ABRAXAS | TIGA PULUH EMPAT

71.8K 11.2K 8.5K
                                    

SIAPA YANG NUNGGU ABRAXAS UP?

SIAP UNTUK 7 DESEMBER NANTI?

SEBELUM MULAI MARI BERIKAN
KATA-KATA DARI KALIAN UNTUK
KAKEK ANTON ->


KALIAN PENASARAN GAK DI
CHAPTER KEMARIN ALULA
PERGI KEMANA?

SPAM 5K KOMEN SJA BURU.
Ramein tiap paragraf ya💓

SMA Aver pagi ini dihebohkan dengan kedatangan seorang perempuan berponi yang menggunakan bando pink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SMA Aver pagi ini dihebohkan dengan kedatangan seorang perempuan berponi yang menggunakan bando pink.

Sorak sorak heboh terdengar jelas, dari arah gerbang ke parkiran, apalagi saat perempuan itu turun dari mobil yang dikendarai oleh Nathan.

Beberapa anggota Pazinco memarkirkan mobil dan motornya dengan tertib diparkiran, sisanya sudah memarkirkan motor mereka di warjang. Terlalu malas menunggu sekolah sepi karena nanti banyak murid yang berlalu lalang di sekitar gerbang, pulang sekolah.

"Putri makin cantik aja nih."

"Put, kok baru balik Lo? udah hampir tengah semester baru balik liburan nih." Salah satu murid terkekeh, menyindir Putri.

Putri tertawa kikuk menjadi pusat perhatian. "Haha, aku lagi liburan kak bareng mama sama Gina, mama juga udah minta izin sama kepala sekolah," jelasnya.

Arka dengan refleks mengacak rambut Putri gemas membuat perempuan itu memajukan bibirnya, cemberut.

"Lo lucu banget sih Put."

"Kak Arka ih rambut aku jadi berantakan."

Nathan yang sejak tadi menatap Arka kesal memukul tangan Arka saat teman laki-lakinya itu akan mengacak rambut adik perempuannya lagi. "Jangan macem macem Lo!."

"Nyenye iye abang pocicip," ejek Arka pada Nathan yang sedang membenarkan rambut Putri yang senyum senyum pada semua orang.

"Kata Lo Putri baliknya masih lama. Kenapa tiba-tiba ada disini bocil gue?" Arka menatap Nathan sengit lalu mengelus lembut rambut Putri.

"Tiba-tiba aja setelah gue balik dari apartemen Abra, penjaga rumah gue ngabarin Putri udah ada, cuma lagi keluar bentar nyari angin." Nathan tersenyum manis pada Putri. Adinda Putri Arvanaz. Adiknya.

Sejak tadi, Alula duduk diatas sepedanya, sambil menurunkan kaki agar sepedanya taj jatuh, dia berada di dekat pos satpam sambil melihat kerumunan orang yang membuat heboh satu sekolah itu.

Alula cemberut melihat murid-murid Aver, terutama anggota Pazinco sangat menjaga Putri.

Tapi, sudut bibir Alula tertarik membentuk senyuman saat melihat Abra yang tak melirik Putri sama sekali. Ada rasa puas dalam dirinya.

Alula dapat melihat sejak tadi Abra sibuk berusaha menyembunyikan tangannya dengan menarik narik Hoodie nya sendiri, tidak ada yang sadar karena semua orang fokus pada Putri.

ABRAXASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang