Cekleck!
"Akhirnya pulang jug-- ASTAGA KAK Y/-- hmpt!"
"Nggak usah berisik!" Kamu yang semula bekap mulut cowok tinggi di depanmu ini langsung celingukan.
"Di rumah ada siapa?" tanya kamu pada Jisung, bocah laki-laki kelas 8 SMP yang tinggal bersama kamu.
Kamu memang nggak tinggal di panti asuhan, tapi rumah kamu mirip tempat penitipan anak. Sejak kecil kamu dibesarkan di sini oleh Bunda Hani, begitupula dengan si kembar Jisung dan Jeongwoo.
Jisung menurunkan tangan kamu yang masih membekap mulutnya, wajahnya ditekuk. "Nggak ada orang! Jeongwoo lagi keluar sama Bunda, Kakak kenapa baru pulang?" tanyanya beruntun dengan nada kesal.
Perhatian Jisung beralih pada lutut kamu. "Terus ini kenapa bisa luka?" tanyanya.
Kamu menoleh. "Biasalah," jawab kamu sambil nyengir, lalu pergi ke kamar.
"KEBIASAAN YA! AWAS AKU BILANGIN BUNDA!" teriak Jisung dari ruang tamu.
"BILANGIN KALAU MAU NGERJAIN PR SENDIRI YA, ADIK PINTER!" jawab kamu, lalu tertawa.
.
.
.
.
.Kamu datang agak terlambat dari biasanya karena menghindari Bunda Hani, kamu nggak mau sampai Bunda Hani tahu kalau lutut kamu luka gara-gara jatuh kemarin.
Iya kemarin kamu jatuh karena lari dikejar preman dekat pasar, kamu pulang jalan kaki karena kehabisan ongkos yang kamu pakek buat beli makan siang sama sore beli camilan, alhasil kamu jalan lewat pasar eh malah dikejar preman mau dipalak, untung aja kamu bisa lari cepet dan sembunyi walau sempat nyungsep dulu.
"Woahhhh itu mereka!"
"Aduh aduh!"
Kamu terdorong mundur karena tiba-tiba ada segerombol cewek yang datang dari arah berlawanan, untung saja ada seseorang yang menarik tangan kamu sebelum kamu makin terdorong dan jatuh.
"Suka banget lo di tengah jalan pas mereka dateng." Giselle menghela napas. "Lihat deh mereka makin keren banget kan pakek seragam SMA Impian, semoga aja mereka sekelas sama gue, hahaha."
Kamu melirik Giselle yang senyum-senyum sendiri sambil bergidik, lalu melihat ke arah gerombolan itu.
"Mereka berlima kan...."
"Y/N! GISELLE!" Tau-tau Karina datang sambil teriak dan merangkul kamu serta Giselle dari belakang. "Kalian berdua ke mana aja sih gue udah dateng sejak pagi juga!"
Karina menyela dan berdiri di depan kamu. "Semoga aja nih kita sekelas ya! Gue nggak mau beda kelas huhuhu."
Giselle mengangguk dengan ekspresi yang berubah jadi sok sedih seperti Karina. "Iya, kita harus sekelas pokoknya!" ucap Giselle bersemangat. "Sama mereka berlima juga boleh!" tambahnya.
Kamu mencibir, dalam hati mengaminkan keinginan pertama mereka. Tapi untuk keinginan kedua, kamu adalah orang yang paling keras menentang.
.
.
.
.
.Kamu melirik ke sekeliling, kelas seperti ini adalah kelas yang sangat tidak kamu harapkan.
X-IPA 1 alias kelasnya anak unggulan.
Kamu mengusak surai kasar, entah bagaimana bisa masuk ke kelas ini padahal kamu rasa nilai saat tes tidak cukup baik untuk mengalahkan ratusan peserta lain sehingga bisa menjadi bagian dari 30 siswa terbaik di angkatan ini.
Dan yang lebih parah dari itu, kamu pisah kelas dengan Karina dan Giselle, sementara kamu dengar mereka dapat satu kelas.
