╭──────•◈•──────╮
READER'S POV
╰──────•◈•──────╯Jujur saja, aku benar-benar bingung. Entah mengapa, mereka, yang aku sebut dengan orang tua, dimana mereka seharusnya merawat dan menyayangiku hanya meninggalkan diri ini di jembatan perbatasan kota Asakusa.
Ini ... pulangnya ke mana ya? Kok pikiranku jadi berantakan semua?
Apalah daya tubuh kecil ini hanya bisa berlari dengan sepasang kaki kecil ke kota Asakusa yang cukup ramai, syukurlah aku pernah belajar membaca dan menghitung sendiri sebelum sepasang kekasih itu membuangku (?)
Aku tak begitu yakin.
┏━━━━━━━━━━━━━┓
KOTA ASAKUSA
┗━━━━━━━━━━━━━┛Tanpa berpikir panjang, aku langsung saja memasuki kota yang ramai itu, tentu saja dalam keadaan lapar, kedinginan, dan yang pastinya kesepian.
Aku merasa hati ini sudah kosong.
Dapat dilihat dengan begitu jelas, tak hanya lampu-lampu jalanan dan gedung-gedung yang begitu megah nan meriahnya tertuju pada sorot mata mungilku.
Dan juga, sorotan mata yang begitu banyak tertuju pada rupa ku dengan begitu menjijikkan dan risih.
'Apa salahku?'
Aku tidak ingat, sudah berapa lama sejak kedua orang tua sialan itu meninggalkan aku di jembatan perbatasan. Hari demi hari, aku hanya bisa bertahan hidup di sela-sela bangunan dengan sendirian.
Terkadang aku terpaksa mencuri roti dari tokoh kecil dan mengambil kain dari jemuran orang yang lama sekali tidak diangkat mungkin bisa dibilang. berbulan bulan dibiarkan dijemur.
Mereka memanggilku "anak kegelapan" disaat aku pernah ketahuan mencuri makanan kecil, bahkan itu hanya satu satu buah permen, tetapi aku langsung di tendang keluar begitu saja
Sampai saat ini, aku menemukan diri ini sangatlah kesepian, seakan-akan aku mendambakan perhatian dan haus kasih sayang. Maksudku ya, Bagaimana tidak? Setiap hari, aku selalu dihina, dan di maki oleh anak-anak lainnya.
Kala aku membela diriku sendiri yang begitu malang, malah orang tua mereka yang memukul bahkan menamparku, mengira bahwa aku lah yang mengganggu dan memaki anak-anak mereka
'Aku tidak meminta untuk dilahir..'
Hari ini.. adalah hari terakhir bagiku
"Dasar anak kutukan!! Mati saja sana haha"
"Itu benar, kasihan sekali ya kau dibuang"
"Teman teman! Ayo kita dorong saja dia"
"Ikouu!!"Aku berdiri terdiam di tengah jembatan yang pertama kalinya aku dibuang.
Aku mengakuinya, mungkin mereka mengatakan hal yang benar.
'Kenapa aku dilahirkan jika hanya menyia-nyiakan tempat kehidupan?'
Mereka mulai menarik badanku yang lebih kecil dari mereka dan mendorong secara bersamaan hingga membuatku jatuh ke sungai tersebut
Ah- aku sedih.
Badan mungilku terbawa arus, tetapi sesuatu di dalam benakku langsung membuat diriku reflek untuk bertahan hidup, takut untuk mati. Mungkin, kematian belum begitu ramah di pemikiran anak sekecil ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐀𝐑 𝐌𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 • [KNY x Reader]
Fantasía⌞ 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄 𓆉 ⌝ MASIH BANYAK TYPO, GOMENNASAI AOWQWQWQ " Bintangku.. bersinar..di depan halaman rumahku, mengingatkan.. dirinya.. yang selalu.. memasang senyuman.. " -Tamayo ━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Kekosongan, sendirian, dan Kedinginan itulah yan...