Kamu nggak berani natap Karina dan Giselle yang kini duduk di depan kamu, kalian berenam pergi makan setelah acara nonton selesai. Mereka natap kamu seolah akan menerkamu kamu setelah ini, tinggal nunggu Yoshi meleng dikit pasti kamu dihantam dua cewek itu.
Tiba-tiba Yoshi berdiri, yang membuat kamu langsung noleh ke dia.
"Gue ke toilet dulu," kata Yoshi. Untuk pertama kali sejak ketemu sama seorang Yoshinori, kamu memasang tampang tidak rela kalau dia pergi.
Yoshi langsung pergi begitu saja, membuat kamu memerhatikan dia sampai punggungnya tidak terlihat lagi. Setelah itu perlahan kamu berbalik, takut-takut menatap dua cewek di depan kamu.
Mereka bertatapan sejenak, sebelum akhirnya sama-sama membungkuk bertumpu tangan pada meja.
"Tadi ngapain aja berduaan?" tanya Karina tiba-tiba, sementara Giselle mengangguk seolah menyetujui pertanyaan cewek itu.
Kamu mengerjap, kaget sekaligus bingung. Dua cewek itu memasang ekspresi penasaran yang membuat kebingungan kamu langsung berubah jadi kekesalan.
"Lo berdua nanya apa sih?" tanya kamu, sekarang malah heran.
Karina mendelik. "Nggak mungkin lah lo berdua cuma duduk jejer sambil nonton film, pasti ada sesuatu, kan?"
"Ada!" jawab kamu langsung. "Gue hampir mati ketakutan gara-gara nonton horror di tempat seluas itu cuma berdua. Gila banget berasa hantunya mantau gue dari segala arah. Enggak bakal gue ulangi lagi pokoknya!"
Kamu mengaduk minuman di depan kamu cepat, lalu menyeruputnya tidak santai. Seolah sedang meluapkan semua kekesalan kamu.
Sementara Giselle dan Karina bertatapan, lalu dua cewek itu menepuk jidat masing-masing.
"Lupa gue kalau dia bego masalah ginian," ujar Karina yang membuat kamu menatap dia.
"Harusnya kita training dulu aja tadi," tambah Giselle, Karina mengangguk setuju.
Kamu menatap mereka bergantian. "Training apa?"
"Bukan apa-apa," jawab Karina, lalu kembali duduk dengan benar di sebelah Sungchan.
Tidak lama kemudian Yoshi datang, cowok itu duduk di sebelah kamu. Makanan datang setelahnya, dan kalian berenam makan tanpa banyak bicara.
.
.
.
.
.Kamu turun dari motor putih Yoshi, lalu menyerahkan helm pada cowok itu. Yoshi tidak melepas helmnya, cowok itu hanya menoleh. Syukurlah, berarti cowok itu pasti akan langsung pulang.
Ini sudah malam, bahaya kalau Bunda ngelihat Yoshi di sini. Nanti pasti dimarahi.
Kamu bingung karena Yoshi hanya diam menatap kamu tanpa ekspresi, sorot mata cowok itu tidak bisa kamu artikan. Tapi dua detik kemudian, kedua sudut bibir cowok itu tertarik.
"Diperhatiin selama apa juga nggak berubah," ujar dia tiba-tiba.
"Ha? Apanya?"
"Lo cantik," jawab Yoshi. "Untung udah jadi pacar gue."
Kamu langsung membeku. Rasanya ada jutaan kupu-kupu mulai beterbangan di perut kamu. Ada sensasi hangat yang lama-lama panas menjalar di wajah hingga telinga kami.
"L-lo ngomong apa sih!" Kamu membuang muka, salah tingkah.
Yoshi tertawa pelan, cowok itu mengulurkan tangan mengusap puncak kepala kamu.
"Sana tidur, walau besok minggu tapi jangan bangun kesiangan."
"Gue nggak pernah bangun kesiangan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...