oneshot (10)

1.3K 83 8
                                    

*note: Shizu ngetiknya ini sambil les:")
Oh iya karena saya Fujo, disini akan ada em.. begitulah u-u slight yur!

Most days i hate myself,

Dengan letih, ia menghela nafas dengan panjang lalu menoleh ke arah jam yang menunjukkan pukul 11 malam. 'Sudah malam ya? Sepertinya aku terlalu lama menyibukkan diri.' Pikirnya dengan lelah dengan pasrah.

(Name), seorang penulis, kini telah menarik seluruh perhatian sosial media. Dengan karya ceritanya yang berkaitan dengan kisah legenda nyata membuat banya orang ingin sekali bekerja sama dengannya. Ia sangat suka menyendiri dan berusaha untuk lari dari mereka yang tergila gila ingin bekerja dengannya.

Ia hanya ingin mencari tau sesuatu— lebih tepatnya seseorang yang ia cari sejak kecil. Bahkan, ia pernah berpikir bahwa ia telah kehilangan akal sehatnya ketika ia menyadari hanya dirinya sendiri yang dapat melihat benang benang berwarna warni dan memiliki artinya masing masing setelah tak sengaja mata sebelah kirinya tertusuk pensil oleh orang orang yang mengucilkannya. Setelah itu, ia memutuskan untuk menutup mata sebelahnya dengan eyepatch sampai sekarang.

"Ano ne.. ada benang merah yang terikat di jarimu kakak perawat..."

"Hm? Tidak ada kok, (Name)-chan lebih baik istirahat saja lagi oke? Sampai matamu kembali pulih lalu (Name)-chan boleh pulang ke rumah."

"Demo—.... baiklah."

(Name) mengangkat jari kelingking kanannya dan melihat benang sebiru langit pagi pendek itu terus melayang, dan apa yang tak ia ekspetasikan benang itu perlahan lahan memanjang hingga membuatnya kaget lalu terjatuh dari kursi belajarnya.

But—

"Aduh ... itu tadi sakit sekali, sial." Dengan pasrah, ia bangun dari jatuhnya dan mengelus kepala belakangnya, disaat ia melihat ke arah benang yang terikat di kelingkingnya lagi, benang itu berubah arah ke jendelanya yang terbuka. Karena penasaran ia pun mendekati jendela itu lalu melihat keluar, namun hasilnya nihil. Tidak ada siapa siapa di luar lingkungan tersebut karena sudah larut malam.

Pandangan (Name) terlihat gelap, ia mendecih sambil mengucek matanya setelah itu terlihatlah sosok hitam yang tengah menyusuri jalan. (Name) memfokuskan penglihatannya lalu hanya sempat melihat beberapa surai coklat gelap berkibar sebelum memasuki mobil dan pergi dengan cepat. 'Itu tadi siapa ya? Ah terserahlah, aku mengantuk.'

Dengan lelah, ia menutup jendela dan gordennya lalu mematikan semua lampu kamar dan berbaring di atas tempat tidurnya. Hal yang terakhir ia lihat hanya benang biru yang terikat di jari kelingkingnya seperti biasa.

"Kenapa tadi jari kelingkingku terasa diikat dengan benang ya?"

"Apakah nona baik baik saja?"

"Hm.. hiraukan saja, mungkin hanya nyamuk yang menggigit jariku."

When i loved me, i feel like i'm floating

(Name) perlahan lahan membuka matanya lalu bangun sambil menutup mulutnya yang menguap, "selamat pagi, (name), selamat pagu dunia.. sekarang sudah jam berapa ya?" Ia menoleh ke arah jamnya dan jam menunjukkan pukul setengah enam pagi. "Hm, terlalu pagi seperti biasanya." Gumam sang penulis sambil merapikan tempat tidurnya.

Membersihkan tubuh– menggosok gigi, berpakaian sederhana, sarapan, merapikan rumah dan kamar, lanjut menulis dan mengendap di kamar seperti biasanya. Itulah aktivitas (name) berhari hari, bagaimana ia berpenghasilan? Dari buku pertamanya yang sampai sekarang masih dapat menghasilkan dirinya kebutuhan yang lebih.

𝐃𝐄𝐀𝐑 𝐌𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 • [KNY x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang