"Gue jadian sama Yiren."
Perkataan Yoshi membuat Haechan yang sedang minum lantas tersedak. Sanha dan Bomin yang sedang main PS juga reflek menoleh sampai dua mobil di layar itu bertabrakan karena lepas kendali. Sementara Soobin yang sedang mengerjakan tugas PPT hanya melirik sekilas.
"Serius?" tanya Haechan setelah minum lagi untuk meredakan panas di tenggorokannya.
Yoshi hanya menjawab dengan anggukan pelan, cowok itu merebahkan diri di atas sofa panjang, menutup kedua matanya.
"Kapan?" Giliran Sanha yang bertanya.
Soobin menatap saudara kembarnya, ia seperti mengetahui sesuatu.
"Dua hari yang lalu di pesta perusahaan, Papa dia yang minta."
"Terus lo mau?" Haechan heran.
"Emang gue bisa nolak?"
Yoshi beranjak duduk, ia menatap Haechan yang masih terheran-heran. Teman-temannya tahu kalau Yoshi melakukannya dengan terpaksa.
"Kalau gue bisa nolak, sejak awal udah gue lakuin," kata Yoshi.
Haechan berdecak. "Sejak kapan seorang Yoshi nurut? Perasaan lo jago banget memberontak?"
"Chan," tahan Bomin, tahu kalau sekarang Yoshi sedang sensitif. Bahaya kalau membuat cowok itu marah.
"Gue lagi nggak minat ribut." Yoshi beranjak dari duduknya, lalu keluar dari ruangan ini. Kamar Bomin memang salah satu markas bagi mereka berlima.
"Lo kalau udah tau dia lagi sensi jangan bikin ribut, bego!" Sanha melempar kulit kacang pada Haechan.
"Teman lo tuh bego, mau aja diremot!"
"Mau ke mana, Bin?" tanya Bomin karena Soobin menutup laptop dan menyimpannya di meja belajar.
"Cari angin," jawab Soobin seadanya, lalu keluar dari ruangan.
"Lah, itu balkon sama jendela emang enggak ada anginnya?" Haechan mendelik heran.
...
...
...
...
..."Apapun yang lo rencanain, gue harap lo nggak berbuat nekat dan bisa membahayakan orang lain."
Yiren tersenyum miring, cewek itu melangkah mendekat tanpa rasa takut hingga keduanya berjarak satu meter.
"Lo cemburu gue jadian sama Yoshi?" tanya Yiren.
"Enggak sama sekali."
Raut wajah Yiren berubah begitu cepat, cewek itu mengepalkan kedua tangannya, namun ia sadar kalau sekarang bukan saatnya mengamuk.
Yiren harus mendapatkan cowok ini lagi, apapun yang terjadi!
"Soobin, gue sayang sama lo."
"Gue tau," sahut Soobin.
"Kalau tau kenapa lo putusin gue?" nada bicara Yiren meninggi, tampaknya bisa menahan amarah sangat bukan gaya Yiren.
Soobin menatap Yiren serius. "Lo tau alasannya."
"Enggak! Gue nggak tau dan nggak mau tau! Gue cuma mau lo, Soobin! Bukan Yoshi, bukan juga Sanha!"
Air mata Yiren mengalir, Soobin sangat mengerti arti dari tatapan itu. Yiren putus asa, dia juga tidak setuju dengan adanya perjodohan antara dirinya dan Yoshi.
"Itu di luar kendali gue, Ren," ucap Soobin, mencoba tenang. Ia sudah terbiasa menghadapi Yiren yang suka ngamuk tiba-tiba.
Faktanya, mereka pernah menjalin hubungan yang tidak sebentar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...