ᴏɴᴇsʜᴏᴛ (9)

833 82 35
                                    

ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ ʙʏ : Shizuka__ka

────────────────────────
━━━━━━━━━━━━━━━━━
↳ “Jump, Shorty, jump.”

Kebosanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebosanan.

Kebosanan yang mutlak.

(Name) menatapi plafon kamarnya dengan tatapan yang kosong sambil mengingat kejadian ia berubah menjadi iblis ketika sang ibu menggigit dirinya. Menghela nafas dengan berat, ia pun menoleh ke pintu fusuma sambil berpikir sejenak.

'bosan sekali, lebih baik aku melakukan apa ya?'

Semenjak kedatangan Kamado Tanjiro yang selalu siap membawa sampel darah iblis bulan atas, Tamayo, Ibu (name) bekerja tanpa henti entah suasana itu hujan dengan petir bergemeruh, angin kencang, atau panasnya suhu matahari. Hal itu mengakibatkan dirinya sangat mustahil untuk menikmati waktu bersama putri satu satunya. Walau ia memiliki dua asisten, Yushiro dan Shinobu, pekerjaannya sama sekali tidak berubah sedikitpun.

Oh iya, malam ini cukup menyejukkan dan menenangkan. Lebih baik aku keluar sebentar saja."
Lirih (name) lalu diakhiri dengan senyuman kecil. Tanpa basa basi lagi, si surai coklat langsung beranjak dari futonnya lalu pergi dari kamar menuju ke engawa luar. Disaat sudah sampai, (name) duduk lalu melihat ke atas langit malam yang dipenuhi dengan kelap kelip bintang.

Ara ? (Name)-san, sedang apa disini ?"
tanya Shinobu yang baru saja melewati pintu mengarah engawa luar dimana (name) saat ini berada.
"Oh shinobu-san.. aku hanya melamun saja, Shinobu-san sendiri?" Balas (Name) tanpa menoleh ke arah sang pilar serangga.

"fufu, seperti biasanya.. aku akan membantu ibumu untuk membuat Racun melemahkan Kibutsuji Muzan."
"... souka?"

Heningan serta canggung pun mulai melanda diantara mereka berdua, dengan ragu, Shinobu melanjutkan perginya ke ruangan Lab dimana Yushiro dan Tamayo berada. (Name) menundukkan kepalanya dan menghela nafas dengan berat sambil mengepalkan kedua tangannya hingga memutih. Si surai coklat langsung membalikkan tubuhnya dan kembali masuk ke dalam untuk pergi menuju ke kamarnya. Namun, sebuah masa lalu dimana ia masih seorang manusia kini melintasi pikirannya.

Masa dimana ia memeluk tubuh ibunya yang kelelahan karena bekerja dengan keras, lalu berbincang berdua tanpa ada orang yang menginterupsi, ingatan itu pun mulai membuat kedua netra milik (name) berbinar binar bak bintang malam. 'Malam ini.. adalah malam yang bagus untuk beristirahat. Mungkin ibu dapat beristirahat sejenak..' Pikir (name) dengan perasaan menghangat.

𝐃𝐄𝐀𝐑 𝐌𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 • [KNY x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang