ABRAXAS | DUA PULUH TIGA

42.6K 9.2K 6.1K
                                    

SIAPA YANG NUNGGUIN ABRAXAS UP?

SIAPA YANG BESOK PAS?

KALIAN PADA KELAS BERAPA SIH?

ABRAXAS PO 7 DESEMBER!!

JANGAN LUPA NABUNGGG YAA

4K VOTE + 5K KOMEN
AYO DIKIT AJA BIAR BESOK UP LAGI

Seorang gadis keluar dari kamar mandi yang berada di apartemen saat mendengar bunyi bell sambil mengusap rambut panjangnya yang basah dengan handuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis keluar dari kamar mandi yang berada di apartemen saat mendengar bunyi bell sambil mengusap rambut panjangnya yang basah dengan handuk.

Saat pintu terbuka, hal yang pertama kali Alula lihat adalah laki-laki berhoodie yang sedang memegang tembok sambil berusaha berdiri dengan tegak, sesekali memegangi bagian dadanya.

Menyadari pintu terbuka Abra melepaskan tangannya yang sedang memegang dadanya dan berusaha berdiri dengan tegak tanpa berpegangan dengan dinding.

"Lula," sapa Abra sambil berusaha tersenyum menahan dirinya agar tak merintih kesakitan di depan Alula.

Alula terkejut melihat keadaan Abra sekarang, keadaan laki-laki itu tidak baik sama sekali. Dia dengan cepat mendekati Abra dan memapahnya.

"Lula, Gue bisa jalan sen-akh." Abra menjeda ucapannya saat merasakan dadanya yang berdenyut.

"Kak Abra...." Alula menghiraukan ucapan Abra yang terus mengatakan bisa berjalan sendiri, dia berjalan dengan cepat dan menduduk kan Abra di sofa panjang yang berada di ruang tengah.

"Kak Abra tunggu disini, Ula ambilin minum ya." Baru saja Alula akan beranjak pergi, Abra langsung menarik lengannya sampai dia terduduk di sofa.

"Disini. Temanin gue. Lula." Mata sayu Abra menatap mata Alula dengan dalam, lalu Abra menjatuhkan kepalanya di bahu Alula. Abra menghirup wangi tubuh Alula yang semakin hari semakin membuatnya kecanduan.

"Lula habis mandi ya? Harum, hehe."

Alula mengangguk, mengelus punggung Abra dengan lembut. "Iya."

Abra tersenyum dan mengangguk kecil yang membuatnya mendapat usapan lembut di rambutnya.

menjauh sedikit dari Alula. "Lu-laaa," gumam Abra dengan matanya yang berusaha dibuka dengan sempurna. Kepala Abra tertunduk berkali-kali tak bisa menahan dirinya.

Napas Alula memburu. Gadis itu menahan gejolak aneh pada dirinya dengan sekuat tenaga.

"Kak Abra.." lirih Alula

Abra tersenyum manis pada Alula yang sudah berkaca-kaca. Abra berusaha menahan sakit pada bagian dadanya, duduk dan menangkup wajah cantik Alulanya. "Lula habis nangis?" tanya nya khawatir saat menyadari mata Alula yang sembab.

ABRAXASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang