"Dear Mother.. i love you so much" [ Sᴛᴀʀᴛ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ? ] »(Yᴇs)||(ɴᴏ) * ^ • ^ * [Hᴇʟʟᴏ ᴀɢᴀɪɴ, Mᴏᴛʜᴇʀ.]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
00:01 ●━━━━━━─────── 1:00 ⇆ㅤㅤㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤㅤㅤ↻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nafas mereka berdua sudah mulai tersenggal senggal, haori-seragam telah robek merobek, dua nichirin yabg perlahan lahan sudah terkikis
Darah dimana mana, (Name) bersyukur karena meminum salah satu obat milik Tamayo yaitu jika ada yang meminum tetesan darahnya, tenggorokan akan serasa terbakar dari dalam.
"oh lihat, matahari sudah terbit. Aku akan menangkapmu di pertemuan kita selanjutnya, (name)." kata akaza sambil melompat jauh ke belakang hutan dan beralari meninggalkan kedua pilar yang babak belur tersebut
"hah... haah.. kau tidak- apa apa? Oi (name)!!" Panggil Sanemi disaat ia melihat rekannya yang bersurai (h/c) itu langsung ambruk tak berdaya lagi
"sial! Aku harus membawanya segera ke kocho atau si dua iblis itu!" Seru sanemi sambil menggendong (name) di punggunh belakangnya lalu mulai berlari secepat mungkin
"bertahanlah.. kumohon bertahanlah untuk kami.. untukku, (name)." Gumam Sanemi dengan beberapa air mata yang menetes dari kedua matanya
"shinazugawa-san!!"
(name) langsung melesat maju mendorong tubuh sanemi dan mendapatkan pukulan tinju mematikan dari akaza
ia langsung terbanting ke salah satu pohon, (name) menahan perutnya sambil meringis kesakitan lalu memuntahkan darahnya
CrAccK!!
Kedua mata (e/c) itu membelalak seketika disaat ia dapat mendengarkan beberapa tulang miliknya patah