Episode 46 [Talking to the moon.]

1.2K 206 42
                                    

ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ ʙʏ : Stress!Shizuka__ka

"Cᴜᴋᴜᴘ. Sᴏғɪᴇ sᴜᴅᴀʜ ᴍᴇᴍʙᴀɴᴛᴜ sʜɪᴢᴜ, sᴇᴋᴀʀᴀɴɢ Bɪᴀʀᴋᴀɴ sʜɪᴢᴜ ᴋᴇᴍʙᴀʟɪ ʙᴇʀɪᴍᴀᴊɪɴᴀsɪ."
- Sʜɪᴢᴜᴋᴀ__ᴋᴀ ᴛᴏ Cʜᴏ_ᴋᴏᴄʜᴏ

━━━━━━━━━━━━━━━━

[TALKING TO THE MOON]
» ᴘʟᴀʏ «
00:01 ●━━━━━━───────  1:00 
⇆ㅤㅤㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤㅤㅤ↻

───────────────────────
" Dᴇᴀʀ Mᴏᴛʜᴇʀ. "
───────────────────────

━━━━━━━━━━━━━━━━

Kedua mata lavender itu perlahan lahan terbuka dan melihat sebuah langit malam yang kini dipenuhi dengan kelap kelip para bintang.

Bulan menampilkan pertunjukan yang elegan, berbeda setiap saat dalam bentuk, warna dan nuansa. Malam adalah ibu bagi pikiran-pikiran,

"Selama seseorang itu belum kembali, aku anggap Bulan sebagai penggantinya."

Ia langsung terbangun dari posisi tidur lalu menoleh ke kanan dan ke kiri, (name) hanya menemukan dirinya di sebuah tempat yang ia kenal. Tempat itu hanya dipenuhi bunga mawar biru yang kini disnari cahaya bulan purnama.

(Name) langsung berdiri dan memutuskan untuk berjalan di sekitaran daerah tersebut, terkadang ia berhenti sambil membuat mahkota bunga mawar biru seperti yang ia lakukan ketika bosan atau sendirian, atau menatapi Bulan dengan penuh kekaguman.

"Kau terlalu fokus mencari satu bulan tanpa menghiraukan beribu bintang yang ada untukmu."

Gadis bersurai coklat itu menghela nafas dengan pelan dan kembali berjalan sambil menghirup udara segar di malam hari yang begitu tenang. Sambil berharap, dunia nyata bisa setenang ini tanpa adanya kekacauan yang meresahkan.

Sampai ia berhenti dan melihat satu pohon yang kini dibawahnya ada seseorang yang tengah memandangi bulan dengan kwdua mata lavendernya yang berkilauan.

"Aku kira kau adalah sebuah mimpi yang dapat kukejar, tetapi nyatanya kau hanyalah bulan yang selalu dapat kupandang."

(Name) memberanikan diri dan mendekati orang itu, ia oum langsung duduk disampingnya tanpa mengeluarkan satu kata. (Name) benci kecanggungan, tetapi, mulitnya menolak untuk bersuara.

Orang itu hanya terkekeh kecil sehingga membuat (name) melirik ke arahnya dengan kebingungan, "Bulan adalah teman yang baik bagi orang yang sendirian untuk diajak bicara, ya?"

(name) tersentak kaget lalu memperhatikan wajah orang itu, ketika bulan lebih menyinari semuanya, (name) dapat melihat wajah ibunya, tamayo. Yang kini masih menatapi bulan purnama seperti apa yang akan ia lakukan.

"Rasa ini tetap sama seperti dulu. Tatkala seperti bintang yang tak pernah jauh dari bulan." Lanjutnya membuat (name) mengalihkan perhatiannya ke bulan purnama pula.

𝐃𝐄𝐀𝐑 𝐌𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 • [KNY x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang