Sudah hampir sepuluh menit Krystal berdiri disana, menghadap sebuah pintu kamar yang bertulisan nomor serta nama pria itu, Amber Liu.
Berkali-kali tangannya terulur untuk membuka pintu, namun berkali-kali pula ia menariknya kembali. Beberapa perawat yang lalu lalang juga menawarkan bantuan kepadanya untuk membukakan pintu ruangan itu yang langsung Krystal tolak. Dia masih membutuhkan waktu untuk mengumpulkan keberanian, berhadapan dengan keluarga Liu lainnya yang mungkin berada di dalam.
Tidak perlu bertanya kepada Amber, Krystal sudah tahu bahwa satupun diantara mereka di dalam sana tidak ada yang menyukainya.
Tidak susah untuk seorang keluarga Liu mencari tahu tentang masa lalunya bukan?
Apalagi setelah kejadian anak mereka yang tiba-tiba masuk ke rumah sakit hanya karena perkelahian yang diluar akal sehat. Dimana sang korban yang ternyata adalah seorang Kang Minhyuk tidak melaporkan perbuatan anak kesayangan mereka itu kepada polisi.
"Come on Krys, come on. You can do this, you can do this"
Krystal menarik ujung jaket yang ia gunakan, meremasnya kuat untuk menghilangkan perasaan takut yang sedikitpun tidak menghilang dalam dirinya. Setelah memikirkannya puluhan kali, Krystal akhirnya mengambil nafas sebanyak mungkin sebelum benar-benar membuka pintu.
Suasana ruangan itu yang awalnya ramai mendadak sepi ketika melihat kedatangan wanita itu. Krystal menunduk dalam, masih memainkan ujung jaketnya ketakutan, sadar semua mata tertuju kepadanya. Bahkan untuk sedekar basa basi, menyapa orang-orang itu saja mulut Krystal terasa kaku.
Ya Tuhan, kenapa rasanya seperti Krystal yang sedang menjalani hukuman?
"Hey, kamu pasti Krystal."
Sebuah suara menarik perhatiannya. Merasa namanya disebut, Krystal mengangkat wajah, mendapati seseorang yang berbicara barusan adalah wanita yang tidak ia kenal. Krystal menggunakan kesempatan itu untuk mengedarkan pandangannya, ada Jackie disana tengah menatapnya sungkan, mungkin merasa canggung karena sudah mengetahui hubungannya dengan Amber atau ada alasan lainnya. Lalu ada pasangan yang lebih tua yang dipastikan adalah orang tua Amber. Ibu Amber memandangnya sangat lembut, berbeda dengan Ayah Amber yang menatap tidak suka. Kalau begitu, tidak salah lagi, wanita yang baru saja menyapanya adalah Irene. Wanita itu kini tengah menatapnya dengan wajah tersenyum meski Krystal bisa menangkap dengan jelas kesedihan pada mata wanita itu.
"Ayo masuk, jangan berdiri saja disana. Amber sudah sangat lama menunggumu" kata Irene
"Dia bahkan tidak mau makan dan meminum obatnya jika kamu tidak datang." Lanjutnya
"Irene!" bentak Ayah Amber yang sejak tadi memperhatikan Krystal.
"Untuk apa kamu menjelaskan sesuatu tentang Amber kepada orang yang sama sekali tidak kita kenal!" Lanjutnya
Krystal tahu, keluarga Amber membencinya, tapi bisakah tidak menampakkannya begitu jelas di depan wanita itu?
"Maaf sebelumnya tidak mengenalkan diri dengan benar kepada kalian"
Krystal akhirnya bisa menemukan suaranya kembali, "Perkenalkan, aku adalah Krystal Jung. Wanita yang beberapa bulan terakhir memiliki hubungan dengan Amber. Terimakasih karena sudah menjaga Amber selama dia menungguku."
Tidak tahu diri, itulah yang Krystal pikirkan tentang dirinya. Seharusnya ia memilih untuk tidak menemui pria itu lagi setelah semua yang ia perbuat, namun ia sama sekali tidak memperdulikan hal itu dan berani menampakkan diri disini. Mereka sudah membenci Krystal, untuk apa berpura-pura menjadi anak baik-baik. Toh, sejak awal memang tidak ada tempat untuknya dikeluarga tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saved You
Fanfiction"Sometimes you gotta bleed to know that you're alive and have a soul." -Twenty One Pilots