56.

409 106 55
                                    

"Bodoh! Gila! Gak berperasaan!" umpatmu pada diri sendiri.

Kamu berdiri di depan pintu pagar rumah yang tertutup rapat, semua lampu mati, dan di luar hujan deras. Bukankah paket komplit? Kamu bisa menangis puas di tengah gemuruh guntur yang menggelegar. Kamu bisa membuang banyak air mata dan tersamarkan oleh air hujan.

Sayangnya, rasa dingin yang menyentuh permukaan kulitmu tidak bisa menggantikan rasa sesak, sakit, dan perih pada rongga dadamu. Kamu bahkan tidak merasa kedinginan.

"Kenapa lo nanya gitu ke Yoshi, bodoh?! Kenapa lo asal tuduh?!"

Kamu ingat dengan jelas saat Yoshi menarikmu menjauh dari keramaian, semua orang memerhatikan bahkan ada yang memekik kaget karena Yoshi menendang kursi yang menghalangi jalannya dengan kasar. Kamu adalah orang yang paling kaget saat itu.

Untuk pertama kali kamu melihat Yoshi begitu kasar, dan itu padamu.

"Gue minta bukti sekarang," kata Yoshi, suara beratnya terdengar mengerikan di telingmu. Tidak seperti Yoshi yang selalu berbicara lembut padamu.

Jangankan lembut, kamu bahkan mendengarnya mengumpat tadi.

"Enggak ada, kan?"

Kamu diam, iya memang tidak ada bukti karena kamu baru berspekulasi. Seungmin hanya menceritakan tentang obrolan itu, tapi karena dia terikat dengan perjanjian, Seungmin tidak mengungkap siapa orang yang membuat kesepakatan dengannya.

Kamu juga tidak tahu dia cewek atau cowok.

Tapi kamu langsung menyambungkan cerita Seungmin dengan kejadian beberapa bulan selama kamu kenal mereka.

Selain hubungan Seungmin dan Soobin yang terlihat renggang, ternyata Soobin juga menjaga jarak dengan Yoshi.

Kamu juga pernah mendengar cerita dari Soobin soal dia yang pernah pacaran sama Yiren, Sanha yang suka Yiren, lalu Yoshi yang tiba-tiba saja dikabarkan menyatakan cinta pada Yiren.

Simpelnya begini, Yoshi suka Yiren, dia nggak tau kalau Yiren pacaran sama Soobin, tapi Yoshi tau kalau Sanha suka Yiren. Jadi Yoshi ingin menyingkirkan saingannya. Mungkin begitu. Untuk masalah Soobin, tentu saja dia menjauh karena Yoshi telah mencelakai saudaranya.

Tapi--

MASA DULU YOSHI SEBUCIN ITU SAMA YIREN??

Kalau begitu kenapa sekarang malah seperti terpaksa?

"Y/n."

Kamu menoleh saat tidak lagi merasakan derasnya guyuran hujan menerpa tubuhmu. Kedua matamu kembali memanas begitu melihat cowok berheadband hitam itu berdiri di sampingmu.

"Hancur, Jin." Kamu merasakan sensasi sesak itu lagi, bahkan sepertinya lebih sesak karena tiba-tiba kenangan-kenangan itu terlintas di kepalamu. Air mata terus menetes perlahan bersama dengan titik air hujan di wajahmu.

"Yoshi benci sama gue."

"Yoshi?" ulang Hyunjin, memastikan yang ia dengar tidak salah karena suara hujan.

Kamu mengangguk. "Gu-gue nuduh Yoshi, gue nuduh dia pelaku sebenarnya dari kecelakaan tahun lalu."

"Bego banget gue, kenapa enggak tanya baik-baik? Bahkan gue langsung ngatain dia. Bisa aja kan kalau gue tanya baik-baik, dia pasti jawab dengan santai kayak biasanya."

"Oh, iya, dulu dia gak akan marah karena masih pacaran sama gue. Seharusnya sekarang gue gak berharap apa-apa ke dia--"

Kamu kaget saat Hyunjin tiba-tiba manarikmu ke pelukannya hanya dengan satu tangan, karena tangan yang satunya memegang payung. Cowok itu tidak mengatakan apapun selama beberapa saat di posisi ini, kamu juga diam saja saking kagetnya.

Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang