Apakah ini sudah double update?
Selamat membaca~
...
...
..."Orang sakit mah dibeliin makanan, buah kek, lo malah beliin jam tangan," komentar kamu pada Seungmin yang kini sibuk memilih jam tangan di salah satu lapak di mall kota.
Seungmin hanya tertawa renyah, lalu kembali melihat-lihat berbagai jenis jam tangan merk mahal yang harganya bisa untuk bayar spp satu semester. Kamu hanya memerhatikan karena melihat harganya saja sudah bergidik.
"Yang ini bagus, kan?" tanya Seungmin, menunjuk jam tangan warna dark brown. Kamu yang aslinya tidak terlalu paham style hanya mengangguk, desainnya simple namun ilegan. Kalau dilihat-lihat cocok untuk laki-laki.
"Yang ini," tunjuk Seungmin pada mbak-mbak penjual.
"Kenapa harus jam tangan?" tanyamu, masih penasaran.
"Karena gue pernah punya niat beliin Sanha jam tangan waktu ulang tahunnya, tapi sebulan sebelumnya kecelakaan itu terjadi. Sekarang gue mau laksanain niat gue," jawabnya dengan senyuman tulus.
Kamu melihat ketulusan itu, membuatmu ikut tersenyum. Sepertinya persahabatan antara Sanha dan Seungmin memang sangat erat.
"Jadi kita beli jam doang nih nggak beli buah?" tanyamu, kalian berjalan keluar dari gedung besar yang selalu ramai pengunjung ini.
"Beli dong, nanti dia ngambek datang nggak bawa makanan. Sanha suka makan by the way," jawab Seungmin. "Dia juga suka soto ayam, tapi kayaknya belum boleh makan aneh-aneh."
"Jadi pengen soto ayam," katamu reflek, kamu sudah lama tidak beli soto ayam di kedai langgananmu.
"Nanti ayo beli," ajak Seungmin. "Jenguk Sanha dulu habis itu beli soto, hitung-hitung ucapan terima kasih karena ajak gue jenguk Sanha, juga mau temenin gue belanja."
Kamu yang awalnya hendak menolak, kini mengangguk mendengar alasan cowok itu. Lagipula hari ini kamu sudah izin pada Kak Joy untuk cuti, dan ternyata Cafe memang tutup lebih awal. Untunglah, kamu ada waktu untuk makan soto ayam. Setidaknya mood kamu harus baik sampai nanti setelah hampir seharian badmood karena Yoshi tidak membalas pesanmu.
Kenapa kamu jadi gelisah begini? Padahal sebelumnya biasa saja kalau tidak ada pesan dari cowok itu. Bahkan melihat nama Yoshi di notifikasi membuatmu sedikit merasa risih, apalagi ada lope-lopenya.
"Y/n, awas!"
Kamu tersentak saat Seungmin memekik, sementara kamu meringis karena dahimu terantuk sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu sakit. Saat kamu mundur satu langkah, ternyata yang menyentuh dahimu adalah telapak tangan Seungmin, cowok itu menahan agar dahimu tidak bersentuhan langsung dengan pintu kaca yang tertutup di depanmu.
"Ngelamunin apa sampai nggak nyadar kalau udah di depan pintu keluar?" tanya Seungmin, sedikit khawatir karena sejak tadi kamu banyak melamun.
Kamu menggeleng. "Kayaknya masih mikirin ulangan dadakan tadi deh, gue salah berapa ya."
Seungmin merespons sedikit lambat, sekali merespons malah tertawa menyebalkan.
"Seorang Y/n? Salah satu murid terpandai seangkatan bingung sama ulangan dadakan?" Seungmin menggeleng heran. "Gue kira lo ngerjain math sambil merem."
Kamu rolling eyes. "Lo pikir gue pesulap bisa ngerjain tugas sambil merem?"
"Bukan pesulap sih, tapi penyihir," jawab Seungmin. "Mantra sihir lo berhasil bikin F5 berpihak pada lo,"
.
.
.
.
."Loh, mbak pacar?"
Kamu mendesis, sementara di dalam ruangan itu sosok cowok yang duduk di kursi roda tersenyum tengil padamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...