"Bisa mati kutu gue di sini," keluh kamu sambil meletakkan wajah di atas meja, pasrah.
"Nggak nyangka kita ketemu di sini."
Kamu reflek mengangkat badan dan menegakkan wajah, melihat siapa yang berbicara tadi. Selama beberapa saat kamu masih loading karena pemandangan juga buram setelah kamu menutup mata tadi, sampai lima detik kemudian kedua mata kamu membulat.
"Lo!" Kamu reflek menunjuk cowok di depan kamu. "Lo ngapain di sini?"
Cowok itu tertawa melihat respon kamu, membuat kamu mengerut tidak suka. Kamu tidak sadar kalau seisi kelas sekarang memperhatikan ke arah kalian berdua karena pekikkan kamu tadi.
"Eh dia tadi bentak si Haechan?"
"Wah bener-bener nyari masalah di hari pertama."
"Apa dia nggak tau si Haechan anggota F5?"
Lagi dan lagi kamu mendengar bisikan seperti itu, dan tokoh utamanya tetap sama. F5!
"Minggir, jangan di bangku gue. Lo bukan anak kelas ini, kan?"
"Emang bukan," jawabnya enteng. "Gue mau ketemu Soobin sama Bomin, kenapa emang?"
Soobin? Bomin? Nama mereka ada di daftar teratas peringkat paralel, itu berarti dua cowok itu adalah peraih nilai tertinggi saat test pemilihan kelas.
"Bro, dipanggil Yoshi katanya kumpul di markas, sekarang." Cowok bernama Haechan itu kembali menatap kamu. "Nanti kita ngobrol lagi ya, cantik." Dia mengedipkan sebelah mata yang membuat kamu langsung bergidik.
Dua cowok di bangku belakang beranjak lalu keluar mengikuti si Haechan tadi, kamu menatap mereka dengan tatapan aneh, lalu kembali bergidik.
"Sinting!"
.
.
.
.
."LO SEKELAS SAMA SOOBIN BOMIN?!"
Kamu reflek menutup kedua telinga karena pekikan Giselle dan Karina, lalu mengangguk malas.
"Huhuhu, iri banget gue. Anak F5 nggak ada yang masuk kelas kita, ya kan Gis?"
Giselle mengangguk. "Gimana? Lo udah masuk group kelas? Udah dapet nomer temen-temen lo? Minta nomer Soobin sama Bomin dong!"
Kamu menunduk menatap ponsel. "Group ada sih baru dimasukin sama sekretaris, tapi kayaknya nomer mereka nggak ada deh," ujar kamu. "Minta aja langsung ke orangnya kalau mau."
"Mana berani!" sahut Karina. "Masa sih nggak ada nomernya, coba lihat, jangan-jangan lo bohong ya? Pelit amat gak mau bagi-bagi!"
Kamu mendengus, menyerahkan ponsel pada Karina dan Giselle. "Periksa aja sendiri kalau nggak percaya."
Karina meringis. "Iya percaya."
"Emang bener ya kalau mau dapet nomer mereka tuh butuh perjuangan banget, gue denger sejak dulu mereka emang nggak pernah mau dimasukin group kelas. Kalau ada pengumuman mereka bakal dapat secara pribadi," jelas Giselle.
"Pupus deh harapan," lesu Karina.
Kamu menatap kedua temanmu itu, kasihan. Andai mereka berdua tahu kelakuan F5 kesayangan mereka yang sebenarnya, apa iya Giselle dan Karina masih akan tetap mengejar mereka? Padahal katanya udah punya pacar, malah ngejar cowok lain.
Kamu menatap curiga saat tiba-tiba Giselle menarik Karina mendekat, lalu seperti membisikan sesuatu. Perasaan kamu tidak enak, dua cewek itu pasti sedang merencanakan hal konyol.
Dan tebakan kamu terasa semakin benar saat keduanya menatap kamu sambil tersenyum.
"Apa lihat-lihat begitu? Ngajak berantem?!"
.
.
.
Tbc~MunLovea
Senin, 12 April 2021Mohon maaf lahir dan batin, besok udah mulai puasa Ramadhan🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...