"Y/n, dengerin gue dulu."
Kamu tidak fokus, perhatianmu tertuju pada gedung yang tampak ramai di sana. Suara berisik mesin kendaraan sesekali terdengar, ada pergulatan terjadi di pikiranmu.
"Y/n,"
"Chan," panggilmu lirih. "Bandara?"
Haechan jelas bisa mengartikan sorot matamu, kosong. Sejak sampai di tempat ini sekitar lima menit yang lalu, kamu tidak mengucapkan apapun. Kamu tidak bertanya kenapa kalian datang ke tempat ini? Bahkan kamu tidak lagi menoleh pada dua cowok itu.
Haechan menoleh pada Bomin yang berdiri tak jauh dari mobil, cowok itu juga merasakan hal yang sama. Bomin mendekat, lalu berdiri di sebelahmu.
"Ayo, masuk."
"Kenapa Bandara?" tanyamu masih menatap lurus ke depan. "Ada apa?"
Bomin dan Haechan bertatapan sekali lagi sebelum salah satu dari mereka menepuk pundakmu, membuatmu menoleh lambat.
"Kita ke sini untuk ketemu Yoshi, dia ada di dalam."
"Yoshi?"
Bomin mengangguk.
Keningmu berkerut tipis, memikirkan berbagai kemungkin. Tapi setiap kali ada satu kesimpulan muncul dan kamu rasa itu adalah yang paling kuat, kamu berusaha menampiknya.
"Yoshi mau pergi," kata Haechan. "Pergi yang enggak akan kembali."
Satu tetes air jatuh tanpa persetujuan dari pelupuk matamu. Sekeras apapun kamu berusaha menolak dugaan itu, tetap saja dia menang. Karena kemungkinan buruk yang kini terputar di kepalamu adalah apa yang sebenarnya akan terjadi saat ini.
"Hallo, gimana?" Bomin berbicara pada seseorang lewat telpon. "Enggak ketemu?" tanyanya, ketara sekali cowok itu juga gelisah.
"Oke."
"Kenapa?" tanya Haechan setelah sambungan terputus.
"Kata Soobin dia belum ketemu sama Yoshi, dia di dalam. Kita-- Y/N!"
Kamu menulikan telinga, kakimu melangkah tanpa bisa kamu kendalikan. Otak, hati, dan tubuhnya sedang berdebat sekarang. Tanpa peduli dengan tatapan orang-orang di tempat ini, kamu terus berlari melewati pintu demi pintu.
Bomin dan Haechan di belakang, berlari rusuh mengejar kamu yang masih tidak mau mendengarkan mereka.
Sementara yang ada di benakmu sekarang hanya menemukan cowok berjaket hitam, outfit yang kamu lihat tadi saat dia datang ke rumahmu. Dari ratusan orang di sini, kamu yakin akan menemukannya. Hatimu mengatakan Yoshi masih ada di sini.
Dugh!
"Hati-hati dong!"
Kamu memegangi pundak yang sakit terbentur barang milik orang yang tadi menegurmu. Kamu mengangguk, lalu kembali melangkah sambil celingukan seperti orang linglung.
"Yoshi...."
Bibirmu bergetar menahan isakan, kamu berputar di tengah keramaian. Memandang setiap wajah yang sangat asing. Rasanya sudah menelusuri semua tempat di sini, tapi kamu sama sekali tidak menemukan sosok Yoshi.
"Y/n!"
Kamu menoleh, Bomin dan Haechan tergesa menghampirimu. Ada Soobin bergabung di belakang dua cowok itu.
"Chan, enggak ketemu," gelengmu pelan.
Haechan tertegun, ekspresimu seperti seorang anak kecil yang baru kehilangan sesuatu yang berharga. Tapi kan kamu memang kehilangan seseorang yang sangat berharga untukmu?

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Meteor Garden - Kanemoto Yoshinori [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Yang pasti ini bukan kisah manis masa SMA seperti drama Meteor Garden! #1 Imagine [18-04-2022] #1 Imagine [01-05-2022] #1 Imagine [15-07-2022] ⚠️ Imagine ⚠️ Pasangan di cerita ini murni untuk kepentingan cerita ⚠️ Apa pun yang ada...