ABRAXAS | DUA PULUH EMPAT

106K 14.6K 7.6K
                                    

HI, SIAPA YANG NUNGGU ABRAXAS UP?

Sebelum baca, Absen pakai insial nama kalian ->

--------------------------

Lama banget ya gak up😗, maaf hihi.
Dari kemarin² banyak banget komen+chat yang masuk ke Aku ngejelekin Alula huhu makanya bacanya yang teliti ya biar tau semua karakter tokoh di cerita ini gimana😔❤️.
Alula itu tengil+licik. Di beberapa chapter udah kelihatan jelas banget

Ayo yang gak suka karakter Alula sini ->

Ayo yang suka karakter Alula sini ->

BTW, CERITA ABRAXAS UDAH DI PINANG BEBERAPA PENERBIT LOH😗.

Abraxas tersenyum licik melihat Erika yang datang, sambil berteriak marah marah dengan mata sembab dan seragam yang sangat berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abraxas tersenyum licik melihat Erika yang datang, sambil berteriak marah marah dengan mata sembab dan seragam yang sangat berantakan.

"LO SIAPA SIHH?! LO APAIN PERUSAHAAN BOKAP GUE ABRAXAS!!!" teriak Erika marah dan terduduk begitu saja, dengan air mata yang terus membasahi pipinya.

Semua murid AVER saling lirik satu sama lain. Apa yang ditanyakan oleh Erika sebenarnya mewakili mereka semua. Siapa Abraxas sebenarnya yang dengan mudah memerintah bodyguard Rexandez dan pak Doni selaku kepala sekolah mereka.

Abraxas menghiraukan pertanyaan Erika, terus tersenyum licik melihat cewek itu menangis.

Arka dan Nathan saling bertos senang. Akhirnya pertunjukan yang mereka lewatkkan tadi, bisa mereka lihat sekarang.

"AH IYA, CEWEK LO? CEWEK GILA ITU?!" tunjuk Erika dengan berani pada Alula yang terlihat terkejut.

Abraxas mengepalkan tangannya kuat, sorot matanya kembali menajam.

Arka yang berada tepat di depan Abraxas meneguk ludahnya dengan susah payah, lagi lagi ia berada di situasi yang sangat tak mengenakkan.

"LO UD-----"

"Abra," sela Bagas. Memperingatkan Abraxas yang terlihat sangat tak bisa mengontrol amarahnya.

Bagas mengkode lewat mata, agar Abraxas melirik pada seorang cewek yang masih terlihat mengerjapkan matanya bingung.

Abraxas dengan susah payah menekan emosinya. Alula tak boleh melihat dirinya bertingkah bejat, bisa bisa Alula pergi meninggalkannya. Ia tak akan membiarkan itu terjadi.

Arka dan Nathan sendiri meringis mendengar umpatan, cacian, serta makian Erika untuk Alula.

Mereka berdua sangat yakin, hidup cewek berlipstik merah cerah itu tak akan bertahan lama.

"Kak Abra, Ula ambil tas Ula bareng pak Doni dulu ya."

Anggota Pazinco bergerak kalang kabut melihat Alula mengandeng tangan pak Doni dan berjalan dengan riang pergi dari area lapangan. Mereka membubarkan barisan dan berpindah, berdiri didepan para murid AVER yang lain.

ABRAXASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang