⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA⚠️
"Kak Abra bakal ninggalin Ula?" tanya Alula sedih.
Abraxas menggeleng dengan cepat. "Gak bakal."
"Gue sayang Lula! Sampai kapan pun! Lula sayang juga sama Abra! Harus!" tuntut Abraxas, manja pada Alula.
...
Seorang gadis berkuncir dua mengayuh sepedanya sambil bersenandung kecil, Hari ini adalah hari pertamanya bersekolah umum di kota asalnya, dia sangat senang, dan berangkat pagi pagi sekali.
Gadis itu adalah Alula.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sampai di gerbang sekolah Alula mengerem mendadak sepedanya, menganga melihat betapa cantiknya sekolah barunya ini.
"Aaaaaaa sekolah Ula cantik banget," Kagum Alula sambil berteriak teriak, sekolah masih sangat sepi bahkan belum ada murid yang datang.
"Hm Ula kemana ya"gumamnya, berpikir.
"Ula parkir sepeda dulu deh." Alula berjalan ke arah parkiran dengan menuntun sepeda yang ia gunakan dan memarkirkan sepedanya di sana.
"Ula tunggu dimana ya Sampai Bu guru datang," gumamnya.
"Cari teman dulu deh." Alula celingak-celinguk mencari orang yang dapat ia tangkap dengan matanya.
Mata gadis itu berbinar, dan langsung berlari dengan langkah riang kearah gerbang saat melihat seseorang di dekat gerbang tepatnya berada di pos keamaan.
"Hai om." Satpam menoleh dan menemukan sosok, ralat seorang gadis yang cantik dan manis yang sedang menyapanya sambil melambaikan tangan, dia tersenyum dan bertanya bingung.
"Eh neng cantik kenapa pagi pagi udah di sini?"
"Nama saya Alula om bukan neng hehe"
"Ah iya maksudnya dek Alula kenapa udah di sini sepagi ini? ini masih jam enam loh masuknya kan jam setengah delapan "
"Om kakaknya Ula ya?" Satpam itu menggeleng sambil menggaruk teguknya yang tak gatal.
"Oh bukan dek, oh iya jangan panggil saya om, panggil bapak saja ya"
"Kamu bukan anak saya, sudah jangan bertanya lagi" lanjut satpam itu terdengar ketus. Menahan emosinya yang sedari tadi muncul setelah gadis manis itu berbicara padanya.
Alula menyegir memang niatnya tadi dia ingin bertanya lagi. Bukan salahnya kan? dia hanya memastikan.
"Oh iya?kamu nyari siapa di sini? kakak kamu?"
"Ih pak-" Alula menggantung ucapannya, "Bentar nama bapak siapa ya Ula kan gatau?"