"Y/n?"
Kamu mengerjap pelan, kepala kamu rasanya sangat pusing. Saat pertama membuka mata, hal pertama yang kamu lihat adalah langit-langit putih.
"Syukur lo udah sadar, gue khawatir banget tau lo tiba-tiba pingsan."
Kamu menoleh ke kanan, Haechan terlihat menghela napas lega.
"Gue di uks?" tanya kamu.
"Iya, tadi lo pingsan," jawab Seungmin yang juga di sisi kanan kamu.
Kamu memegangi kepala sambil beranjak untuk duduk, Haechan yang peka langsung membantu kamu.
"Makasih ya," ucap kamu pada Seungmin dan Haechan.
"Kenapa bilang makasih?" tanya Haechan.
"Ya karena kalian udah bawa gue ke sini."
Haechan yang mendengar itu malah tertawa, membuat kamu bingung.
"Bukan kita yang bawa lo ke sini," kata Seungmin. "Tapi Soo--"
Bugh!
"Siapa yang kasih izin lo nyentuh pacar gue?!"
Kamu, Haechan, dan Seungmin menoleh. Terkejut saat mendengar suara keras itu. Haechan dan Seungmin sempat saling bertatapan sebelum akhirnya keluar untuk memeriksa, sementara kamu masih diam karena terlalu pusing.
Dua cowok itu melihat Soobin jatuh terduduk di lantai begitu keluar ruangan, sementara di sisi lain ada Yoshi dengan mata berkilat marah dan kedua tinju terkepal.
Darah segar tampak di sudut bibir Soobin membuat cowok itu meringis, Haechan langsung berlari menghampiri Soobin untuk membantunya berdiri.
"Jawab gue, sialan!"
Seungmin dengan cepat menahan Yoshi yang hendak maju untuk menghajar Soobin lagi, cowok itu benar-benar terlihat marah.
Mereka menjadi pusat perhatian, banyak yang terkejut melihatnya karena ini pertama kali mereka menyaksikan langsung anggota F5 yang saling bertengkar.
Boomin datang dari arah belakang Yoshi setelah berhasil memecah kerumunan, cowok itu langsung pergi ke UKS begitu mendengar kalau Soobin dan Yoshi berkelahi.
Soobin mengusap darah di sudut bibirnya. "Gue cuma bantuin dia," jawabnya santai, yang malah menyulut emosi Yoshi.
"Alasan aja lo--"
"Yoshi!" Semua atensi teralih saat suara kamu mengintrupsi. Kamu berjalan pelan ke arah Yoshi sambil sesekali mengernyit karena pusing.
"Jangan berantem," ujar kamu begitu sampai di sebelah Yoshi.
Tatapan Yoshi berubah, cowok itu terlihat lebih tenang, membuat semua yang menonton lantas terkejut. Yoshi menangkup wajah kamu dengan kedua tangannya.
"Lo nggak apa-apa?" tanya dia, khawatir.
Kamu langsung terdiam, terkejut luar biasa mendapat perlakuan itu dari Yoshi. Terdengar pekikan suara cewek-cewek lalu keluhan kecewa mereka setelah melihat langsung perhatian Yoshi ke kamu.
"Gu-gue nggak apa-apa," jawab kamu, gugup.
Yoshi menghela napas, lalu menarik tangannya. Cowok itu menatap Soobin.
"Mumpung semua ada di sini, gue mau kasih penguman." Tangan Yoshi meraih tangan kamu dan menggenggamnya, membuat kamu langsung menoleh pada cowok itu.
"Y/n pacar gue," jelasnya. Kamu langsung membulatkan kedua mata, kaget karena Yoshi dengan santai membeberkan hal yang belum pasti kebenarannya.
Maksudnya-- hei! Bukankah ini pacaran sepihak? Kamu kan belum bilang iya.
Terdengar bisik-bisik yang membuat kamu langsung menunduk, kalau begini makin banyak aja yang bakal benci sama kamu.
"Berani sentuh dia, sama aja nantangin gue," kata Yoshi. "Nggak terkecuali anggota F5."
Yoshi menarik tangan kamu membuat kamu terkejut, cowok itu membawa kamu keluar dari kerumunan yang secara otomatis memecah seolah memang memberi jalan.
Sementara di tengah sana, empat orang yang tadi dimaksud Yoshi sama-sama terkejut. Mereka tahu benar bagaimana sifat Yoshi, tapi ini pertama kali Yoshi mencantumkan nama mereka ke dalam daftar orang yang tidak boleh mendekati miliknya.
Boomin menatap kepergian Yoshi dan kamu, lalu menoleh pada Haechan.
"Sebenarnya ada apa?"
.
.
.
.
.Kamu hanya bisa menunduk menatap tangan kamu yang tidak bisa berhenti mengaduk es teh di atas meja, sementara di depan kamu ada Karina dan Giselle yang sedang menatapmu menuntut, meminta penjelasan.
"Lo yang jelasin apa kita yang tanya-tanya?" Karina bersuara. "Lo aja deh, gue males tanya."
Kamu meringis, lalu dengan ragu menegakkan pandangan menatap Giselle dan Karina.
"Gue nggak tau."
"Kok nggak tau?!"
"Sabar, Rin, sabar. Lo kemarin baru maskeran, entar nggak guna masker lo kalau marah terus," kata Giselle mencoba menenangkan Karina.
Karina menarik napas, lalu membuangnya lewat mulut. "Kita minta lo buat dapetin nomer mereka, bukan hatinya. Lah, ini gimana ceritanya kalian bisa pacaran?" tanya Karina.
"Kan udah gue bilang, gue nggak tau. Tiba-tiba aja semua udah kejadian," jawab kamu. "Lagian gue belum jawab iya," tambah kamu lirih.
Karina memijat pelipisnya. "Ya udah deh, selamat," ucap cewek itu.
Kamu menatap Karina, terkejut. "Lo nggak marah?"
"Ya marah lah!"
"Sabar, Rin. Dilihatin anak-anak tuh." Giselle menepuk bahu Karina.
Karina kembali menarik napas. "Ngapain marah, kalau lo pacaran sama Sungchan baru gue marah," kata cewek itu.
Kamu ganti menatap Giselle. "Lo nggak marah?" tanyamu.
"Nggak, gue udah nggak peduli soalnya cowok gue nggak suka sama mereka," jawab Giselle. "Cowok gue lebih the best," tambahnya, lalu senyum-senyum.
Kamu mencibir. "Giselle pacaran sama siapa sih?" tanya kamu sedikit berbisik, mumpung Giselle lagi senyum-senyum nggak jelas jadi dia nggak bakal dengerin.
Karina yang juga melirik Giselle lantas bergidik ngeri. "Lo tau Taro anak modern dance, gak?"
"Taro?!"
Giselle dan Karina langsung memberi isyarat agar kamu tenang karena anak-anak di kantin kembali memerhatikan kalian.
"Berisik lo berdua," kata Giselle. "Iya Taro, temen SMP gue dulu. Keren, kan? Anak modern dance loh!" ucapnya, bangga.
Kamu mengangguk saja, sementara Karina hanya rolling eyes.
"Jadi kita bertiga udah nggak jomlo nih?" tanya Giselle. "Bisa triple date dong!"
.
.
.
Tbc~MunLovea
Sabtu, 12 Juni 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...