Taste Of You

374 49 4
                                        

Dugaan Krystal meleset, wanita itu
mengira bahwa Amber akan cepat
bosan dengan dirinya dan itu sama
sekali tidak benar. Sepertinya tidak
semudah itu, pria itu semakin terlihat
begitu mengikat Krystal. Amber semakin berperilaku sebagai kekasih dalam artian sebenarnya. Dia mulai mengirim pesan kepada Krystal setiap hari untuk menanyakan kegiatan wanita itu, atau sekedar mengucapkan selamat malam dan terkadang menelpon dirinya hanya untuk menanyakan jika Krystal sudah makan atau belum. Parahnya, ia berlaku posesif saat mengetahui Krystal bertemu dengan pria lain walaupun hanya sekedar rekan bisnis.

Bagaimana dengan dirinya sendiri?
Apakah Krystal mulai bosan dengan Amber?

Sejujurnya Krystal sangat muak
menghadapi Amber, tapi ia harus
mengaku bahwa ia juga belum bosan
dengan pria itu walaupun sangat risih. Krystal masih tidak biasa diberi
perhatian seperti itu. Mereka partner
sex, hanya untuk memuaskan tubuh
masing-masing, dan tidak boleh lebih.
Lagi pula semakin nyaman Krystal bersama Amber, ketakutan wanita itu semakin terasa. Dia tidak mau berakhir jatuh cinta dengan pria itu, sungguh. Tapi Krystal tidak bisa berbohong, jika dia mulai terbiasa diperlakukan manis seperti itu, karena sudah lama ia tidak merasakan perhatian secara tulus oleh pria lain selain Minho.

Ketika ada kesempatan, Krystal memilih untuk kembali menikmati dunia malam yang sudah lama ia lewatkan sejak bersama Amber. Sedikit bermain dibelakang pria itu,
tidak berarti Krystal berselingkuh, karena demi apapun Amber itu bukan kekasih nyata. Sampai sekarang alasan Krystal masih bertahan, karena Amber menepati janji untuk tidak memberitahukan apa-apa kepada kakaknya.

Krystal kembali menghisap zat nikotin yang ada di mulut sebelum
menghembuskannya, menciptakan
asap putih yang berterbangan
menghalangi pemandangan malam
kota Jakarta yang sedang mendung.
Hawa dingin tidak menghalangi
keingianannya untuk terus berdiri
di balkon itu sedari tadi, merenungi
kehidupan tenangnya yang dulu, tapi
harus terganggu oleh kehadiran pria
yang bernama Amber itu.

Tidak lama setelah itu Krystal mendengar pintu di belakangnya terbuka, kemudian ia merasakan kedua tangan pria yang sedari tadi ada dalam pikirannya melingkar di perutnya, memeluknya penuh posesif.

"I've been looking for you." Kata Amber sambil mencium sisi kepala Krystal dari belakang

Amber kemudian menghirup wangi shampoo pada rambut Krystal yang
sudah tercampur dengan aroma zat
adiktif yang terasa begitu kuat.

"Nyari angin. Aku juga lagi gak mau
ganggu seseorang yang lagi sibuk kerja, terus nyuekin aku" kata Krystal datar

Ia kembali menghisap rokok itu dalam ketika perasaan nyaman mulai kembali melingkupi ruang hatinya hanya karena pelukan sialan ini.

Krystal melihat tangan Amber terulur
mengambil rokok yang masih tersisa
setengah, kemudian mematikannya,
lalu memutar tubuhnya menghadap
pria itu yang sedang tersenyum penuh arti.

"Sorry princess. Kerjaan yang ini gak bisa ditinggalin"

Amber hendak menciumnya, sedikit mengernyit ketika menghirup aroma tidak enak pada mulut Krystal, tapi hanya sebentar karena Amber tetap melanjutkan keinginanya untuk mencium wanita itu. Krystal kemudian memeluk Amber, ketika ia
merasakan pria itu menggerakkan
bibirnya lembut, tidak terburu-buru
dan kasar seperti biasanya. Krystal menyukai bibir Amber yang terasa
begitu manis, bibir itu selalu mampu
membuatnya ketagihan melebihi
narkotik yang biasa ia konsumsi.
Bibir yang selalu bisa menghangatkannya melebihi asap rokok, dan selalu berhasil membuatnya melayang melebihi kadar alkohol yang biasa ia minum.

"Aku gak nyangka rasanya nyium orang yang habis nyebat itu gini. Princess, kamu harus mulai berhenti
merokok deh, rasanya gak enak banget." Kata Amber setelah melepas
ciuman mereka, menunjukkan raut
wajah aneh sambil mengecap-ecap
bibirnya.

Saved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang