ABRAXAS | DUA PULUH LIMA

114K 14.1K 11.6K
                                    

Hi, siapa yang nunggu ABRAXAS up?

Absen pakai asal kota kalian ->

25 : Abraxas ngebug + rencana Alula

------------------------

Tenang aja, cerita ABRAXAS belum terikat kontrak di penerbit manapun. Aku masih mau lihat komen komen kalian di wattpad😭. Tapi ya buat yang nunggu end baru baca, yaa mau gimana ntar kalau tiba tiba ceritanya di hapus jangan marah😚.

Namanya Abraxas bukan Abraxsa
Namanya Alula bukan Aula😭😭

Ramein chapter ini baru next chapter selanjutnya😚, yang cuma komen next tapi gak komen di paragraf lain aku mengambek😡.


------------------------

⚠️ Chapter awal mengandung unsur kekerasan yang diluar nalar {psikopat} buat yang mau makan/lagi makan/gak berani bisa skip sampai ada tanda ****** udah aku ingetin! Jangan bandel😡⚠️

chapter ini lagi lagi panjang😭. Padahal aku maunya ini chapter terakhir tentang balasan buat yang bully Alula. Tapi ternyata gak bisa😭. Jangan bosan!!!

Abraxas tersenyum puas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abraxas tersenyum puas. Menarik dagu Erika dan menangkup pipi cewek itu dengan kasar. "LO UDAH BUAT CEWEK GUE NANGIS! BITCH!"

"G-g-ue m-inta ma-af," gagap Erika takut.

Abraxas mencengkram dengan kuat pipi Erika. Erika menahan sakit pada pipi nya dan entah keberanian dari mana mengigit tangan Abraxas yang tertutupi dengan sarung tangan latex itu.

"BITCH!!!" Bentak Abraxas menampar pipi Erika lagi, membuat Erika tersungkur.

"Salam buat nyokap Lo," ucap Abraxas dingin mengambil batu dan-

"AKHHHHHHHHHHHH KSK ABWR AKHHHHHHHhhhhh............."

Abraxas baru saja memukul mulut Erika dengan batu yang tadi diberikan oleh Bagas. Darah mengalir dengan deras dari mulut cewek itu. Abraxas berdecak saat melihat Erika yang masih bisa membuka matanya.

Abraxas mengambil cutter yang sempat ia taruh di hoodienya. Mendekat pada Erika dan mencongkel kedua bola mata cewek itu dengan cutter.

Belum puas sampai disitu, Abraxas mengembalikan lagi bola mata kanan Erika, dan menancapkan cutternya di sana lalu memukul cutter itu agar lebih dalam menggunakan batu.

Cutter = Paku + Batu = Palu ☺️

Semua orang di buat menangis. Beberapa siswi juga sudah pingsan tak sadarkan diri. Semuanya benar benar diam tak ada yang berani bergerak.

ABRAXASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang