Episode 59 [ Change me ]

1K 175 43
                                    

˛˚ 。✰ * ˛。Dear Mother 。* ˛˚ 。✰ ˚
ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ ʙʏ : Shizuka__ka

────────────────────────
━━━━━━━━━━━━━━━━━

si surai (h/c) melepas sandal Zorinya bersama Zuka, lalu ia mengetuk pintu fusuma ruangan rapat pilar sebanyak tiga kali dengan pelan.

knock knock knock~

Pandangan semua orang yang ada di dalam ruangan langsung mengarah ke pintu fusuma berada, lalu Shinobu bertanya, "Siapa disana?" Tanyanya dan mendapatkan kekehan kecil dari Luar, "tentu saja ini aku, Shinobu." Jawab (Name) dari luar tanpa meninggalkan senyuman manisnya. Mendengar jawaban itu, Mitsuri membelalakkan kedua mata hijau mudanya dan langsung membukakan pintu fusuma, ia disambut oleh kedua orang yang sangat ia kenali.

"(n-name)-chan!? B-Bagaimana.. dengan zuka-chan!? Apakah kalian berdua baik baik saja!?" Tanya Mitsuri dengan nada Paniknya ke arah sang pilar petir. Zuka hanya menghela nafas dengan panjang lalu menggelengkan kepalanya, (name) tak menjawab pertanyaan itu tetapi luka luka ditubuh serta wajahnya telah menjawab pertanyaan Mitsuri, atau pertanyaan seluruh pilar serta Amane.

"KYAAAA!!! (name)-chan, jika kau t-terluka kenapa kau malah datang ke rapat pilar!? Seharusnya kau dirawat di kediaman kupu kupu! L-luka luka mu parah sekali-- kau bisa mati jika kehilangan banyak darah!!" Seru Mitsuri sambil melambaikan kedua lengannya ke depan membuat (Name) dan Zuka terpaksa mundur.

mendengar kata 'luka luka parah', Kanae dan Shinobu langsung permisi beranjak dari duduk mereka dan mulai mengobati luka luka (name) dengan obat obat yang masih mereka bawa, "Luka lukamu memang parah sekali! Memangnya kau habis melawan siapa, (name)-san?" Tanya Tengen sambil melipat kedua lengannya. "Hm? Oh! Aku tidak melawan siapa pun.. aku hanya bermain sebentar!" Jawab si surai (h/c) dengan antusias. "Bermain? Jika kau bermain, kau tidak akan luka separah itu bodoh! Apakah otakmu sudah hilang ditelan bumi??" Ketus Sanemi ke arah sang pilar petir yang masih diobati oleh Kocho bersaudara.

Zuka melotot ke arah Sanemi lalu ia menjawab, "Dia bermain dengan Kibutsuji Muzan hingga berhasil membuat sang raja iblis pingsan tak berdaya karena siksaannya." Jawab Zuka dengan lantang membuat ruangan itu langsung hening seketika. "KAU MELAWAN KIBUTSUJI MUZAN!!?" seru Sanemi ke arah (Name) berada dengan syok beratnya, "dan kau berhasil membuatnya.. pingsan?" Tanya Tomioka yang ikut penasaran. "Mou, sudah kubilang! Aku tidak melawan siapapun, aku hanya bermain dengannya!" Balas (Name) sambil menggembungkan kedua pipinya. Setelah diobati, Kanae langsung menepuk kedua pipi (name) dengan pelan.

"Kenapa kau berubah menjadi seperti ini!? kau biasanya orang yang dingin, tetapi sekarang kau berlaku seperti anak anak! Ada apa denganmu, (name)-san!?" Tanya Kanae dengan nada khawatirnya membuat (Name) mengangkat kedua alisnya. "Benarkah? Kau pikir aku telah berubah? Apakah berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk?? apakah sekarang aku bisa membanggakan kalian semua? Aku tidak mengecewakan lagi ya? Benarkah? sungguh?" Ujar (name) membalasnya dengan pertanyaan pula, kedua mata (e/c) nya mulai berbinar binar memunculkan secercah cahaya kecil. Namun, pertanyaan pertanyaan itu membuat Shinobu dan Kanae mengernyit. Mereka berdua mengerti dari maksud apa yang (name) pertanyakan.

Tamayo sangat kecewa kepada dirinya.

Dan (Name) ingin mengubah hal itu dengan berbagai cara, agar ia tak mengecewakan sang ibu lagi. (Name) telah haus akan kesempurnaan. Mengetahui hal itu, Kocho bersaudara hanya bisa menatapnya dengan kasihan. "Hey hey, kenapa kalian diam saja? Padahal aku bertanya loh." Ujar (Name) sambil melambaikan tangannya di depan wajah kanae. Sang pilar bunga menggelengkan kepalanya dengan pelan lalu mengajak (name) untuk mengikuti rapat pilar terlebih dahulu.

𝐃𝐄𝐀𝐑 𝐌𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 • [KNY x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang