ABRAXAS | EMPAT BELAS

105K 14.8K 6.9K
                                    

14 : Siapa Alula?

Satu sekolah yang mendengar obrolan Bu Sukma dan seorang gadis. Terdengar keduanya sedang berdebat membuat satu sekolah tertawa.

Tadi ada hal yang membuat mereka bertanya tanya dengan suara yang terdengar lumayan nyaring tapi entah apa itu.

Tidak satu sekolah, karena ada satu kelas yang malah sangat tegang.

Kelas itu ialah kelas 12 IPA 2. Semuanya duduk tegak dan kaku. Tak ada lagi yang bertukar tukaran surat. Semuanya diam tak berani bergerak sama sekali.

Bagas juga sampai berhenti mengerjakan tugasnya merasa aura yang sangat dingin, pada orang yang duduk dengan tangan terkepal kuat disampingnya.

"KAK ABRAA HIKSS MAAF YAA HIKSS. ULA ENGGA TAU KALAU BRA ITU BEHA ATAU KUTANG HIKSSS MAAFFF HIKSSS." Walau tak terdengar semua orang yang berada di SMA AVER mengumpati gadis yang kini terdengar menangis diradio.

"Brengsek!" Umpat Abraxas. Berdiri dari kursinya setelah menendang kasar meja di depannya. Abraxas berjalan dengan mata yang penuh dengan sorot membunuh keluar dari kelas.

Semua orang yang berada di kelas 12 IPA 2 mengambil nafas sebanyak banyaknya saat Abraxas pergi dan berbisik memikirkan nasib gadis yang sebentar lagi menyusul Laura dan Alula pikir mereka.

******

Pak Doni mengumpat mendengar ucapan dari seorang dokter yang mengatakan gadis yang kemarin baru saja diobati kepalanya kembali kabur dari rumah sakit.

Belum lagi kabar dari satu sekolah yang dihebohkan dengan suara seorang gadis dari ruang siaran. Tunggu. Apa gadis itu?

Pak Doni semakin mengumpat, dengan cepat meninggalkan kediaman Rexandez setelah meminta izin dengan Vio.

"BAGAIMANA BISA GADIS ITU KABUR! DASAR BODOH."

"Nona mengancam dokter dan supir ambulance agar diantar secepatnya ke sekolah dengan membawa nama Rexandez."

"Cek keberadaan tuan muda sekarang! Sebelum tuan muda berbuat hal yang akan sangat dia sesali nantinya."

"Saya berada diruang cctv! Tuan muda berjalan ke ruang siaran sekarang!!"

Tanpa menjawab pak Doni mematikan panggilan nya secara sepihak dan langsung turun dari mobilnya dengan cepat saat sudah sampai di depan bagunan sekolah.

Pak Doni menghubungi seseorang yang tak kunjung diangkat, sambil berlari menuju ruang siaran pak Doni mengirim pesan pada orang itu.

Setelah mengirim pesan tak lama setelahnya orang itu menelpon, dengan nafas yang tak beraturan pak Doni mengangkat. "Tuan Muda,

Saya menemukan gadis mu! Kembali kerumah aku akan memberitahu mu disana!"

"Katakan sekarang!"

"Kembali kerumah tuan muda! Saya akan berada di sana. Gadis mu yang menyuruhku."

Dengan nekat pak Doni mengakhiri panggilan telponnya secara sepihak. Setelah bertahun tahun berkerja baru kali ini ia bertindak nekat mematikan panggilan tuan mudanya.

Pak Doni yakin dengan sangat Abraxas kini kembali kerumah. Pak Doni berlari membuka pintu ruang siaran dengan kasar.

"Alula!!!"

Hal yang pertama ia lihat adalah seorang gadis yang bersandar di sandaran kursi dengan mata terpejam dan seorang guru ber-make up tebal mondae mandir dan terkejut saat melihatnya.

ABRAXASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang