posisi tidurnya sambil mengusap mata lavendernya beberapa kali.

Setelah fokusnya telah kembali, ia langsung menoleh ke kanan, kiri, atas dan bawah untuk mengenali ruangan tersebut.

Oh.

𝐃𝐄𝐀𝐑 𝐌𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 • [KNY x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang