20.

607 130 32
                                    

Kamu mendengus kesal karena tiba-tiba Yoshi bilang ingin ketemu di sebelah lab IPA. Cowok itu memberitahu lewat chat, membuat kamu langsung pergi menemuinya sebelum Yoshi benar-benar memakai speaker pengumuman untuk memanggil kamu.

Dari sini, kamu bisa lihat Yoshi berdiri membelakangi kamu. Langkah kamu terhenti saat melihat dia nggak sendiri, ada cewek dengan surai hitam dikuncir kuda berdiri di depan cowok itu.

Kamu berjalan mengendap, mendekat pada dua remaja itu, lalu berhenti di balik tembok. Dari tempat ini kamu bisa melihat siapa yang kini berbicara dengan Yoshi.

"Yiren?"

Iya, cewek itu adalah Yiren. Mantan pacar Yoshi yang Haechan pergoki sedang selingkuh di cafe Joy. Entah cerita itu benar atau hanya fiktif belaka, tapi yang kamu lihat Yoshi tampak malas berbicara dengan cewek itu.

"Lo budek? Gue kan udah bilang, jangan temuin gue lagi, nanti kalau cewek gue lihat dia bisa marah."

Kamu menahan napas saat mendengar perkataan Yoshi, cowok itu tidak sedang berbohong, dari nada bicaranya jelas Yoshi ingin segera Yiren pergi dari hadapannya.

"Yosh, dengerin penjelasan aku dulu. Cowok yang ada di foto itu sepupu aku, kita cuma--"

"Sepupu lo banyak banget ya," potong Yoshi. "Bukan sekali dua kali lo bilang gitu, emang seberapa banyak sepupu lo di kota ini? Jangan bilang di sini ada komplek perumahan khusus yang isinya keluarga besar lo?"

Yoshi tertawa sarkas. "Alibi lo udah nggak mempan, Ren. Emang dari awal gue udah nggak percaya sama lo, sejak gue lihat lo ketemu sama musuh bebuyutan gue."

"Foto yang mana? Siapa?" tanya Yiren bingung. "Maksud kamu foto aku sama Hyun--"

"DOR!"

"Astaga!" Kamu terlonjak di tempat dan reflek berbalik, di belakang kamu ada Haechan yang tertawa puas setelah mengagetkan kamu.

Kamu langsung melotot kesal. Bukan karena Haechan membuat kamu kaget, tapi karena cowok itu mungkin sekarang kamu ketahuan Yoshi kalau sejak tadi menguping.

"Y/n?"

Kamu terkesiap mendengar suara berat Yoshi di belakang, sementara Haechan yang semula tertawa juga langsung diam. Cowok itu menatap kamu dan Yoshi bergantian.

"Oalah, mau ketemuan toh? Bilang kek! Tau gitu gue nggak bakal ganggu," ucap Haechan dengan santai. "Loh, ada Yiren?"

Kamu berbalik, tatapan kamu langsung bertemu dengan sorot tidak suka dari cewek di belakang Yoshi. Yiren menatap kamu dari atas sampai bawah seolah sedang menilai.

"Ini pacar kamu?" tanya Yiren, cewek itu mendekat ke arah kamu.

PLAK!

"YIREN!"

Kamu terkejut karena mendapat tamparan tiba-tiba hingga tertoleh ke kanan, Yoshi langsung menarik Yiren mundur, dia berdiri di depan kamu seolah menghadang agar Yiren tidak bisa mendekati kamu lagi.

"Maksud lo apa tiba-tiba nampar Y/n?" tanya Yoshi, marah.

"Beneran dia pacar baru kamu, Yosh?" tanya Yiren, tidak percaya. "Kenapa selera kamu jadi begini? Mendingan aku lah ke mana-mana!"

"Penampilan norak gini, apa yang bisa dibanggain?"

"Jaga bicara lo ya, Ren!" Haechan yang berdiri di sebelah kamu juga ikutan emosi.

"Apa? Lo juga sekarang belain dia? Lo emang dari awal nggak suka banget gue bahagia sama Yoshi ya, Chan?"

"Emang kapan gue pernah bahagia sana lo?" tanya Yoshi yang membuat Yiren langsung terdiam. "Tekanan batin terus gue ngehadapin sifat kekanakan lo itu."

Yoshi meraih lengan kamu lalu segera membawa kamu pergi dari tempat itu, kamu yang masih shock hanya menurut.

