"Harus melepas, padahal menggenggam saja belum."
-Abraxas Kenanzo Rexandez8 : WARUNG NASGOR
Gadis bercardingan coklat, bercelana tidur dengan rambut yang di ikat asal berjalan sambil berkhayal khayal. Apa nanti akan ada penjahat yang mencegatnya? seperti difilm film, apa yang harus dia lakukan jika itu terjadi, segalanya sudah ia pikirkan dengan matang.
Saat sudah sampai di depan Gang Alula menyipitkan matanya melihat banyaknya motor yang terparkir di pinggir jalan tepat di samping warung nasi goreng yang ia ingin datangi dan banyak cowok yang berkerumun di depan pintu masuk kedalam warung itu.
Awalnya ia ingin putar balik dan kembali kerumah, tapi mata sipitnya menangkap satu lambang di jaket beberapa pemuda itu, membuat senyumnya terbit tanpa di minta.
Alula menyebrang, menyelip nyelip motor yang terparkir sembarangan itu sambil terkekeh geli. Layaknya anak kecil yang sedang berusaha tak terkena motor.
"Padde beli nasi goreng satu! Ula makan disini." Alula berteriak dari luar, dan langsung masuk dengan licahnya saat kerumunan cowok itu terkejut.
Semua orang menatap cengo gadis yang sudah duduk manis di satu kursi yang kosong, gadis itu asik dengan dunianya sendiri membuat kapal, pesawat menggunakan uangnya tidak menyadari bahwa dia menjadi pusat perhatian.
"Wah apa nih apa nih." Heboh seorang cowok yang baru datang, memunculkan kepalanya dari luae kerumunan teman temannya yang sedang memperhatikan sesuatu di dalam warung nasi goreng.
"Geulis pisan," gumam Arka.
"Minggir minggir, raja tampan ingin menjemput ratunya," ucap Arka nyaring. Arka bersama Farel baru datang, Anggota Pazinco yang tadinya berkerumun dan memperhatikan Alula mendengus kesal mendengar ucapan Arka.
"Apa sih Ar, jangan mulai."
"Calon gue nih Ar, jangan lo ganggu."
Arka tak menghiraukan keluhan keluhan temannya, berjalan masuk tanpa permisi membuat beberapa dari mereka menabok kepalanya.
Alula yang merasa terganggu dengan suara teriakan seseorang mendongakkan kepalanya, menatap marah pada seseorang yang baru datang itu. "Kamu bisa diam gak sih".
"Kamuh omg Kamoehh? kamoeh ngomong samah Akuh manish?" Goda Arka dan duduk di dekat meja Alula setelah menyuruh temannya yang tadinya duduk di sana pindah.
"Dia ngapain?" tanya Farel pada anggota pazinco di sampingnya.
"Bayar arisan," ceplos Hayden asal. Tak mungkin ia memberi tau kalau Arka sedang ingin mempermainkan perempuan pada Farel, bisa bisa ia di jadikan kambing gulung oleh Arka.
Farel manggut manggut, paham.
Berjalan ke tukang nasi goreng, memeriksa pesanan mereka, sambil menunggu Arka membayar arisan.
"AYOO AR, GASS KAN JANGAN KASIH KENDOR," seru Amor heboh.
Membuat warung nasi goreng itu ricuh dengan godaan anak anak Pazinco pada Arka. Alula menatap polos orang orang yang kini bersorak ramai.
"Adek manis, sekolah dimana nih? abang kok gak pernah liat" tanya Arka, genit.
"Kakak nanya Ula?"
"Iya dong sayang."
"SMA XAVIERIAVER kak," jawab Alula, semangat.
"Loh ar sekolah lo tuh."

KAMU SEDANG MEMBACA
ABRAXAS
Fiksi Remaja⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ "Kak Abra bakal ninggalin Ula?" tanya Alula sedih. Abraxas menggeleng dengan cepat. "Gak bakal." "Gue sayang Lula! Sampai kapan pun! Lula sayang juga sama Abra! Harus!" tuntut Abraxas, manja pada Alula. ...