ABRAXAS | DUA PULUH TIGA

124K 14.4K 10K
                                    

Hi, siapa yang nunggu ABRAXAS up?

Sebelum baca Absen pakai warna baju kalian pas baca chapter ini ->


--------------------

Aku ingatkan ya, cerita ini mengandung unsur psikopat. Jadi buat yang komen "Keterlaluan gak sih?", "Terlalu parah"
Kalau emang gak suka genre psikopat bisa stop baca sampai disini ya❤️.

Aku nulis setiap chapter gak pernah periksa ulang karena satu chapter nyelesaiinnya gak sejam dua jam aja. Jadi kalau ada typo kasih tau aja ya❤️. Kalau ceritanya gak seru/gak jelas juga maaf. Part ini panjang, jangan bosan❤️.

Karena ada kesamaan nama tokoh, jadi harap tidak menyebutkan cerita itu di lapak ini ya. Mohon pengertiannya.

🔞🔞🔞🔞
{Ada adegan kekerasan! Bukan 🌚}

23 : Pelindung Pazinco

Abraxas mengeraskan rahangnya dan tersenyum smirk melihat empat siswi yang menangis dan memberontak akibat diseret ketengah tengah lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abraxas mengeraskan rahangnya dan tersenyum smirk melihat empat siswi yang menangis dan memberontak akibat diseret ketengah tengah lapangan.

"Pazinco, gue urus kalian lagi nanti." Anggota Pazinco meneguk ludah mereka dengan susah payah.

Abraxas berjalan kearah bodyguardnya dan mengambil sarung tangan latex dan memakainya sampai dua lapis. Abraxas tak merasa sakit sama sekali pada tangannya yang ia gores cutter tadi.

"Lo apain cewek gue, hm?" Abraxas berjongkok di hadapan seorang cewek yang bergetar takut dan memegang rambut cewek itu.

Abraxas memakai sarung tangan karena tak mau menyentuh cewek cewek itu dengan tangannya langsung.

"G-ue g-ak tt-au Alula cewek Lo!!" gagap cewek berbaju ketat dengan lipstik merah cerah di bibirnya itu ketakutan berusaha tak menangis.

Abraxas berdecak kesal. Mengalihkan pandangannya pada bodyguard yang menunduk tapi sesekali memperhatikannya. "Putar ulang vidionya!"

Terlihat jelas bodyguard itu tersentak kaget, belum lagi saat matanya sempat beradu pandang dengan Abraxas. "M-aaf tuan m-uda Vidio nona Alula be-lum sele-sai," jujur bodyguard itu ragu.

Abraxas mengerutkan keningnya bingung. Apa masih ada Vidio lain? Batinnya.

"Putar ulang!"

"B-baik tuan muda."

Siswa dan siswi Aver saling berbisik. Tuan muda? Abraxas? Rexandez? Lantas apa arti marga Santoso?

"DIAM!" Abraxas menatap mereka semua kesal.

ABRAXASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang