Hi, siapa yang nunggu ABRAXAS up?😂
Ayo, sebelum baca absen pakai nama tokoh² fav kamu di cerita ABRAXAS ->
📌Karakter Abraxas mengalami sedikit perombakan karakter, mulai chapter ini.
CHAPTER 21 LUMAYAN PANJANG bisa dibilang double up tapi karena gak mau numpuk chapter part club aja jadi kusatuin🤧
JANGAN BOSAN DI CHAPTER INI🙂💗Instagram 💗 -> @nrlsaxy
Tik tok 💗 -> @nrlsaxy_
Telegram 💗 -> t.me/nrlsaxy21 : Arka sialan
Semua anggota Pazinco saling lirik satu sama lain. Kenapa Abraxas meminta kodok? padahal mereka semua sangat yakin, Abraxas mengerti arti PERKODOK yang arka ucapkan pada gadis itu.
"Eh, tadi yang Abra teriak? itu pak Doni kepsek kita?" tanya salah satu Anggota Pazinco yang bersekolah di Aver.
"Bukan lah anjir, yakali pak Doni keclub, di perintah Abra lagi, lo gila? kepsek Aver ini bos," sahut anggota lainnya membanggakan kepseknya pada anggota lain yang tak bersekolah di Aver.
"Iya, tau kepsek Lo kan menang penghargaan sebagai kepsek paling berwibawa terus pintar di golongan internasional."
"Terus kodok, buat apa?"
"Lah, iya, kodok buat apaan?"
"Si Arka katanya mau perkodok tuh cewek kan? Itu cewek Abra beneran? Kalau iya mampus tuh anak."
"Diem anjir, Lo gak liat si Abra lagi nahan marah gitu!"
Anggota Pazinco bergendik ngeri melihat rahang Abraxas yang mengeras dengan mata yang penuh dengan kabut amarah saat berteriak tadi.
Tapi sekarang sorot mata Abraxas melembut karena ada gadis bermata sipit di dekatnya.
Perkodok. Kata yang sudah sangat tak asing bagi anak Pazinco, kata yang hanya Farel tak mengetahui artinya dan pelesatan agar terkesan lebih halus.
Tapi alasan yang lebih tepat karena bagi anggota brengsek, seperti Arka contohnya. Lebih mudah mendapat para perempuan dengan mengatakan perkodok karena selalu dikira bahan candaan.
Padahal perkodok adalah plesetan dari perkosa dan banyak orang yang tak tahu akan hal itu.
Arka melirik lirik pada Nathan yang bersembunyi di balik Bagas.
"Ab, sini ab sini kita duduk dulu, muka gue dah bonyok nih, kita santai dulu santai," ajak Arka mulai duduk di lantai karena tak tahu harus duduk dimana, badannya juga sudah sakit semua.
Arka mendongakkan kepalanya merasa di perhatikan. Dan benar saja, hampir semua orang kini memperhatikan nya.
"Apaa?!"
"Lo ngapain?"
"Buta mata Lo?!" kesal Arka.
Abraxas menatap malas pada Arka yang kini menganti tisu pada hidungnya yang terdapat banyak darah.
Tak habis pikir dengan sahabatnya itu yang sudah bonyok tapi masih bisa terus bercerita dan mengomel tentang seberapa sakitnya wajah serta badannya saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/262537545-288-k913238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRAXAS
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ "Kak Abra bakal ninggalin Ula?" tanya Alula sedih. Abraxas menggeleng dengan cepat. "Gak bakal." "Gue sayang Lula! Sampai kapan pun! Lula sayang juga sama Abra! Harus!" tuntut Abraxas, manja pada Alula. ...