⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA⚠️
"Kak Abra bakal ninggalin Ula?" tanya Alula sedih.
Abraxas menggeleng dengan cepat. "Gak bakal."
"Gue sayang Lula! Sampai kapan pun! Lula sayang juga sama Abra! Harus!" tuntut Abraxas, manja pada Alula.
...
Eh lupa, Pasti banyak yang jomblo kan?😛, Absen pakai inisial nama kalian aja deh, kasian kalian huhu🤧 ->
Udah aku bilangin jangan di tembusin target kemarin😤😤😤😤. 1,20k vote + 3,5k komen! Nah pasti gak bisa tembus ini😭, aku mau rehat dulu astaga, jangan pada bar bar, atau kita gelud😤!
"Berhenti mengharapkan dia, karena dia sama sekali tidak mengharapkan mu."
16 : Abraxas dibunuh?
Warga sekolah AVER kini sudah tau siapa gadis di balik radio kemarin. Mereka benar benar tak habis pikir dengan kelakuan gadis itu yang tak bosan bosannya mendekati maut.
"Eh lo, sini," Alula mengerjapkan matanya polos, ketika orang yang pernah menjambak rambutnya didepan WC memanggil.
"Lo, masih berani sekolah? Nunggu dibunuh Abra lo? Hahah," ejek siswi itu sambil tertawa bersama teman temannya.
"Kak Abra engga bakal bunuh Ula," ucap Alula pede. Membuat para siswi itu semakin tertawa.
"Kakak namanya siapa, cantik banget," kagum Alula tiba tiba.
Membuat siswi yang tadinya tertawa itu berhenti tertawa dan memandang Alula remeh.
"Ichaaaa," ucap siswi yang bernama Icha itu dengan menyampingkan anak rambutnya kebelakang telinga.
Alula menganggukkan kepalanya paham, lalu tersenyum.
Berjalan lebih dekat dengan siswi yang bernama Icha itu dan memegang lengan Icha membuat Icha dan teman temannya, kaget.
"Lo mau temenan sama gue? Sorry gue gak temenan sama anak yang pakai sepeda kesekolah." Icha mendorong Alula menjauh dan memeriksa kukunya.
"Ula cuma nanya kakak sering nyalon dimana," kesal Alula karena didorong hampir saja jatuh.
"Salon mahal. Dan Lo gak bakal mampu." Tawa Icha dan kawan kawan terdengar lagi sampai ucapan Alula yang membuat mereka semua diam, terutama Icha.
"Masa ke salon mahal tapi rambut di idungnya engga dipotong juga." Alula menunjuk hidung Icha tanpa ragu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ula engga kesalon mahal, tapi engga ada yang keluar keluar tuh," ucap Alula lagi sambil menggosok gosok hidungnya sendiri.
Teman teman Icha berjalan mundur. Icha mendongakkan sedikit kepalanya, membawa anak rambutnya kebelakang dan mendorong dorong masuk pada bulu hidungnya agar masuk dengan tangannya sendiri.