Sementara Haechan yang masih di tempat, menggelengkan kepalanya heran. Yiren terus memanggil nama Yoshi tapi cowok itu mengabaikannya.

"Semua ini gara-gara lo!" bentak Yiren, menyalahkan Haechan.

"Gue?" Haechan menggeleng, cowok itu tersenyum miris. "Dari awal lo yang bikin keadaan jadi kayak gini, Ren. Dan sekarang lo tau apa hasil dari perbuatan lo ini."

"Kok lo jadi nyalahin gue sih?"

"Karena lo emang salah!" balas Haechan dengan nada lebih tinggi, membuat Yiren tersentak. "Kalau sejak awal lo nggak plin plan deketin Yoshi, Bomin, Seungmin, bahkan Soobin, mereka nggak ada canggung kayak sekarang. Dan kalau lo nggak bodoh dengan selingkuh dari Yoshi, pasti sampai sekarang dia masih tetep ada di samping lo."

Yiren tersenyum miring. "Jangan munafik, lo juga suka kan sama gue?"

"Iya, bego banget kan gue? Dan waktu itu untuk pertama kali gue lihat pertemanan kami yang udah terjalin bertahun-tahun hampir rusak karena satu cewek kayak lo!"

"Cewek kayak lo maksudnya apa?!"

Haechan bergerak maju, lalu berbisik di sebelah telinga Yiren sebelum menepuk pundak cewek itu dan pergi meninggalkannya.

"Y/n jauh lebih baik dari lo, dan lo inget baik-baik. Y/n pasti bisa ngembaliin apa yang udah lo rusak dari kami. Jangan sentuh dia karena F5 ada di pihak Y/n sekarang."

.
.
.
.
.

Kamu tidak berani menatap Yoshi yang kini duduk di sebelah kamu, kalian ada di UKS. Yoshi menarik kamu ke sini katanya mau mengompres pipi kamu yang tadi ditampar Yiren.

"Udah mendingan?" tanya dia, kamu mengangguk pelan tanpa menatapnya juga.

Yoshi beranjak untuk mengembalikan alat kompres ke tempatnya, membuat kamu memperhatikan pergerakan cowok itu. Kamu melihat seberapa khawatirnya Yoshi tadi saat melihat pipi kamu merah karena tamparan Yiren, hal itu membuat kamu tersentuh.

Masa lo mulai suka sama cowok ini sih? Kamu menggeleng cepat, menampik dugaan yang kamu buat sendiri.

"Kenapa geleng-geleng? Pusing?" tanya Yoshi, cowok itu berdiri di depan kamu membuat kamu mendongak.

Yoshi membungkuk hingga wajah kalian sejajar, membuat aku reflek bergeser mundur tapi tangan dia sigap menahan pinggang kamu agar tidak bergerak.

"Jangan ragu sama perasaan lo," ucap Yoshi tiba-tiba. "Kalau lo mulai suka sama gue, bilang. Tapi kalau belum, gue bakal buat lo secepatnya suka sama gue."

Kamu mengerjap dua kali, belum sempat merespons perkataan Yoshi tadi, cowok itu sudah mendekatkan wajahnya. Kedua mata kamu terbuka lebar saat tahu apa yang Yoshi lakukan. Cowok itu menahan kepala bagian belakang kamu karena kamu terus bergerak mundur.

Cowok itu melepaskan kamu dan memberi jarak, membuat kamu bisa bernapas lega. Kamu melihat senyuman miring di bibir Yoshi sebelum cowok itu berdiri tegak.

Yoshi mengulurkan tangan mengusap puncak kepala kamu, sementara kamu menerimanya tanpa protes.

"Jangan lupa akhir pekan kita kencan," ucap Yoshi sambil menyunggingkan senyuman tipis.

Lalu cowok itu melangkah keluar UKS, meninggalkan kamu yang masih membeku di tempat. Tangan kamu terangkat menyentuh bibir yang rasanya masih kaku tidak bisa bergerak.

Tiba-tiba ada sensasi panas yang menjalar dari pipi ke seluruh wajah kamu hingga membuat telinga kamu memerah, di perut kamu seolah ada ribuan kupu-kupu beterbangan.

Kamu menatap kosong ke arah pintu ruang UKS, masih belum percaya apa yang tadi terjadi.

Yoshi mencium kamu, cowok itu sudah mengambil first kiss kamu.

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Sabtu, 03 Juli 2021

Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang