Morning Kiss

384 43 0
                                        

Hampir setengah jam wanita itu menghabiskan waktunya diatas
ranjang, memeluk Amber yang masih
tertidur pulas di sampingnya.

Pagi-pagi sekali Krystal sudah bangun, seperti sudah menjadi kebiasaan meskipun dirinya tidak mendapatkan tidur yang cukup, lagi-lagi pria itu mengajaknya untuk bergulat sepanjang malam. Alasan lain adalah dia tidak bisa melanjutkan tidur. Sangat sulit untuk
kembali memejamkan mata ketika
ia dapat menyaksikan pemandangan
indah yang hanya bisa ia saksikan pada saat seperti ini.

Krystal mencondongkan tubuhnya
lalu berbisik, "Sayang, kamu kapan
bangun?"

Sebagai jawabannya pria itu hanya
bergumam tidak jelas, tanda bahwa Amber masih tidak rela untuk meninggalkan bunga tidurnya.

"Aku mau ngomong sesuatu, jadi jangan bangun dulu"

Krystal menghela nafas, lalu melanjutkan ucapannya, "Aku harap, saat hari dimana kamu bakal mengetahui semua masa kelam yang pernah terjadi di masa lalu aku. Kamu gak akan berfikir untuk meninggalkan aku begitu saja."

Dia merendahkan tubuhnya, kembali
berbisik, "Terimakasih karena sudah
mau menerima aku"

Setelah itu Krystal lebih memilih untuk memandangi pria itu. Kali ini
melancarkan aksinya untuk membuat Amber terbangun dengan terus menerus mencium bibir pria itu. Tapi bukannya bangun pria itu malah mendorong kepala Krystal kasar untuk menjauh, merubah posisi membelakangi wanita itu lalu melanjutkan tidur nyenyaknya. Krystal mendengus kemudian berniat untuk membersihkan diri, beberapa jam lagi mungkin Sulli dan Minho akan datang menjenguknya.

Selama di dalam kamar mandi, Krystal hanya membiarkan air hangat
dari shower mengguyur tubuhnya,
tenggelam dalam pikiran yang sangat
rumit, atau memang Krystal sendiri yang membuat semua ini seakan rumit. Setengah dirinya seakan tidak rela karena telah berani membuka hati untuk Amber, tapi ia tidak bisa menutupi jika setengah dirinya lagi merasa lega karena berhasil membagi kisahnya yang sudah lama terpendam.

Pertahanan yang selama ini ia bangun runtuh, Krystal tahu itu. Dia
selalu berusaha melindungi diri dari orang-orang yang berpotensi untuk menyakitinya, dengan tidak membiarkan siapapun masuk terlalu
dalam pada kehidupan wanita itu. Dan sekarang Krystal membiarkan seseorang mencoba membuka sisi gelapnya.

Heol, ini konyol. Bagaimana mungkin
Amber bisa menyentuh sisi hatinya jika selama dua bulan ini kegiatan mereka tidak jauh-jauh dari atas ranjang. Krystal sendiri tidak sadar hubungan mereka sudah selama itu, sebuah rekor karena wanita itu tidak mengganti pasangan sama sekali. Kalaupun dia pernah bermain dibelakang Amber, itu bonus. Krystal sendiri tidak tahu bagaimana tabiat pria itu dibelakangnya. Bisa saja Amber berkata tidak, padahal dia juga suka berselingkuh.

Krystal menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh berfikiran buruk seperti itu, dia sudah berniat untuk melepaskan perasaannya dan mempercayai pria itu. Mungkin perkataan Sulli ada benarnya, bahwa dia hanya perlu membuka hati untuk Amber lalu masalah yang sudah lama ia hadapi akan berakhir.

"Think too much again?"

Sebuah suara mengagetkannya. Krystal lalu menoleh, menemukan Amber sedang berdiri di depan toilet duduk, sedang membuang air kecil tanpa tahu malu. Mata pria itu masih terpejam dengan tampang khas orang bangun tidur.

"Kamu sejak kapan ada disitu? Kok aku gak dengar kamu masuk. Rasanya
juga pintu kamar mandi aku kunci."
tanya Krystal heran tidak memjawab
pertanyaan Amber.

"Gak dikunci." Jawab Amber

"Kamu terlalu banyak melamun sampai gak sadar aku udah ada disini. Untung yang masuk aku, kalau orang lain gimana?"

"Malah kalau kamu yang masuk, bakal lebih bahaya" bisik Krystal pelan agar Amber tidak mendengarnya.

Pria itu menyelesaikan urusannya,
berbalik, melangkah mendekat, membuka pintu kaca yang membatasi
tempat mereka berdua.

Saved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang