Hi, siapa yang nunggu ABRAXAS up?
Absen pakai tanggal lahir kalian ->
Ini sama kayak chapter kemarin kemarin, cuma sedikit yg diperbaiki, duh berapa hari aku gak up? Eh berapa Minggu? 😭.
Lupa alur ya? Ya udah ayo gabung channels telegram t.me/nrlsaxy
Aku bakal ingatin kalian tentang chapter awal disana. Buat yang mau gabung grup WA. Karena aku lebih aktif di wa. Bisa gabung di telegram dulu. Nanti aku sebar link kalau banyak yang minat.Sehari gak up...tapi notifnya baru muncul di kalian setelah seminggu lebih.. Mungkin WP kalian eror😬💘.
Alula berjalan riang menuju tempat tinggal barunya. Apartemen Abraxas. Tempat tinggal baru Alula.Setelah membuat Icha menangis, Arka dan Nathan disuruh minta maaf pada Alula.
Anak anak Aver langsung disuruh pulang, karena para bodyguard harus mengurus Erika dan tiga gadis yang keadaannya tak ada yang baik.
Bahkan sekolah Aver juga terpaksa diliburkan besok, karena harus mensterilkan lingkungan sekolah dan mental beberapa anak yang sedikit terganggu karena melihat perlakuan Abraxas.
Abraxas juga sudah membongkar indentitas keluarga aslinya. Semua orang terkejut bukan main, dan semakin tak berani pada Abraxas.
Mereka juga jadi tau, alasan Abraxas tak dibiarkan keluar dari sekolah, walau sudah membuat Laura hampir meninggal.
Informasi Abraxas putra tunggal keluarga Rexandez menyebar begitu cepat.
Beberapa media sempat memberitakan Abraxas di televisi. Tapi dengan segera pak Doni membungkam bahkan membeli beberapa saluran televisi itu.
Para guru yang sengaja Abraxas liburkan kebali juga sudah mengetahui kejadian tadi pagi, awalnya mereka semua akan menuntut Abraxas.
Tapi mengetahui marga Abraxas yang sebenarnya. Mereka tak berani berbuat apa-apa.
•ABRAXAS•
Alula memasuki Apartemennya. Membuka pintu kamarnya dengan senang.
Alula terkejut melihat ada orang di balik selimut, berjalan dengan raut bingung mendekat pada kasur.
"Loh, loh? Kok kak Abra ada disini?"
"Bukan gue," balas orang yang ada dibawah selimut itu.
Alula tekekeh geli melihat kelakuan Abraxas. Ya, laki-laki yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, adalah Abraxas.
"Siapa yang bolehin kesini? kan Ula bilang engga mau tinggal bareng kak Abra." Alula menaruh tas sekolahnya di bawah kasur dan berkacak pinggang.
"Gue bukan Abra!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRAXAS
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ "Kak Abra bakal ninggalin Ula?" tanya Alula sedih. Abraxas menggeleng dengan cepat. "Gak bakal." "Gue sayang Lula! Sampai kapan pun! Lula sayang juga sama Abra! Harus!" tuntut Abraxas, manja pada Alula. ...